Terima 'Hadiah' dari Kesultanan Riau: Kemuliaan Diukur Bukan dari Kekuasaan
Ketua MPR Ahmad Muzani memperoleh gelar kebesaran adat Melayu Dato Seri Diwangsa Wira Perdana dari Kesultanan Riau. Pengakuan ini dilaksanakan langsung upacara, menjadi simbol pengakuan tinggi bagi dirinya.
Muzani menyatakan bahwa gelar ini bukan hanya semata-mata simbol, tapi merupakan tanggung jawab moral dan kultural yang harus dijunjung tinggi. Ia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat Melayu kepada mereka, yang telah mendukung mereka hingga hari ini.
Riau dikenal sebagai jatuhnya peradaban Melayu, tempat lahir karya besar seperti Raja Ali Haji dan Gurindam XII. Karya-karya ini bukan hanya warisan sastra, tapi merupakan konstitusi moral bagi orang-orang Melayu. Nilai-nilainya masih sangat relevan hingga sekarang.
Muzani juga mengingatkan kita bahwa kemuliaan seseorang diukur bukan dari harta, kekuasaan, atau tahta, melainkan dari budi pekerti dan tutur kata yang santun dan beradab. Ini adalah esensi kebudayaan Melayu yang mengedepankan akhlak mulia, kesabaran, dan kesehajaan.
Dalam pernyataannya, Muzani menyampaikan pesan penting dalam membangun karakter bangsa. Dia menekankan pentingnya melihat kepada budi dan bahasa untuk mengenal seseorang, seperti yang berpesan Raja Ali Haji. Ini merupakan pesan yang sangat relevan untuk kita semua dalam membangun kehidupan yang lebih baik.
Ketua MPR Ahmad Muzani memperoleh gelar kebesaran adat Melayu Dato Seri Diwangsa Wira Perdana dari Kesultanan Riau. Pengakuan ini dilaksanakan langsung upacara, menjadi simbol pengakuan tinggi bagi dirinya.
Muzani menyatakan bahwa gelar ini bukan hanya semata-mata simbol, tapi merupakan tanggung jawab moral dan kultural yang harus dijunjung tinggi. Ia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat Melayu kepada mereka, yang telah mendukung mereka hingga hari ini.
Riau dikenal sebagai jatuhnya peradaban Melayu, tempat lahir karya besar seperti Raja Ali Haji dan Gurindam XII. Karya-karya ini bukan hanya warisan sastra, tapi merupakan konstitusi moral bagi orang-orang Melayu. Nilai-nilainya masih sangat relevan hingga sekarang.
Muzani juga mengingatkan kita bahwa kemuliaan seseorang diukur bukan dari harta, kekuasaan, atau tahta, melainkan dari budi pekerti dan tutur kata yang santun dan beradab. Ini adalah esensi kebudayaan Melayu yang mengedepankan akhlak mulia, kesabaran, dan kesehajaan.
Dalam pernyataannya, Muzani menyampaikan pesan penting dalam membangun karakter bangsa. Dia menekankan pentingnya melihat kepada budi dan bahasa untuk mengenal seseorang, seperti yang berpesan Raja Ali Haji. Ini merupakan pesan yang sangat relevan untuk kita semua dalam membangun kehidupan yang lebih baik.