Terapis Tewas di Pejaten Pakai Identitas Palsu untuk Lamar Kerja

Terapis Tewas di Pejaten Mendaftar Kerja dengan Identitas Palsu

Korban, RTA (14), meninggal dan ditemukan di daerah Pejaten, Jakarta. Berdasarkan informasi yang diterima dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Indramayu, korban menggunakan identitas palsu saat mendaftar kerja. Ia menggunakan KTP kerabatnya sebagai identitas palsu.

Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) mengatakan bahwa korban mendaftar pekerjaan di perusahaan Delta Spa dengan nama SA. Namun, nama asli korban adalah RTA. Polres menyebut bahwa pihak Delta Spa merekrut korban dengan identitas berbeda.

Korban tertarik untuk mendaftar kerja karena melihat temannya yang melakukan siaran langsung (live) di platform TikTok. Ia kemudian mendaftarkan diri dan melakukan interview, meskipun pihak perusahaan sudah tahu bahwa korban mendaftar dengan identitas palsu.

Polres Metro Jaksel akan melanjutkan penyelidikan dengan memanggil sejumlah saksi untuk memberikan keterangan tambahan. Rencana selanjutnya adalah mengundang kerabat korban dan orang lapangan yang melakukan rekrutmen untuk dimintai keterangan.

Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel, AKBP Ardian Satrio Utomo, menjelaskan bahwa pemeriksaan akan dilakukan kepada pihak yang merekrut korban. Korban masih merupakan anak di bawah umur dan perusahaan harus bertanggung jawab atas kejadian ini.

Pihak Delta Spa telah diminta untuk mundur minggu depan, karena mereka akan dimintai keterangan terkait rekrutmen korban.
 
Makasih ya gue post news nyo! 🤔 Gue pikir kayaknya kebijakan rekrutmen harus lebih berhati-hati dan teliti. Korban itu masih anak muda, padahal sudah bisa salah identitas untuk cari pekerjaan. Ini bukan cuma masalah korban sendiri, tapi juga kesiapan perusahaan dalam memantau identitas calon kerja.

Gue rasa ini bikin kita penasaran tentang bagaimana proses rekrutmen bekerja di Indonesia. Apakah sudah ada ketepatan yang cukup untuk mencegah hal seperti ini? 🤔 Gue harap polisi dapat menyelesaikan penyelidikan dengan cepat dan memberikan kenyataan yang jujur kepada korban dan publik.
 
Wahh, kalau gini bikin korban ya... si korban RTA itu kan masih anak muda banget, dan mau mendaftar pekerjaan dengan identitas palsu bisa bikin perusahaan yang merekrutnya jadi korban juga 😕. Ini bikin saya pikir, apa lho tujuan mereka merekrut korban kalau pihak perusahaan sudah tahu identitasnya palsu? Maka dari itu, perlu ada kebijakan yang lebih ketat di dalam proses rekrutmen pekerjaan agar tidak terjadi hal seperti ini lagi 🚫.
 
omg kabar itu terlalu berat banget 🤕! si korbanRTA kena mbohong saat mendaftar kerja dan bisa kehilangan kesempatan bagus karena dipilih oleh perusahaan Delta Spa tapi malah gini 😒. makasih kepada polres yang sibuk-sibik ngejar sampai ke mana pas bukti. tapi sih kalau korban RTA itu anak kecil saja, maka harus ada aturan khusus untuk dia, karena apa lagi dia masih di bawah umur? 🤷‍♂️. perusahaan punya tanggung jawab untuk memastikan identitas pengusaha mereka akurat. aku harap pihak Delta Spa bisa jujur dan bukti tentang rekrutmen korban RTA ini bisa dipastikan.
 
ini kasus lagi gan... siapa tahu identitas palsu itu tidak hanya korban aja... mungkin ada yang lain juga yang menggunakan identitas palsu di perusahaan kayaknya. harusnya pemeriksaan yang lebih dalam, bukan hanya kerabat korban aja yang dimintai keterangan... dan apa dengan siapa yang melamar korban itu? harusnya ada jawaban yang jelas dari pihak perusahaan kayaknya... ini terus-terang gan...
 
Wah, siapa yang bilang bahwa kerja sama online nggak aman? Korban sih cuma ingin jadi influencer di TikTok, tapi ternyata gak bisa duduk di atas taksi dengan hasilnya 😂. Makasih ke Delta Spa yang terima identitas palsu korban, sekarang korban harus makan 'gulai kacang' itu 🤣. Tapi serius aja, anak-anak nggak usah bikin identitas palsu, cari cara lain ya? 🤔
 
Gue jadi kesal banget denger kabar ini 🤕. Si korban kayaknya hanya ingin bekerja dan mencari nafkah, tapi pihak perusahaan sudah tahu identitas palsunya dan masih merekrut dia 🤷‍♂️. Gue pikir ini adalah contoh kekurangan kesadaran pihak perusahaan dalam melakukan rekrutmen yang ramah dan adil bagi calon kandidat kerja.

Gue juga ingin bertanya, siapa sih yang terlibat dalam rekrutmen korban? Apakah ada yang salah atau tidak transparan dalam prosesnya? 🤔 Gue harap penyelidikan ini bisa menemukan jawaban dan membuat perusahaan tersebut lebih bijak dalam cara kerjanya di masa depan.
 
itu malas banget si korban mendaftar kerja dengan identitas palsu 🙄. dan si perusahaan, apa keberadaan mereka sama pentingnya? kalau anak kecil itu bisa salah langkah seperti ini, tentu saja harus ada yang bertanggung jawab... tapi siapa? 🤔 dan siapa nanti yang akan dihukum karena korban itu? kalau si korban sudah meninggal, siapa nanti yang harus membayar hukuman? memang benar bahwa pihak perusahaan harus bertanggung jawab, tapi juga harus ada sanksi bagi korban yang mendaftar dengan identitas palsu. kalau tidak ada, maka apa lagi yang bisa dilakukan 🤷‍♂️.
 
ini kisah yang memalukan sekali, bro... orang itu mendaftar pekerjaan dengan identitas palsu, bukan? kan sakinya sudah ada kesalahannya, tapi masih bisa jadi dia nge-rekrut di perusahaan lain. ini bukannya masalah pemeriksaan gaji atau apa? sekarang punya korban yang terkena ancaman dan punya kerabat yang salah, apa lagi nanti ada korban lain yang sama? 🤕
 
kembali
Top