Tak ada tarian Bedhaya Ketawang saat jumenengan Pakubuwono XIV, kata Timoer. Alasannya adalah masih dalam masa berkabung 40 hari wafatnya PB XIII.
Jika dilihat dari prosesir yang dijalankan GKR Timoer saat penobatan dua raja, ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum bisa melakukan pementasan tarian Bedhaya Ketawang. Pertama, Sinuhun akan melakukan prosesi adat di dalam Probo Suyasa. Kemudian, ia akan berjalan ke kamandungan dari kamandungan menuju ke Siti Hinggil.
Setelah itu, Beliau akan melakukan kirab di sekitar kompleks Keraton Surakarta dan kemudian kondur kembali ke kedaton melalui Kamandungan, Srimanganti hingga Prabasuyasa. Setelah semua prosesi adat tersebut diselesaikan, Beliau baru dapat melakukan pementasan tarian Bedhaya Ketawang setelah 1 tahun kenaikan tahta.
Tidak ada penjelasan dari Timoer mengenai mengapa tidak menunggu 40 hari seperti halnya PB X yang melakukan ikrar di depan jenazah PB XIII.
Jika dilihat dari prosesir yang dijalankan GKR Timoer saat penobatan dua raja, ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum bisa melakukan pementasan tarian Bedhaya Ketawang. Pertama, Sinuhun akan melakukan prosesi adat di dalam Probo Suyasa. Kemudian, ia akan berjalan ke kamandungan dari kamandungan menuju ke Siti Hinggil.
Setelah itu, Beliau akan melakukan kirab di sekitar kompleks Keraton Surakarta dan kemudian kondur kembali ke kedaton melalui Kamandungan, Srimanganti hingga Prabasuyasa. Setelah semua prosesi adat tersebut diselesaikan, Beliau baru dapat melakukan pementasan tarian Bedhaya Ketawang setelah 1 tahun kenaikan tahta.
Tidak ada penjelasan dari Timoer mengenai mengapa tidak menunggu 40 hari seperti halnya PB X yang melakukan ikrar di depan jenazah PB XIII.