TNI Tewaskan Pemimpin OPM di Papua, Ini Apa yang Menjadi Alasan?
Operasi penyerangan markas Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, yang dilaksanakan Kementerian Pertahanan (TNI), terbentur dengan kejadian tragis tewasan Panglima Kodap XV Ngalum Kupel, Lamek Alipky Taplo. Menurut Letkol Inf Renaldy, Asintelter Koops Swasembada Papua, operasi tersebut merupakan tindak lanjut dari informasi intelijen yang menunjukkan adanya aktivitas kelompok bersenjata OPM di bawah pimpinan Lamek Taplo.
Lamek Taplo dikenal sebagai salah satu pimpinan OPM paling aktif dan radikal di wilayah Pegunungan Bintang. Ia berujung dengan kerugian yang signifikan, termasuk enam korban jiwa dan delapan korban luka berat, serta berbagai kerugian materi.
Operasi tersebut merupakan langkah yang matang dalam rangka menjamin keamanan masyarakat di perbatasan demi terciptanya Papua yang aman. Kondisi di Distrik Kiwirok setelah operasi tersebut berangsur kondusif. Aparat gabungan TNI - Polri terus melakukan pengamanan dan patroli di sejumlah titik strategis untuk mencegah potensi gangguan keamanan lanjutan.
Tewasan Lamek Alipky Taplo merupakan pukulan telak bagi struktur OPM di wilayah Pegunungan Bintang. Ini adalah tindakan nyata TNI dalam rangka menjaga keamanan masyarakat dan menghentikan aktivitas kelompok-kelompok yang melakukan teror, pemerasan, dan intimidasi terhadap masyarakat sipil.
Sementara itu, Kepala Kementerian Pertahanan (TNI), mengatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya pemulihan stabilitas keamanan di wilayah perbatasan negara, khususnya di Distrik Kiwirok.
Operasi penyerangan markas Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, yang dilaksanakan Kementerian Pertahanan (TNI), terbentur dengan kejadian tragis tewasan Panglima Kodap XV Ngalum Kupel, Lamek Alipky Taplo. Menurut Letkol Inf Renaldy, Asintelter Koops Swasembada Papua, operasi tersebut merupakan tindak lanjut dari informasi intelijen yang menunjukkan adanya aktivitas kelompok bersenjata OPM di bawah pimpinan Lamek Taplo.
Lamek Taplo dikenal sebagai salah satu pimpinan OPM paling aktif dan radikal di wilayah Pegunungan Bintang. Ia berujung dengan kerugian yang signifikan, termasuk enam korban jiwa dan delapan korban luka berat, serta berbagai kerugian materi.
Operasi tersebut merupakan langkah yang matang dalam rangka menjamin keamanan masyarakat di perbatasan demi terciptanya Papua yang aman. Kondisi di Distrik Kiwirok setelah operasi tersebut berangsur kondusif. Aparat gabungan TNI - Polri terus melakukan pengamanan dan patroli di sejumlah titik strategis untuk mencegah potensi gangguan keamanan lanjutan.
Tewasan Lamek Alipky Taplo merupakan pukulan telak bagi struktur OPM di wilayah Pegunungan Bintang. Ini adalah tindakan nyata TNI dalam rangka menjaga keamanan masyarakat dan menghentikan aktivitas kelompok-kelompok yang melakukan teror, pemerasan, dan intimidasi terhadap masyarakat sipil.
Sementara itu, Kepala Kementerian Pertahanan (TNI), mengatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya pemulihan stabilitas keamanan di wilayah perbatasan negara, khususnya di Distrik Kiwirok.