Pemboman Tanker Batam Kini Meninggalkan 11 Korban
Kejadian pemboman tanker MT Federal II di PT ASL Shipyard Tanjung Ucang, Kota Batam, yang melibatkan korban jiwa setidaknya 11 orang masih menjadi sasaran penyelidikan polisi. Menurut Kepolisian Riau, pembombaan itu terjadi pada hari Kamis 15 Oktober 2025 pukul 04.00 WIB.
Komisioner Ade Mulyana, director divisi kejahatan umum di Polda Riau, menyatakan bahwa tim penyelidik saat ini mencari dan mengumpulkan bukti yang terkait dengan awal pemboman tersebut. "Karena itu, kita sedang memandang lokasi crime scene apakah ada sisa dari isi tank atau tidak. Karena itu meledak, berarti ada gasnya," ungkap Ade pada hari Minggu 19 Oktober 2025.
Menurut data yang dikeluarkan Polda Riau, korban jiwa total dari kejadian ini meningkat menjadi 11 orang setelah seorang korban baru dinyatakan walaupun sudah dirawat intensif di Rumah Sakit Mutiara Aini dan lalu meninggal pada pukul 15.35 WIB hari Selasa 16 Oktober 2025.
Sementara itu, barelang Police Chief Zaenal Arifin menyatakan bahwa polisi telah mengejutkan 22 saksi yang terkait dengan kejadian pemboman tersebut di PT ASL Shipyard Tanjung Ucang. Saksi-saksi tersebut termasuk pengelola PT ASL Shipyard, pengelola kontraktor, hingga subkontratoren.
Pemberian penutupan pada saksi pun dimulai sejak pukul 23.00 WIB hari Kamis lalu. "Kami telah mengejutkan 22 orang," kata Zaenal Arifin di hari Sabtu 19 Oktober 2025.
Menurutnya, kejahatan ini tidak berbeda dari terjadinya kebakaran yang sama tahun ini pada tanggal 24 Juni lalu, saat kapal tanker MT Federal II menyebabkan kematian 9 orang dan salah satunya punya cedera parah.
Kejadian pemboman tanker MT Federal II di PT ASL Shipyard Tanjung Ucang, Kota Batam, yang melibatkan korban jiwa setidaknya 11 orang masih menjadi sasaran penyelidikan polisi. Menurut Kepolisian Riau, pembombaan itu terjadi pada hari Kamis 15 Oktober 2025 pukul 04.00 WIB.
Komisioner Ade Mulyana, director divisi kejahatan umum di Polda Riau, menyatakan bahwa tim penyelidik saat ini mencari dan mengumpulkan bukti yang terkait dengan awal pemboman tersebut. "Karena itu, kita sedang memandang lokasi crime scene apakah ada sisa dari isi tank atau tidak. Karena itu meledak, berarti ada gasnya," ungkap Ade pada hari Minggu 19 Oktober 2025.
Menurut data yang dikeluarkan Polda Riau, korban jiwa total dari kejadian ini meningkat menjadi 11 orang setelah seorang korban baru dinyatakan walaupun sudah dirawat intensif di Rumah Sakit Mutiara Aini dan lalu meninggal pada pukul 15.35 WIB hari Selasa 16 Oktober 2025.
Sementara itu, barelang Police Chief Zaenal Arifin menyatakan bahwa polisi telah mengejutkan 22 saksi yang terkait dengan kejadian pemboman tersebut di PT ASL Shipyard Tanjung Ucang. Saksi-saksi tersebut termasuk pengelola PT ASL Shipyard, pengelola kontraktor, hingga subkontratoren.
Pemberian penutupan pada saksi pun dimulai sejak pukul 23.00 WIB hari Kamis lalu. "Kami telah mengejutkan 22 orang," kata Zaenal Arifin di hari Sabtu 19 Oktober 2025.
Menurutnya, kejahatan ini tidak berbeda dari terjadinya kebakaran yang sama tahun ini pada tanggal 24 Juni lalu, saat kapal tanker MT Federal II menyebabkan kematian 9 orang dan salah satunya punya cedera parah.