TNI AD Pelatihan Manajemen Makanan ke Singapura, Perlukah?

TNI AD punya program makan bergizi gratis dan mengirim 34 orang ke Singapura untuk belajar teknis. Tapi sebenarnya apa maksudnya? Mereka punya paham yang berbeda tentang cara kerja, nih.

Mereka yang sudah mengikuti pelatihan di Singapura adalah prajurit, lulusan persatuan istri TNI, pasukan pertahanan, dan peninjau. Mereka bisa belajar bagaimana membuat menu yang aman, efisien, dan berkelanjutan dari pengelola dapur militer di negara tersebut.

Di Indonesia, mereka ingin mengembangkan sistem penyediaan makanan bergizi yang baik, namun masih banyak yang belum sempurna. Mereka berharap setelah pulang, mereka bisa menjadi kader dan membantu meningkatkan kemampuan mereka agar dapat menyampaikan teknis ke lingkungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
 
🤣 Tapi apa maksudnya kalau mereka ingin belajar dari orang-orang Singapura? Siapa bilang bahwa mereka tidak punya paham yang tepat tentang cara kerja? 🙅‍♂️

![TNI AD di Singapura](https://i.imgur.com/DQ4gk9A.jpg)

Hmm, mungkin mereka ingin belajar bagaimana membuat nasi goreng yang lebih bergizi? 😂🍴

![Nasi Goreng Bergizi](https://i.imgur.com/r8yDZzH.jpg)

Tapi siapa tahu, mungkin mereka akan membawa kembali ide-ide yang baik dari Singapura dan meningkatkan kemampuan SPPG di Indonesia. 🤞
 
Maksud dari program itu sih apa? Mereka punya ide sendiri tentang cara kerja, tapi nggak pernah mencoba untuk mengintegrasikannya dengan kondisi di Indonesia. Saja-ajaan yang mahal dan tidak ada hasilnya. Mereka hanya belajar bagaimana membuat menu yang aman dan efisien, tapi sih gimana caranya kalau di Indonesia masih banyak yang belum sempurna?

Mereka punya paham yang berbeda tentang apa itu "bergizi" juga, mungkin dari perspektif mereka sendiri. Mereka belajar dari pengelola dapur militer di Singapura, tapi sih gimana caranya kalau tidak ada adaptasi yang baik dengan kondisi di Indonesia?
 
Maksudnya apa sih? Mereka sendiri yang paham cara kerjanya, kan?
Jadi apa itu program ini kayaknya buat apa kalau tidak ada konseptual yang jelas? Dan siapa yang bilang mereka bisa belajar teknis makanan di Singapura? TNI AD yang luar biasa aja... 🤔👀
 
aku rasa kalau pihak TNI AD mau terus berinovasi dan jadi lebih kompeten dalam hal penyediaan makanan bergizi, itu penting banget! tapi apa yang bikin aku penasaran yaitu bagaimana pelatihan di Singapura pasti bisa berbeda dari pengalaman mereka sebelumnya. mungkin ada yang salah atau tidak cukup dengan cara kerja sementara ini? 🤔🍴

aku senang banget dengerin ada 34 orang yang ikut pelatihan di Singapura, tapi sayangnya ada banyak kekurangan yang masih harus dibenahi. misalnya, mungkin ada yang belum sempurna dalam hal penyediaan sumber daya atau infrastruktur yang dibutuhkan. tapi aku yakin kalau setelah pulang, mereka akan menjadi kader yang baik dan bisa membantu meningkatkan kemampuan mereka! 🙏💪
 
Makanya TNI AD ngerjain program makanan bergizi di Indonesia kayaknya juga untuk belajar dari negara lain, tapi juga kayaknya mereka nggak sepenuhnya mengerti cara kerja di Indonesia. Saya suka pengalaman mereka di Singapura, karena mereka bisa belajar dari pengelola dapur militer yang profesional. Di Indonesia, kita punya kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kita agar dapat menyampaikan teknis ke lingkungan SPPG, tapi kayaknya kita harus lebih rajin mengembangkan sistem penyediaan makanan bergizi yang baik. Tapi, saya senang melihat mereka berharap bisa menjadi kader dan membantu meningkatkan kemampuan mereka, itu sangat inspiratif! 🙌
 
Luar aja deh! Mereka sendiri yang belajar di Singapura, tapi di Indonesia masih banyak lagi yang belum sempurna. Saya rasa mereka harus fokus lebih pada pelatihan dan pengembangan diri sendiri sebelum mengirimkan orang lain ke luar negeri. Apalagi dengan anggaran yang besar itu, kayaknya tidak ada masalah sama sekali sih... 🤑
 
gak bikin rasa nyaman nih, kalau siapa saja yang sudah lulus persatuan istri TNI bisa langsung ikut pelatihan di Singapura. tapi ada yang harus dipikirkan juga, kalau Indonesia udah punya teknis dan pengalaman sendiri bukan harus ke luar negeri aja. tapi aku rasa itu penting banget, karena kita semua masih banyak yang belum tahu cara membuat menu yang bergizi dan efisien. mungkin bisa jadi mereka bisa bawa pulang juga beberapa resep yang ampuh dari Singapura 🤔
 
Aku pikir ini program yang nggak terlalu kreatif. Mereka sih mengirim prajurit dan lulusan persatuan istri TNI ke Singapura untuk belajar bagaimana membuat menu bergizi, tapi aku rasa aku ingin melihat apa yang bisa mereka lakukan jika mereka langsung di Indonesia 🤔. Aku pikir lebih baik kalau mereka bisa melaksanakan proyek ini di tempatnya sendiri, bukan ke negara lain. Kalau bisa, mereka juga bisa bekerja sama dengan naskom dan organisasi lain yang terkait dengan gizi di Indonesia. Itu cara yang lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan mereka dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat 🌱.
 
kembali
Top