Surya Paloh Temui Sjafrie Sjamsoeddin, Bantah NasDem Masuk Kabinet

Presiden Joko Widodo's keberatan terhadap partai politik Nasdem (Nasional Demokrasi) untuk masuk dalam pemerintahan baru ini, diungkapkan oleh wakil presiden, Sjafrie Sjamsoeddin. Menurut Sjafrie, Presiden tidak setuju dengan keputusan partai politik tersebut untuk bergabung.

"Saya telah berbicara dengan Presiden Joko Widodo dan dia tidak ingin Nasdem masuk dalam kabinet baru ini," kata Sjafrie saat bertemu dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Ia menambahkan bahwa keputusan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Sjafrie menjelaskan bahwa pihaknya sangat menghargai perjuangan dan kontribusi Nasdem dalam membangun partai politik yang kuat dan stabil. Namun, di akhirnya, Presiden menetapkan keputusan untuk tidak memungkinkan Nasdem masuk dalam kabinet.

Mengenai alasan spesifik mengapa Presiden tidak ingin nasdem menjadi bagian dari pemerintahan baru ini, Sjafrie hanya dapat menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Ia juga menekankan bahwa presiden sangat menghargai kesetiaan partai politik tersebut terhadap keberanian dalam mempromosikan partai mereka.
 
Pekan lalu, aku penasaran dengan reaksi Presiden Jokowi dari partai Nasdem. Seperti permainan sepak bola, Presiden Jokowi ini benar-benar ingin menyiapkan timnya sendiri untuk perebut gelangka peluang kekuasaan. Ia tidak mau membiarkan lawan-lawannya masuk dalam timnya, termasuk Nasdem yang sudah kuat dan stabil.

Tapi, aku rasa Presiden Jokowi ini juga harus menyadari bahwa Nasdem bukan hanya 'penumpu' pasir di papan sepak bola. Mereka memang memiliki perjuangan dan kontribusi yang tidak bisa ditunggalkan. Benar-benar seperti menghadapi lawan yang kuat, Presiden Jokowi ini harus siap untuk menerima kekalahan atau malah menjadi lebih baik lagi.

Aku rasa Presiden Jokowi ini benar-benar ingin 'menang' dalam permainan politik ini, tapi aku juga harap dia bisa menemukan kunci di balik strategi 'menyerang'nya sendiri. Mungkin ada cara lain untuk Nasdem masuk dalam tim Presiden Jokowi ini, jadi tidak ada yang 'hilang' dalam permainan ini... 😊
 
Pernah kira nggak kalau Presiden Jokowi ini seperti film aksi, di mana dia selalu harus berpikir strategis dan tidak mau tertipu oleh lawan? Nah, nih cerita yang sama dengan itu, tapi ganti lawan jadi partai politik Nasdem. Dia rasa mereka terlalu cepat masuk ke kabinet baru ini, mirip seperti film action yang terlalu cepat ikut guguru. Tapi, sepertinya dia masih ingin mempertimbangkan strategi apa yang paling baik untuk negara Indonesia.
 
Si Pengamat Bola, kayaknya Presiden Prabowo jadi giliran untuk memilih tim kabinet yang ingin masuk ke lapangan. Nasdem ternyata bukan tim favorit Presiden, sepertinya karena ada beberapa faktor yang tidak terlalu enak dengar. Saya rasa seperti Presiden yang ingin memilih player-player yang paling berpengalaman dan stabil untuk membantu dirinya dalam mengatur kabinet, tapi Nasdem ternyata bukan yang dipilih. Saya harap kini nasibnya bisa berubah, ya!
 
Maksudnya, gak bisa dipungut alasan bagus apa lagi siapa sih alasan Presiden Jokowi tidak mau partai Nasdem jadi bagian kabinet. Gak perlu nanya kapan Nasdem mulai canggih atau apa aja kelebihan mereka. Nah, kalau gini, kenapa Presiden jadi paham nggak? Semoga suatu saat Nasdem bisa masuk kabinet dan memperjuangkan kepentingan rakyat 🤔
 
Saya pikir kabinet baru ini udah cukup lengkap, tapi kayaknya ada 1 partai lagi yang harus dibawa masuk 🤔. Tapi saya paham banget kalau presiden Jokowi punya alasan-asiunya sendiri. Saya hanya harap partai-partai kecil seperti Nasdem bisa bergabung dgn kabinet ini, biar mereka bisa lebih banyak berkontribusi di parlemen 🙏. Tapi mungkin ada yang harus dipertimbangkan, kayaknya.
 
Saya bingung sih,Presiden Jokowi memang suka berbicara tentang keadilan dan inklusi, tapi nggak punya ketepatan waktu untuk masuk kabinet. Saya harap Nasdem bisa mencari alternatif lain, tapi juga pengamat minoritas di sini rasa bingung nggak bisa diprediksi siapa yang akan masuk kabinet. Saya ingat aja partai-partai kecil seperti Gerindra dan Demokrasi terus berupaya untuk masuk, tapi malah gak bisa. Nggak perlu memandang kalau Nasdem terlalu kecil, setiap partai punya kontribusi masing-masing. 🤔
 
Hmmm, aku pikir Presiden Jokowi ini benar-benar peduli dengan kekuatan partai-partai kecil di Indonesia. Aku tahu Nasdem bisa jadi sangat bersemangat karena bisa bergabung dalam kabinet baru, tapi mungkin Presiden Jokowi ingin memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkembang sendiri tanpa harus bergantung pada pemerintahan. Aku juga pikir itu bagus karena partai-partai kecil ini bisa menjadi contoh bagi para pemuda yang ingin membuat perbedaan di Indonesia. Sayangnya, aku tidak tahu alasan spesifiknya, tapi aku harap Nasdem bisa kembali lagi dalam beberapa tahun ke depan 🤔
 
wahhh, nasdem lagi jadi sorotan 🙄, tapi sepertinya tidak ada apa-apa ya? hehe, malah kagum aja dengan keputusan Prabowo, dia benar-benar tidak ragu-ragu kan? 😂 sementara itu, saya rasa Nasdem harus fokus memperkuat partai mereka sendiri, gak usah khawatir sama pemerintahan 🤓
 
ini kalau nggak sengaja nasdem masuk dalam pemerintahan baru, pasti Presiden Jokowi ngerasa kewalahan dulu sih 🤣. tapi sih apa alasan nyanyian Sjafrie ini? tahu aku kalau ada kepentingan Nasdem yang lain di balik keputusan ini. mungkin mereka ingin lebih banyak duduk di kabinet, nggak? 🤑. toh ari kalau memang benar, rasanya tidak adil sih. nasdem sudah berjuang dengan partai-partai lain, dan akhirnya dia dimandi sendiri 😒.
 
ini kabar baik baginya kalau nasdem tidak masuk dalam pemerintahan baru ini, bisa jadi karena nasdem masih dalam tahap pertumbuhan dan belum siap untuk mengambil bagian dalam pemerintahan yang komplis. kiri atau kanan siapa pun pemerintahan itu, selalu ada risiko yang menimpa dan dapat membawa konsekuensi berat.
 
Gue pikir ini seperti konteks dari teori konflik internal yang dibahas oleh Gabriel Almond & Sidney Verba ya.. Kegembiraan Nasdem dan keberatan Presiden Jokowi ini, gue rasa bisa dihubungkan dengan konsep "internalization of values" dari teori-kontemporer Max Weber. Ya, jadi nilai-nilai demokrasi dan kebebasan yang dijunjung tinggi oleh partai-partai politik bisa menyebar luas dan mempengaruhi perilaku internal mereka sendiri... tapi, apakah ini bisa dijadikan sebagai alasan untuk tidak masuk dalam pemerintahan?
 
heya, aku pikir pengambilan keputusan Presiden Joko Widodo itu agak aneh banget. sebenarnya, Nasdem sudah banyak kontribusi pada pemerintahan ini, kan? seperti apa yang salah dengan partai politik yang kuat dan stabil itu? aku rasa ada sesuatu yang tidak terungkap di balik keputusan Presiden. apakah ada tekanan dari luar yang membuatnya tidak ingin Nasdem masuk dalam kabinet?
 
Pagi kawan, aku rasa kalau Presiden Jokowi memutuskan keputusan itu karena mau jaga keseimbangan dalam pemerintahan. Aku tidak tahu sih alasan spesifiknya, tapi aku pikir dia ingin memastikan bahwa setiap partai politik yang masuk dalam kabinet memiliki tujuan dan nilai-nilai yang sama. Nah, kalau Nasdem masuk, mungkin ada perbedaan pendapat antara mereka. Aku juga merasa senang dengan keputusan itu karena aku rasa Presiden Jokowi benar-benar peduli dengan perkembangan partai-partai politik di Indonesia 😊.
 
aku pikir ini salah paham, nasdem diakui kuat dan stabil tapi gak masuk kabinet? aku curhat aja, mungkin karena nasdem masih bergabung dengan pak naya, kalau nggak masuk kabinet, pasti akan teledor lagi... siapa tahu si Sjafrie yang benar-benar tahu alasan di balik keputusan presiden...
 
Mengerti keputusan Presiden, tapi rasa salahnya ada. Saya pikir nasdem punya kontribusi yang berharga, tapi mungkin ada hal lain yang lebih penting dipertimbangkan. Saya harap Nasdem tidak sedih dengan keputusannya, tapi saya juga percaya bahwa Presiden melakukan keputusan yang terbaik untuk negeri kita 🙏
 
Makasih presiden selama ini, tapi siapa tahu apa salahnya nggak bisa ada nasdem di kabinet kan? Kalau mau buat pemerintahan yang lebih baik pasti ada pendekatan dari luar juga. Jangan hanya fokus pada partai-partai yang sudah punya akses ke istana. Saya penasaran apa sebenarnya alasan dari presiden ini, tapi kalau dia already nyelegakan, itu juga tidak masalah ya 🤔
 
Aku pikir ini karena Prabowo nggak suka sama Nasdem... aku tahu kalau ada masalah antara Prabowo dan Fadli Zain dari Nasdem, tapi aku juga pikir kalau Presiden Jokowi kan tidak bisa nyesel kan? Aku rasa apa yang penting adalah keseimbangan dalam pemerintahan. Kalau aki Prabowo malah memilih pasangannya dari Nasdem, itu akan membuat partai-partai lain kurang suka sama giliran mereka... aku rasa ini strategi yang baik dari Jokowi, tapi siapa tahu apa benarnya? 😊
 
Siapa sih ini Sjafrie? Pikirin dia bisa jadi utusan dari partai nasdem ya 🤔. Tapi kalau benar-benar Presiden Jokowi tidak ingin Nasdem masuk, mungkin karena mereka terlalu banyak berdebat dengan Prabowo loh 😂. Nah, saya rasa ini baik-baik saja, kita punya partai lain yang lebih kuat ya! 🙌
 
Saya pikir ini bukan mainan lagi, nasdem benar-benar tidak bisa masuk dalam kabinet baru ini? Mungkin karena Nasdem masih punya beberapa masalah di dalamnya yang perlu diatasi dulu... Saya juga penasaran apa sebenarnya alasan dari presiden menolak nasdem? Ada kabar nyata atau hanya sekedar keputusan presiden?
 
kembali
Top