Australia Diboyong Keras oleh Tiongkok Menanggapi Insiden di Laut China Selatan
Tiongkok mengeluarkan peringatan keras kepada Australia mengenai tindakan provokatif di wilayah udara Laut China Selatan setelah terjadinya insiden berbahaya antara pesawat militer kedua negara akhir pekan lalu. Peringatan ini dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Tiongkok yang menolak tuduhan Australia terkait dengan pelanggaran terhadap wilayah udara Tiongkok.
Menurut Australia, pesawat tempur Su-35 milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-AF) melepaskan suar di jarak yang sangat dekat dari pesawat patroli maritim P-8A Poseidon milik Angkatan Udara Australia pada Minggu lalu. Namun, Beijing menolak tudingan ini dan mengatakan bahwa pesawat Australia telah secara ilegal memasuki wilayah udaranya.
Peringatan keras Tiongkok menyebutkan bahwa Australia harus segera menghentikan provokasi dan retorika yang memanas-manasi, serta menghindari tindakan yang dapat merusak hubungan militer dan diplomatik kedua negara.
Ketegangan ini terjadi saat Amerika Serikat kembali menjadi sekutu pertahanan terdekat Canberra setelah Perdana Menteri Anthony Albanese melakukan kunjungan ke Tiongkok dalam upaya memperkuat kembali hubungan ekonomi.
Namun, Australia tetap optimistis dapat menjaga keseimbangan hubungan dengan dua kekuatan besar tersebut. Menurut Menteri Keuangan Jim Chalmers, Canberra mampu menjalin kerja sama erat dengan AS sekaligus menstabilkan hubungan dengan Tiongkok pada waktu yang sama.
Tiongkok mengeluarkan peringatan keras kepada Australia mengenai tindakan provokatif di wilayah udara Laut China Selatan setelah terjadinya insiden berbahaya antara pesawat militer kedua negara akhir pekan lalu. Peringatan ini dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Tiongkok yang menolak tuduhan Australia terkait dengan pelanggaran terhadap wilayah udara Tiongkok.
Menurut Australia, pesawat tempur Su-35 milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-AF) melepaskan suar di jarak yang sangat dekat dari pesawat patroli maritim P-8A Poseidon milik Angkatan Udara Australia pada Minggu lalu. Namun, Beijing menolak tudingan ini dan mengatakan bahwa pesawat Australia telah secara ilegal memasuki wilayah udaranya.
Peringatan keras Tiongkok menyebutkan bahwa Australia harus segera menghentikan provokasi dan retorika yang memanas-manasi, serta menghindari tindakan yang dapat merusak hubungan militer dan diplomatik kedua negara.
Ketegangan ini terjadi saat Amerika Serikat kembali menjadi sekutu pertahanan terdekat Canberra setelah Perdana Menteri Anthony Albanese melakukan kunjungan ke Tiongkok dalam upaya memperkuat kembali hubungan ekonomi.
Namun, Australia tetap optimistis dapat menjaga keseimbangan hubungan dengan dua kekuatan besar tersebut. Menurut Menteri Keuangan Jim Chalmers, Canberra mampu menjalin kerja sama erat dengan AS sekaligus menstabilkan hubungan dengan Tiongkok pada waktu yang sama.