BRI Telah Mencatat Penyaluran KUR Rp130,2 Triliun di Akhir September 2025
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp130,2 triliun hingga akhir September 2025. Ini merupakan capaian yang signifikan dalam meningkatkan akses pendanaan bagi masyarakat, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dalam perkembangan ini, BRI berhasil memasarkan KUR sebesar Rp175 triliun hingga akhir tahun 2025. Kurang dari setengah dari total alokasi tersebut didominasi oleh sektor produksi, yang mencakup pertanian, perikanan, perdagangan, industri pengolahan, dan jasa lainnya.
Sektor pertanian menjadi kontributor utama dengan pembiayaan mencapai Rp58,37 triliun atau setara 44,83% dari keseluruhan KUR yang telah disalurkan BRI. Ini merupakan bukti nyata peran BRI dalam memperkuat sektor riil dan menjaga ketahanan pangan nasional.
"Kami percaya bahwa KUR bukan sekedar instrumen pembiayaan, tetapi katalis yang mampu menggerakan ekonomi rakyat," kata Direktur Utama BRI Hery Gunardi. "Dengan penyaluran KUR, BRI berupaya mendorong UMKM naik kelas sehingga kontribusinya terhadap perekonomian nasional semakin besar."
Penyaluran KUR BRI terhadap sebaran rumah tangga secara konsisten meningkat dari tahun ke tahun. Hingga akhir September 2025, sekitar 18 dari setiap 100 rumah tangga tercatat telah mengakses fasilitas KUR BRI.
Capaian ini menjadi bukti nyata peran BRI dalam mendorong pembiayaan produktif secara konsisten. "Ke depan, BRI akan terus berkomitmen menjadi mitra utama bagi UMKM Indonesia untuk tumbuh berkelanjutan," pungkas Hery.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp130,2 triliun hingga akhir September 2025. Ini merupakan capaian yang signifikan dalam meningkatkan akses pendanaan bagi masyarakat, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dalam perkembangan ini, BRI berhasil memasarkan KUR sebesar Rp175 triliun hingga akhir tahun 2025. Kurang dari setengah dari total alokasi tersebut didominasi oleh sektor produksi, yang mencakup pertanian, perikanan, perdagangan, industri pengolahan, dan jasa lainnya.
Sektor pertanian menjadi kontributor utama dengan pembiayaan mencapai Rp58,37 triliun atau setara 44,83% dari keseluruhan KUR yang telah disalurkan BRI. Ini merupakan bukti nyata peran BRI dalam memperkuat sektor riil dan menjaga ketahanan pangan nasional.
"Kami percaya bahwa KUR bukan sekedar instrumen pembiayaan, tetapi katalis yang mampu menggerakan ekonomi rakyat," kata Direktur Utama BRI Hery Gunardi. "Dengan penyaluran KUR, BRI berupaya mendorong UMKM naik kelas sehingga kontribusinya terhadap perekonomian nasional semakin besar."
Penyaluran KUR BRI terhadap sebaran rumah tangga secara konsisten meningkat dari tahun ke tahun. Hingga akhir September 2025, sekitar 18 dari setiap 100 rumah tangga tercatat telah mengakses fasilitas KUR BRI.
Capaian ini menjadi bukti nyata peran BRI dalam mendorong pembiayaan produktif secara konsisten. "Ke depan, BRI akan terus berkomitmen menjadi mitra utama bagi UMKM Indonesia untuk tumbuh berkelanjutan," pungkas Hery.