Johnson Panjaitan, Pendiri PBHI yang Meninggal Dunia, Profilnya
Pendiri Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Johnson Panjaitan meninggal dunia pada Minggu (26/10) pukul 07.30 WIB. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh PBHI melalui kanal Instagram mereka.
Johnson Sotarduga Panjaitan, yang akrab dengan nama "Bang Johnson", adalah sosok yang sangat berdedikasi dalam membela keadilan para korban pelanggaran HAM. Sebelumnya, ia pernah dipukul oleh temannya sendiri dan ditangkap polisi karena tindakan tersebut.
Dengan menggunakan gelaran advokat hukum, Johnson Panjaitan memulai karirnya pada tahun 1988. Ia kemudian bergabung dengan 54 orang anggota pendiri PBHI pada November 1996 di Jakarta. Membangun kantor LBH, Sotar sempat menempuh pendidikan di Universitas Kristen Indonesia sebelum bergabung dengan dunia advokat.
Selama memimpin PBHI, Sotar mengalami banyak tantangan, termasuk perjuangan kemerdekaan Timor Timur. Ia juga sering menjadi target dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak berwenang dan para lawannya.
Meskipun telah meninggal dunia, Johnson Panjaitan tetap menjadi simbol kekuatan dalam membela keadilan bagi para korban pelanggaran HAM. Kehadiratnya akan selalu diingat dan dicintai oleh masyarakat Indonesia.
Pendiri Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Johnson Panjaitan meninggal dunia pada Minggu (26/10) pukul 07.30 WIB. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh PBHI melalui kanal Instagram mereka.
Johnson Sotarduga Panjaitan, yang akrab dengan nama "Bang Johnson", adalah sosok yang sangat berdedikasi dalam membela keadilan para korban pelanggaran HAM. Sebelumnya, ia pernah dipukul oleh temannya sendiri dan ditangkap polisi karena tindakan tersebut.
Dengan menggunakan gelaran advokat hukum, Johnson Panjaitan memulai karirnya pada tahun 1988. Ia kemudian bergabung dengan 54 orang anggota pendiri PBHI pada November 1996 di Jakarta. Membangun kantor LBH, Sotar sempat menempuh pendidikan di Universitas Kristen Indonesia sebelum bergabung dengan dunia advokat.
Selama memimpin PBHI, Sotar mengalami banyak tantangan, termasuk perjuangan kemerdekaan Timor Timur. Ia juga sering menjadi target dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak berwenang dan para lawannya.
Meskipun telah meninggal dunia, Johnson Panjaitan tetap menjadi simbol kekuatan dalam membela keadilan bagi para korban pelanggaran HAM. Kehadiratnya akan selalu diingat dan dicintai oleh masyarakat Indonesia.