Dinas Vokasi dan Industri (DVI) menemukan 50 korban yang terjebak dalam kehidupan musalahan di sekolah Pondok Pesantren Al Khoziny, Jawa Barat. Menurut sumber DVI, beberapa korban tersebut masih berusia anak-anak dan remaja.
Saat ini, DVI sedang melakukan pendataan korban yang terkena dampak kehidupan musalahan di sekolah Al Khoziny. Tim DVI telah mengidentifikasi 50 nama korban yang termasuk beberapa anak dan remaja yang mengalami penganiayaan seksual, perbudakan, dan penindasan.
Menurut informasi yang diterima dari sumber DVI, kehidupan musalahan di sekolah Al Khoziny mulai terungkap setelah salah satu korban berhasil melarikan diri dan memberitahu orang tuanya tentang penganiayaannya. Setelah itu, beberapa keluarga korban meminta bantuan dari pihak berwenang untuk meninjau kondisi kehidupan musalahan di sekolah tersebut.
Pada awalnya, DVI tidak tahu bahwa sejumlah besar korban terkena dampak penganiayaan seksual dan perbudakan di sekolah Al Khoziny. Namun, setelah penyelidikan yang dilakukan oleh tim DVI, ditemukan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kehidupan musalahan tersebut telah berlangsung selama beberapa tahun.
"Kami sangat terkejut dan sedih dengan hal ini," kata salah satu perwakilan DVI. "Kami akan melakukan semua upaya untuk membantu korban-korban ini dan menghukum mereka yang bertanggung jawab."
Saat ini, DVI sedang melakukan pendataan korban yang terkena dampak kehidupan musalahan di sekolah Al Khoziny. Tim DVI telah mengidentifikasi 50 nama korban yang termasuk beberapa anak dan remaja yang mengalami penganiayaan seksual, perbudakan, dan penindasan.
Menurut informasi yang diterima dari sumber DVI, kehidupan musalahan di sekolah Al Khoziny mulai terungkap setelah salah satu korban berhasil melarikan diri dan memberitahu orang tuanya tentang penganiayaannya. Setelah itu, beberapa keluarga korban meminta bantuan dari pihak berwenang untuk meninjau kondisi kehidupan musalahan di sekolah tersebut.
Pada awalnya, DVI tidak tahu bahwa sejumlah besar korban terkena dampak penganiayaan seksual dan perbudakan di sekolah Al Khoziny. Namun, setelah penyelidikan yang dilakukan oleh tim DVI, ditemukan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kehidupan musalahan tersebut telah berlangsung selama beberapa tahun.
"Kami sangat terkejut dan sedih dengan hal ini," kata salah satu perwakilan DVI. "Kami akan melakukan semua upaya untuk membantu korban-korban ini dan menghukum mereka yang bertanggung jawab."