Sakramen Tobat atau pengakuan dosa Katolik merupakan salah satu dari tujuh sakramen dalam Gereja Katolik. Sakramen ini merupakan salah satu dari dua sakramen penyembuhan, di mana umat yang telah dibaptis dan berbuat dosa dapat memperoleh pengampunan dari Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan setelah Pembaptisan.
Pengakuan dosa Katolik adalah doa yang didaraskan oleh umat Katolik saat menjalankan sakramen tobat. Umat harus mengikuti beberapa langkah persiapan sebelum melakukan pengakuan dosa, seperti pemeriksaan batin secara jujur dan bertobat atas dosa-dosanya.
Berikut adalah tata cara pengakuan dosa Katolik yang sudah dirujuk dari laman Keuskupan Agung Jakarta:
1. Pemeriksaan Batin atau Melakukan Pertobatan Secara Personal
- Peniten harus melakukan pemeriksaan batin secara jujur, pada diri sendiri juga pada Tuhan.
- Umat sebaiknya merenungkan dosa-dosa yang telah dilakukan sejak pengakuan dosa terakhir.
2. Pelaksanaan di Ruang Pengakuan Dosa
* Tanda Salib dan Salam: Peniten memasuki ruang pengakuan, membuat Tanda Salib sambil mengucapkan: "Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin." Kemudian, peniten bisa menyapa Imam.
* Pemberitahuan Kapan Terakhir Mengaku Dosa
- Peniten menyebutkan kapan terakhir kali menerima Sakramen Tobat.
* Pengakuan Dosa: Peniten menyampaikan pengakuan dosa Katolik secara lisan, jujur, dan lengkap.
- Penitensia dari Imam: Imam akan memberikan nasihat rohani yang sesuai dengan isi pengakuan dosa kepada peniten.
3. Melaksanakan Penitensia
* Setelah meninggalkan ruang pengakuan, peniten harus segera melaksanakan penitensi yang telah diberikan oleh Imam.
- Umumnya, penitensia berupa doa bisa dilakukan langsung di luar ruang pengakuan dosa setelah keluar dari ruang pengakuan.
Teks Doa Pengakuan Dosa Katolik:
- "Allah yang maharahim,
Aku menyesal atas dosaku,
Aku sungguh patut Engkau hukum,
terutama karena aku telah tidak setia kepada-Mu,
dan melalaikan kewajibanku.
Aku benci pada semua dosaku,
sebab aku takut akan hukuman-Mu,
tetapi terutama karena aku telah menyakiti hati-Mu,
ya Allah yang mahabaik
dan mahakasih.
Aku berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu,
akan bertobat, dan tidak akan berbuat dosa lagi."
Pengakuan dosa Katolik adalah doa yang didaraskan oleh umat Katolik saat menjalankan sakramen tobat. Umat harus mengikuti beberapa langkah persiapan sebelum melakukan pengakuan dosa, seperti pemeriksaan batin secara jujur dan bertobat atas dosa-dosanya.
Berikut adalah tata cara pengakuan dosa Katolik yang sudah dirujuk dari laman Keuskupan Agung Jakarta:
1. Pemeriksaan Batin atau Melakukan Pertobatan Secara Personal
- Peniten harus melakukan pemeriksaan batin secara jujur, pada diri sendiri juga pada Tuhan.
- Umat sebaiknya merenungkan dosa-dosa yang telah dilakukan sejak pengakuan dosa terakhir.
2. Pelaksanaan di Ruang Pengakuan Dosa
* Tanda Salib dan Salam: Peniten memasuki ruang pengakuan, membuat Tanda Salib sambil mengucapkan: "Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin." Kemudian, peniten bisa menyapa Imam.
* Pemberitahuan Kapan Terakhir Mengaku Dosa
- Peniten menyebutkan kapan terakhir kali menerima Sakramen Tobat.
* Pengakuan Dosa: Peniten menyampaikan pengakuan dosa Katolik secara lisan, jujur, dan lengkap.
- Penitensia dari Imam: Imam akan memberikan nasihat rohani yang sesuai dengan isi pengakuan dosa kepada peniten.
3. Melaksanakan Penitensia
* Setelah meninggalkan ruang pengakuan, peniten harus segera melaksanakan penitensi yang telah diberikan oleh Imam.
- Umumnya, penitensia berupa doa bisa dilakukan langsung di luar ruang pengakuan dosa setelah keluar dari ruang pengakuan.
Teks Doa Pengakuan Dosa Katolik:
- "Allah yang maharahim,
Aku menyesal atas dosaku,
Aku sungguh patut Engkau hukum,
terutama karena aku telah tidak setia kepada-Mu,
dan melalaikan kewajibanku.
Aku benci pada semua dosaku,
sebab aku takut akan hukuman-Mu,
tetapi terutama karena aku telah menyakiti hati-Mu,
ya Allah yang mahabaik
dan mahakasih.
Aku berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu,
akan bertobat, dan tidak akan berbuat dosa lagi."