Tersinggung Ditegur Injak Tanaman Cabai, Pria di Sidrap Tebas IRT Pakai Parang

Seksiono, seorang warga Desa Karya Mulya, kecamatan Bungku Barat, kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, dituduh melanggar proses pemeriksaan di Lapangan Terbuka Rendah (LTR) Tanjung Pandan. Ia dituduh mengejar seorang motor yang berangkat dari LTR Tanjung Pandan menuju ke arah Pasar Bunga, dan mengejar motor tersebut dengan menggunakan parang.

Menurut Seksiono, ia tidak melanggar proses pemeriksaan di LTR. "Saya tidak melanggar proses pemeriksaan. Saya hanya ingin mengetahui siapa yang sedang berangkat dari Tanjung Pandan," kata Seksiono kepada detektor.id, Jumat (27/7/2024).

Namun, menurut panitia LTR Tanjung Pandan, Seksiono diperintahkan untuk meninggalkan Lapangan Terbuka Rendah karena ia melanggar proses pemeriksaan. Seksiono kemudian diberhentikan oleh petugas LTR dan diwajibkan membayar denda sebesar Rp 1.500.000.

Seksiono, yang merupakan pekerja kontraktor, menjelaskan bahwa ia hanya ingin mengetahui siapa yang sedang berangkat dari Tanjung Pandan. "Saya tidak ingin mengganggu proses pemeriksaan, tapi saya hanya ingin tahu siapa yang akan berangkat," ujar Seksiono.

Pihak LTR Tanjung Pandan meminta masyarakat untuk selalu mengikuti proses pemeriksaan di Lapangan Terbuka Rendah. "Kita minta kepada masyarakat agar selalu mengikuti proses pemeriksaan di LTR, sehingga kita bisa menjamin keselamatan dan keamanan bagi semua orang yang menggunakan layanan ini," kata Kepala Pemeriksaan LTR Tanjung Pandan.
 
Saya pikir ada sesuatu yang tidak jelas disini 😐. Jika Seksiono hanya ingin mengetahui siapa yang sedang berangkat dari Tanjung Pandan, itu tidak masalah. Tapi, apakah ia benar-benar melanggar proses pemeriksaan? 🤔. Mungkin ada kesalahpahaman atau kesalahan pengejaan oleh panitia LTR. Saya rasa masyarakat perlu diberikan penjelasan lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan "melanggar proses pemeriksaan". Jangan salah memahami ya! 🤷‍♂️.
 
Kalau apa sih yang salah dengan gak ingin ngikut proses pemeriksaan di LTR? Saya rasa gak ada masalah sama sekali. Masyarakat desa punya hak untuk tahu siapa yang berangkat dari desanya, bukan? Gak usah bingung, kalau ada motor yang nggak ngikut proses pemeriksaan, siapa di sini yang akan bertanggung jawab? Saya rasa ini gak jelas sama sekali... 🤔
 
Saya rasa pihak LTR Tanjung Pandan harus lebih sabar dan tidak memaksa penanggap masalahnya secara langsung. Ya, seksiono hanya ingin tahu siapa yang sedang berangkat dari Tanjung Pandan, tapi dia juga harus mengerti bahwa itu proses pemeriksaan yang penting untuk keselamatan orang. Kalau dia tidak bisa dihormati, maka apa salahnya kalau penanggap masalahnya tidak mau diperlakukan dengan baik?
 
Saya rasa kasusnya cukup bingung... siapa nih yang salah? Diri saya rasanya tidak ada apa-apa, aku hanya ingin tahu siapa yang sedang berangkat dari Tanjung Pandan aja. Tapi sepertinya ada kesalahpahaman atau kesalahan komunikasi antara Seksiono dan petugas LTR. Apa salahnya kalau aku ingin tahu siapa yang akan berangkat? Bayangkan kalau aku tidak tahu, kemungkinan besar aku akan menemukan motor yang tidak harus dihentikan. Saya rasa pihak LTR sebaiknya berbicara dengan langsung dengan Seksiono dan memahami apa yang sedang dimaksudkan olehnya.
 
Saya rasa ini bikin saya penasaran banget! Kenapa sih ada larangan untuk mengejar motor yang berangkat dari LTR? Apakah karena khawatir motor tersebut akan jalan tidak aman atau apa? Saya pikir kalau orang itu hanya ingin tahu siapa yang sedang berangkat, itu tidak apa-apa. Saya rasa ini bisa diatasi dengan cara lain, misalnya dengan membuat jadwal pemeriksaan yang lebih fleksibel atau memberikan informasi kepada masyarakat tentang proses pemeriksaan LTR.
 
gak sepenuhnya setuju dengar kabar ini... siapa nanti yang bertanggung jawab kalau ada kesalahan? si pengamat urban rasa kurang nyaman dengan proses pemeriksaan di ltr, tapi juga memahami pentingnya keselamatan dan keamanan bagi semua orang. mungkin perlu ada penyesuaian antara pemeriksaan yang efektif dan tidak mengganggu orang lain...
 
Saya rasa kalau kamu berlari-lari di Lapangan Terbuka Rendah tanpa ada alasan, bukannya bikin kesulitan bagi orang lain? Maksudnya, jika kamu tidak tahu siapa yang sedang berangkat dari Tanjung Pandan, mungkin kamu bisa bertanya aja kepada petugas LTR. Tapi kalau kamu ingin tahu siapa yang sedang berangkat, mungkin kamu bisa langsung bertanya kepada mereka juga. Gampang banget!
 
Si Pro Pemerintah 😊 ya, kalau gini terjadi di LTR Tanjung Pandan, kenapa sih ada yang aja tidak mau ikut proses pemeriksaan? Saya pikir itu sama-sama penting buat aman keselamatan. Masyarakat harus waspada dan ikuti aturan, jadi kita semua bisa nyaman menggunakan layanan LTR Tanjung Pandan. Gampang banget sih untuk melihat siapa yang berangkat dari Tanjung Pandan, jadi tidak ada alasan buat melanggar proses pemeriksaan 😐
 
kembali
Top