Polri Dijaksa Meningkatkan Keamanan Siber untuk Mengatasi Teror Bom di Sekolah Internasional
Dede Indra Permana Soediro, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, meminta Polri untuk meningkatkan keamanan siber dan melakukan deteksi dini terhadap ancaman digital lintas negara. Ini disebabkan oleh teror bom yang dilakukan terhadap beberapa sekolah internasional di Jakarta Utara dan Tangerang Selatan.
Teror ini membuat rasa aman publik tidak bisa ditoleransi, menurut Dede. Meski tanpa ledakan, teror tersebut masih melukai rasa aman publik. Oleh karena itu, Wakil Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan meminta negara hadir guna memastikan tidak ada ruang sekecil apapun bagi ancaman penebar ketakutan di tengah masyarakat.
Dede menekankan pentingnya penegakan hukum yang cepat dan tegas untuk memberikan efek jera terhadap pelaku teror dan penyebar ketakutan publik. Ia juga mengapresiasi profesionalitas dan kecepatan Polri dalam menangani ancaman teror bom tanpa menimbulkan kepanikan publik.
Polda Metro Jaya telah menegaskan bahwa teror bom yang diterima tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan dan Jakut dilakukan oleh pelaku yang sama, yang juga meminta uang tebusan sebesar US$30 ribu. Namun, penyelidikan masih berjalan untuk menemukan identitas dan motif pelaku.
Dede percaya bahwa meningkatkan keamanan siber adalah langkah penting untuk mengatasi ancaman teror bom di sekolah internasional. Oleh karena itu, Polri harus segera melakukan upaya untuk meningkatkan keamanan siber dan melakukan deteksi dini terhadap ancaman digital lintas negara.
Dede Indra Permana Soediro, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, meminta Polri untuk meningkatkan keamanan siber dan melakukan deteksi dini terhadap ancaman digital lintas negara. Ini disebabkan oleh teror bom yang dilakukan terhadap beberapa sekolah internasional di Jakarta Utara dan Tangerang Selatan.
Teror ini membuat rasa aman publik tidak bisa ditoleransi, menurut Dede. Meski tanpa ledakan, teror tersebut masih melukai rasa aman publik. Oleh karena itu, Wakil Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan meminta negara hadir guna memastikan tidak ada ruang sekecil apapun bagi ancaman penebar ketakutan di tengah masyarakat.
Dede menekankan pentingnya penegakan hukum yang cepat dan tegas untuk memberikan efek jera terhadap pelaku teror dan penyebar ketakutan publik. Ia juga mengapresiasi profesionalitas dan kecepatan Polri dalam menangani ancaman teror bom tanpa menimbulkan kepanikan publik.
Polda Metro Jaya telah menegaskan bahwa teror bom yang diterima tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan dan Jakut dilakukan oleh pelaku yang sama, yang juga meminta uang tebusan sebesar US$30 ribu. Namun, penyelidikan masih berjalan untuk menemukan identitas dan motif pelaku.
Dede percaya bahwa meningkatkan keamanan siber adalah langkah penting untuk mengatasi ancaman teror bom di sekolah internasional. Oleh karena itu, Polri harus segera melakukan upaya untuk meningkatkan keamanan siber dan melakukan deteksi dini terhadap ancaman digital lintas negara.