Tim SAR Terkendala Akses ke Lokasi Evakuasi Korban Banjir Aceh

Kendala Akses Evakuasi Korban Banjir di Aceh

Tiga tim SAR terpaksa menghadapi beberapa kendala dalam melakukan evakuasi korban banjir di beberapa kabupaten di wilayah Aceh. Menurut Kepala Kantor SAR Kelas A Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain, curah hujan yang cukup tinggi dan akses menuju lokasi kejadian sangat sulit membuat proses evakuasi semakin berat.

"Hingga saat ini kami telah menerjunkan tiga tim untuk proses evakuasi terhadap korban banjir. Selain itu, kami juga telah menyalurkan peralatan seperti perahu karet untuk membantu proses evakuasi," katanya kepada wartawan.

Pihak SAR telah mengaktifkan tiga tim dari Langsa, Bireun, dan Banda Aceh untuk melakukan evakuasi korban banjir. Namun, akses menuju lokasi kejadian tetap menjadi tantangan bagi tim SAR.

"Ia (korporasi) tidak dapat menunjukkan aset yang dibutuhkan karena akses menuju lokasi kejadian sangat sulit," ujar Ibnu.

Masyarakat di daerah terdampak banjir disarankan untuk segera melapor jika membutuhkan bantuan atau evakuasi ke tempat lebih aman. "Segera menghubungi tim evakuasi apabila mengalami terjebak maupun dalam kondisi darurat," ujarnya.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), sebanyak 97.384 warga Aceh terdampak banjir sejak beberapa hari terakhir. Dari itu, 13.174 di antaranya mengungsi karena rumah mereka terendam air.
 
kita harus lebih peduli dengan lingkungan kita sih, kalau tidak apa2 akhirnya malah banyakin banjir lagi :/

saya rasa korban banjir ini memang butuh perhatian dari pihak berwenang, tapi juga pentingnya masyarakat harus aktif dalam menghadapi banjir ini.

mungkin jika kita semua bekerja sama dengan baik, kita bisa mengurangi dampak banjir di daerahAceh ini :)

saya harap tim SAR berhasil menyelesaikan evakuasi korban banjir dan tidak ada korban tambahan 🤞
 
Makasih Allah yang udah berikan kemampuan kita untuk membantu korban banjir di Aceh 🙏. Saya pikir ini juga kesempatan bagi kita untuk melatih kemampuan kita dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat 👍. Kadang-kadang bencana banjir pasti membuat akses menjadi sulit, tapi itu tidak akan menghentikan kita untuk berusaha 🌈. Saya yakin tim SAR sudah bekerja keras untuk membantu korban dan saya harap semuanya bisa segera kembali ke rumah mereka dengan aman 😊.
 
Aku pikir akses menuju lokasi kejadian banjir benar-benar susah, seperti apa lagi kalau harus membawa peralatan evakuasi... 🤯 Maka-makanya tim SAR dari Langsa, Bireun dan Banda Aceh harus menggunakan perahu karet, kayak kayak yang terbangin di lautan 😂. Dan kalau perusahaan tidak bisa menunjukkan asetnya, toh bagaimana caranya korban bisa mendapatkan bantuan yang cukup? 🤔 Masyarakat di daerah terdampak banjir harus berhati-hati dan segera melapor ke tim evakuasi jika membutuhkan bantuan... aku harap proses evakuasi bisa selesai dengan cepat dan aman 💨.
 
Hmm, curah hujan yang banyak banget, apalagi akses menuju lokasi kejadian yang sulit... Saya rasa pihak SAR udah kerja keras sekali, tiga tim udah dioperasikan, tapi akses yang sulit memang membuat proses evakuasi semakin berat. Saya harap bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melapor jika membutuhkan bantuan atau evakuasi, agar tidak ada lagi korban banjir... 🌪️💧
 
Mana ya... akses ke daerah yang dipukul banjir ini nggak bisa buka-buka, kan? Mereka butuh perahu karet berat2an untuk angkat korban keluar dari tempat banjir, tapi karena aksesnya sulit, itu jadi masalah. Dan lagi-lagi, korporasi yang harus membantu ini nggak bisa menunjukkan aset-asetnya karena akses menuju lokasi kejadian juga sulit. Apa sih caranya ya...
 
Hmm, aku penasaran apa yang sebenarnya terjadi di daerah tersebut. Aku pikir mungkin ada sesuatu yang tidak terbuka ke bagian umum. Apa yang sebenarnya membuat akses menuju lokasi kejadian sangat sulit? Ada mungkin kontrak antara pihak korporat dan pemerintah yang memperparah masalah ini, kan? Dan apa yang sebenarnya dengan peralatan-peralatan yang dibawa oleh tim SAR? Apakah itu benar-benar untuk membantu evakuasi atau hanya sebagai penipuan?
 
kembali
Top