Tragedi Terapi Spa yang Membawa Hukuman Kematian
Di tengah kehidupan yang cerdas dan terstruktur, seorang gadis berusia 14 tahun dari Jakarta kini menjadi korban maut akibat kegagalan terapi di sebuah spa khusus untuk anak-anak. Kejadian ini menumbuhkan pertanyaan mengapa seseorang yang memiliki potensi hidup penuh bisa jatuh ke dalam lubang kehidupan yang tidak terduga.
Sumber-sumber mengatakan, korban itu menderita gangguan jiwa yang memerlukan perawatan khusus. Namun, malah di samping tempat tersebut ada fasilitas spa berbiaya tinggi yang menawarkan berbagai layanan termasuk terapi, yang kemudian bisa menjadi penyebab utama kegagalan dalam merawatnya.
"Kejadian ini bukan hanya menyinggung soal keselamatan anak-anak, tetapi juga menyoroti faktor ekonomi yang menjadi salah satu penyebab mautnya. Orang tua yang tidak mampu membayar biaya terapi itu malah dilarikan korban ke tempat tersebut berbiaya rendah," kata sumber dekat dengan pemerintah.
Menurut data, Indonesia memiliki sekitar 1 juta anak di bawah umur yang menjadi korban eksploitasi. Sementara itu, banyak di antaranya yang masih diperjual beli sebagai pelacak pernikahan atau ditugaskan bekerja dengan gaji rendah.
Saat ini, pemerintah Republik Indonesia meluncurkan program anti perdagangan anak yang bertujuan menghentikan dan mengatasi masalah tersebut.
Di tengah kehidupan yang cerdas dan terstruktur, seorang gadis berusia 14 tahun dari Jakarta kini menjadi korban maut akibat kegagalan terapi di sebuah spa khusus untuk anak-anak. Kejadian ini menumbuhkan pertanyaan mengapa seseorang yang memiliki potensi hidup penuh bisa jatuh ke dalam lubang kehidupan yang tidak terduga.
Sumber-sumber mengatakan, korban itu menderita gangguan jiwa yang memerlukan perawatan khusus. Namun, malah di samping tempat tersebut ada fasilitas spa berbiaya tinggi yang menawarkan berbagai layanan termasuk terapi, yang kemudian bisa menjadi penyebab utama kegagalan dalam merawatnya.
"Kejadian ini bukan hanya menyinggung soal keselamatan anak-anak, tetapi juga menyoroti faktor ekonomi yang menjadi salah satu penyebab mautnya. Orang tua yang tidak mampu membayar biaya terapi itu malah dilarikan korban ke tempat tersebut berbiaya rendah," kata sumber dekat dengan pemerintah.
Menurut data, Indonesia memiliki sekitar 1 juta anak di bawah umur yang menjadi korban eksploitasi. Sementara itu, banyak di antaranya yang masih diperjual beli sebagai pelacak pernikahan atau ditugaskan bekerja dengan gaji rendah.
Saat ini, pemerintah Republik Indonesia meluncurkan program anti perdagangan anak yang bertujuan menghentikan dan mengatasi masalah tersebut.