Warga Tangerang Ramai Ikuti Program Prisma Umat, Melihat Rumah Mereka Lebih Rapi dan Bersih
Di Wihara Puspa Sari Maitreya, Kedaung Wetan, Tangerang, Banten, terjadi pertemuan antara warga Desa Kedaung Wetan dengan tim Yayasan Karakter Eling Indonesia (YKEI) yang merupakan penyelenggara Program Prisma Umat #BebenahBerkarakter. Program ini diinisiasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag).
Menurut beberapa peserta program, mereka sangat antusias untuk terlibat dalam kegiatan yang bertujuan menata rumah dan menyongsong berbenar-benar berkarakter. Warga sekitar yang menjadi peserta pertama kali mendengar tentang program ini dari wihara. Mereka senang karena dapat belajar hal-hal baru mengenai cara merawat diri dan rumah dengan lebih baik.
Seorang warga bernama Lim Nio, yang berusia 45 tahun, sangat senang karena menjadi salah satu peserta program ini. Ia mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan tim YKEI yang dipimpin oleh Melly Kiong serta penyuluh agama Buddha.
Rumahnya yang sederhana itu selalu diisi berbagai barang bekas. Lim Nio, yang bekerja sebagai penjual gorengan dan memulung barang bekas tersebut, merasa senang karena dapat belajar cara mengatur rumahnya dengan lebih rapi dan bersih.
Angela, seorang ibu rumah tangga yang terlibat dalam program ini, juga menunjukkan kegembiraannya. Rumahnya yang kecil itu sangat sederhana sehingga barang-barang di mana-mana tampak tidak sesuai dengan kebersihan yang diharapkan. Namun, ia lega karena tim YKEI berhasil mengajari dia cara merawat rumahnya secara benar.
Di Wihara Puspa Sari Maitreya, Kedaung Wetan, Tangerang, Banten, terjadi pertemuan antara warga Desa Kedaung Wetan dengan tim Yayasan Karakter Eling Indonesia (YKEI) yang merupakan penyelenggara Program Prisma Umat #BebenahBerkarakter. Program ini diinisiasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag).
Menurut beberapa peserta program, mereka sangat antusias untuk terlibat dalam kegiatan yang bertujuan menata rumah dan menyongsong berbenar-benar berkarakter. Warga sekitar yang menjadi peserta pertama kali mendengar tentang program ini dari wihara. Mereka senang karena dapat belajar hal-hal baru mengenai cara merawat diri dan rumah dengan lebih baik.
Seorang warga bernama Lim Nio, yang berusia 45 tahun, sangat senang karena menjadi salah satu peserta program ini. Ia mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan tim YKEI yang dipimpin oleh Melly Kiong serta penyuluh agama Buddha.
Rumahnya yang sederhana itu selalu diisi berbagai barang bekas. Lim Nio, yang bekerja sebagai penjual gorengan dan memulung barang bekas tersebut, merasa senang karena dapat belajar cara mengatur rumahnya dengan lebih rapi dan bersih.
Angela, seorang ibu rumah tangga yang terlibat dalam program ini, juga menunjukkan kegembiraannya. Rumahnya yang kecil itu sangat sederhana sehingga barang-barang di mana-mana tampak tidak sesuai dengan kebersihan yang diharapkan. Namun, ia lega karena tim YKEI berhasil mengajari dia cara merawat rumahnya secara benar.