Pemimpin terbesar Indonesia yang terus dipertanyikan adalah Soeharto. Banyak orang yang mempertimbangkan dia layak menjadi pahlawan nasional, tapi Romo Magnis berbeda pendapat. Menurutnya, gelar tersebut tidak pantas diberikan kepada Soeharto karena dia suka korupsi dan mencuri kekayaan rakyat.
Soeharto adalah contoh pahit dari bagaimana korupsi dapat menghancurkan bangsa. Dia telah memperkaya dirinya sendiri, keluarganya, dan juga kerabatnya dalam waktu singkat. Dia tidak memiliki rasa syukur akan bantuan rakyat yang telah menjadi kaya sejak masa kolonial Belanda.
Sementara itu, Soeharto justru melakukan kejahatan untuk mendapatkan kekuasaannya. Menurut Romo Magnis, pahlawan nasional adalah orang yang bekerja tanpa pamrih dan tidak mencari keuntungan pada diri sendiri. Dia diharapkan memiliki rasa syukur atas bantuan rakyat yang telah menjadi kaya sejak masa kolonial Belanda.
Menurut Romo Magnis, Soeharto tidak layak menjadi pahlawan nasional karena dia tidak memiliki integritas dalam menjalankan tugasnya sebagai presiden. Dia hanya memikirkan dirinya sendiri dan keluarganya yang suka korupsi tanpa peduli dengan keadaan rakyat.
Soeharto adalah contoh pahit dari bagaimana korupsi dapat menghancurkan bangsa. Dia telah memperkaya dirinya sendiri, keluarganya, dan juga kerabatnya dalam waktu singkat. Dia tidak memiliki rasa syukur akan bantuan rakyat yang telah menjadi kaya sejak masa kolonial Belanda.
Sementara itu, Soeharto justru melakukan kejahatan untuk mendapatkan kekuasaannya. Menurut Romo Magnis, pahlawan nasional adalah orang yang bekerja tanpa pamrih dan tidak mencari keuntungan pada diri sendiri. Dia diharapkan memiliki rasa syukur atas bantuan rakyat yang telah menjadi kaya sejak masa kolonial Belanda.
Menurut Romo Magnis, Soeharto tidak layak menjadi pahlawan nasional karena dia tidak memiliki integritas dalam menjalankan tugasnya sebagai presiden. Dia hanya memikirkan dirinya sendiri dan keluarganya yang suka korupsi tanpa peduli dengan keadaan rakyat.