Puncak Festival Literasi 2025, yang berlangsung di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bale Baca Cijayanti, menampilkan pesta kegiatan yang menggembirakan anak-anak hingga dewasa. Festival ini merupakan program tahunan dari organisasi yang sama dengan tulus menjadikan literasi sebagai jembatan antara kreativitas, nilai-nilai lokal, dan karakter bangsa.
Dalam era serba digital, festival ini mengajak anak-anak untuk kembali mengenal permainan tradisional, kesenian rakyat, serta kolaborasi lintas komunitas. Kegiatan ini juga menjadi momentum berharga bagi anak-anak, relawan, dan para mitra untuk bersama-sama merayakan literasi dengan cara yang menyenangkan dan membumi.
Acara Festival Literasi 2025 dibuka dengan sambutan hangat dari beberapa lembaga sosial seperti Dompet Dhuafa dan ZI Point. Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perpustakaan Keliling Kabupaten Bogor juga hadir untuk menyiapkan kegiatan yang sarat budaya.
Selain itu, festival ini juga menampilkan berbagai penampilan yang menghidupkan imajinasi. Kak Angga dari Rumah Kotak Hitam memerankan karakter Lily Jane, sosok imajinatif yang menjadi simbol ruang aman bagi anak-anak untuk bermimpi dan berkreasi.
Anak-anak binaan TBM Bale Baca Cijayanti juga menampilkan berbagai tarian daerah dan lapangan dipenuhi dengan tawa dari permainan tradisional seperti bakiak, congklak, egrang batok, gasing bambu, karet, dan oray-orayan.
Selain itu, para tamu undangan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang menyenangkan seperti melukis di atas batu. Kegiatan ini dipandu langsung oleh Kak Angga dan menimbulkan kisah inspiratif tentang seni sebagai terapi.
Festival Literasi 2025 juga menandai pencapaian baru melalui program "Puan Berdaya", inisiatif TBM Bale Baca Cijayanti yang berfokus pada peningkatan kapasitas ibu-ibu di desa Cijayanti. Dalam kegiatan ini, dilakukan pembagian modal usaha oleh IZI Point dan pameran hasil karya ibu-ibu seperti rajutan, sabun dari minyak jelantah, ecobrik, dan makanan rumahan.
Selain itu, festival ini juga dimeriahkan oleh tarian anak-anak, pembagian beasiswa pendidikan untuk anak yatim binaan TBM BBC oleh Dompet Dhuafa, serta donasi buku dari STIE Kalpataru.
Dalam era serba digital, festival ini mengajak anak-anak untuk kembali mengenal permainan tradisional, kesenian rakyat, serta kolaborasi lintas komunitas. Kegiatan ini juga menjadi momentum berharga bagi anak-anak, relawan, dan para mitra untuk bersama-sama merayakan literasi dengan cara yang menyenangkan dan membumi.
Acara Festival Literasi 2025 dibuka dengan sambutan hangat dari beberapa lembaga sosial seperti Dompet Dhuafa dan ZI Point. Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perpustakaan Keliling Kabupaten Bogor juga hadir untuk menyiapkan kegiatan yang sarat budaya.
Selain itu, festival ini juga menampilkan berbagai penampilan yang menghidupkan imajinasi. Kak Angga dari Rumah Kotak Hitam memerankan karakter Lily Jane, sosok imajinatif yang menjadi simbol ruang aman bagi anak-anak untuk bermimpi dan berkreasi.
Anak-anak binaan TBM Bale Baca Cijayanti juga menampilkan berbagai tarian daerah dan lapangan dipenuhi dengan tawa dari permainan tradisional seperti bakiak, congklak, egrang batok, gasing bambu, karet, dan oray-orayan.
Selain itu, para tamu undangan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang menyenangkan seperti melukis di atas batu. Kegiatan ini dipandu langsung oleh Kak Angga dan menimbulkan kisah inspiratif tentang seni sebagai terapi.
Festival Literasi 2025 juga menandai pencapaian baru melalui program "Puan Berdaya", inisiatif TBM Bale Baca Cijayanti yang berfokus pada peningkatan kapasitas ibu-ibu di desa Cijayanti. Dalam kegiatan ini, dilakukan pembagian modal usaha oleh IZI Point dan pameran hasil karya ibu-ibu seperti rajutan, sabun dari minyak jelantah, ecobrik, dan makanan rumahan.
Selain itu, festival ini juga dimeriahkan oleh tarian anak-anak, pembagian beasiswa pendidikan untuk anak yatim binaan TBM BBC oleh Dompet Dhuafa, serta donasi buku dari STIE Kalpataru.