Presiden Joko Widodo's keberatan terhadap partai politik Nasdem (Nasional Demokrasi) untuk masuk dalam pemerintahan baru ini, diungkapkan oleh wakil presiden, Sjafrie Sjamsoeddin. Menurut Sjafrie, Presiden tidak setuju dengan keputusan partai politik tersebut untuk bergabung.
"Saya telah berbicara dengan Presiden Joko Widodo dan dia tidak ingin Nasdem masuk dalam kabinet baru ini," kata Sjafrie saat bertemu dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Ia menambahkan bahwa keputusan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Sjafrie menjelaskan bahwa pihaknya sangat menghargai perjuangan dan kontribusi Nasdem dalam membangun partai politik yang kuat dan stabil. Namun, di akhirnya, Presiden menetapkan keputusan untuk tidak memungkinkan Nasdem masuk dalam kabinet.
Mengenai alasan spesifik mengapa Presiden tidak ingin nasdem menjadi bagian dari pemerintahan baru ini, Sjafrie hanya dapat menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Ia juga menekankan bahwa presiden sangat menghargai kesetiaan partai politik tersebut terhadap keberanian dalam mempromosikan partai mereka.
"Saya telah berbicara dengan Presiden Joko Widodo dan dia tidak ingin Nasdem masuk dalam kabinet baru ini," kata Sjafrie saat bertemu dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Ia menambahkan bahwa keputusan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Sjafrie menjelaskan bahwa pihaknya sangat menghargai perjuangan dan kontribusi Nasdem dalam membangun partai politik yang kuat dan stabil. Namun, di akhirnya, Presiden menetapkan keputusan untuk tidak memungkinkan Nasdem masuk dalam kabinet.
Mengenai alasan spesifik mengapa Presiden tidak ingin nasdem menjadi bagian dari pemerintahan baru ini, Sjafrie hanya dapat menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Ia juga menekankan bahwa presiden sangat menghargai kesetiaan partai politik tersebut terhadap keberanian dalam mempromosikan partai mereka.