Tak mau makan, buaya seberat 585 kg mati di penangkaran Inhil Riau

Kabar baik dan kabar buruk pun datangnya, yaitu buaya raksasa 585 kg yang saat ini menjadi kudeta bagi warga Desa Sungai Undan, Kecamatan Reteh, Kabupaten Inhil. Berdasarkan laporan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Indragiri Hilir (DPKP) Inhil, buaya tersebut beratnya sekitar 585 kg dengan panjang 5,7 meter usai dirawat di penangkaran selama 20 hari.

Dalam kesempatan yang tidak terduga, buaya raksasa itu menunjukkan perilaku yang tidak seperti biasanya, yaitu tidak mau makan meski sudah diberi makanan. Hal ini bertepatan dengan observasi yang dilakukan oleh personel DPKP Inhil pada Kamis (20/11). Saat itu, buaya tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda bergerak sehingga dianggap sudah mati.

Kata Kepala DPKP Inhil Junaidi, kematian buaya raksasa ini dilaporkan setelah observasi yang dilakukan oleh tim. "Kematian buaya dilaporkan setelah personel kita melakukan observasi tadi. Karena tak ada tanda-tanda bergerak, lalu dilakukan pengecekan ternyata sudah mati," katanya.

Selama 20 hari di tempat penangkaran, buaya raksasa tersebut juga tidak mau makan meski sudah diberi makanan. Sebelumnya, buaya itu ditangkap warga di Desa Sungai Undan, Kecamatan Reteh, Kabupaten Inhil pada 1 November lalu.

Pihak DPKP Inhil saat ini masih menunggu arahan, apakah bangkai buaya besar tersebut langsung dikubur atau dilakukan pengawetan untuk kepentingan penelitian.
 
Gue pikir sih buaya raksasa itu sudah mati gampang aja... nggak perlu 20 hari di penangkaran. Mungkin warga Desa Sungai Undan itu sedikit nyesel dengerin kabar kecil nyawa mereka, buat mereka kagum lagi kayaknya 😂. Dan siapa tau, makanan yang dibawanya mending sesuatu yang lebih enak, kan? Gue rasa penangkaran ini bule-bule banget...
 
Aku pikir kayaknya buaya itu sudah tidak bisa hidup lagi, tapi kemudian aku baca kalau masih ada yang mau makan meski sudah diberi makanan. Ini kayaknya cerita tentang keseimbangan dalam alam. Buaya raksasa itu bisa hidup karena selama 20 hari di penangkaran, dan saat itu udah tidak mau makan lagi. Tapi setelah mati, buaya itu masih bisa hidup kembali dari dagingnya sendiri.

Aku bayangkan kalau kita seperti buaya itu, yang harus beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Jika kita tidak beradaptasi, kita akan menjadi korban sendiri. Dan ini juga kayaknya lesson about keseimbangan dalam kehidupan, bahwa setiap sesuatu punya tempat dan fungsi. Jadi, buaya raksasa itu yang duluan, tapi bukan berarti kita harus menjadi seperti buaya itu, tapi kita harus belajar dari cara beradaptasi dengan lingkungan sekitar kita sendiri.
 
Hampir bisa dibilang aksi warga Desa Sungai Undan yang menangkap buaya raksasa itu adalah kesalahan! Berapa sih beratnya buaya itu? 585 kg? Jika buaya ini ternyata sudah mati, mengapa masih diawasi dan tidak dibuang? Saya pikir warga Desa Sungai Undan harus lebih hati-hati lagi. Buaya itulah yang bisa membawa kematian, jangan main-main! 🤯
 
Makasih kena kabar ini! Buaya raksasa yang bisa bikin warga Desa Sungai Undan jijik! tapi ternyata buaya itu tidak mau makan, kayaknya sudah lelah atau apa? 20 hari di penangkaran aja gini, kayakanya perlu lebih banyak air dan udara segar, sih! 🐊😔
 
Gue jadi penasaran banget sih tentang buaya raksasa itu 🤔. Gue bayangkan kalau kamu ada di situasi yang sama, kamu akan sangat takut 😱. Tapi, gue tidak menyangka bahwa buaya itu bisa menjadi kudeta bagi warga Desa Sungai Undan 🤯. Gue rasa itu seperti dari film aksi sih, kalau buaya itu bisa bergerak dan membuat warga takut 😅.

Gue ingin tahu, apa yang membuat buaya itu tidak mau makan? Apakah ada something yang salah dengan dia? 🤔 Gue harap pihak DPKP Inhil bisa menemukan jawabannya agar kita bisa lebih banyak belajar tentang buaya raksasa ini 📚. Dan, gue rasa bangkai buaya itu sebaiknya dilakukan pengawetan untuk kepentingan penelitian ya, jadi kita bisa tahu lebih banyak tentang spesies ini 🦈💡.
 
kembali
Top