Sultan HB X: Tak Ada Larangan Perempuan Pimpin Keraton

Sultan HB X mengesahkan, perempuan punya hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan di Keraton Yogyakarta. Sultan tersebut menyatakan bahwa tidak ada larangan perempuan memimpin keraton, karena ini adalah keputusan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sultan juga mengatakan bahwa dia telah membahas hal ini di Mahkamah Konstitusi (MK) dan menolak pihak yang menyatakan perempuan tidak boleh memimpin.
 
Aku pikir kayaknya kalau ibu-ibu kita bisa jadi wali keraton, tapi aku rasa malah bisa bikin masalah di masa depan... Apalagi kalau ada putri sultans yang mau jadi bapak, sih... Kidding kidding, gara-gara ini. Sultan X sih benar-benar serius, dia ngatakan bahwa perempuan punya hak samaa dengan pria untuk berpartisipasi dalam pemerintahan. Aku suka banget dengan cara ini, tapi aku juga khawatir kalau ada yang lagi bikin kontroversi... Misalnya kalau ada sultans lain yang lagi bingung dengan keputusan Sultan X... Atu kalau ada ibu-ibu yang lagi penasaran ingin jadi wali keraton... Aku hanya harap kalau gak ada masalah, dan kalau ada, aku cuma akan tertawa...
 
Saya pikir baik-baik aja, nggak ada masalah apa-apa. Sultan HB X kayaknya sudah jelas kan, bahwa perempuan punya hak sama seperti laki-laki untuk berpartisipasi dalam pemerintahan di Keraton Yogyakarta. Saya setuju dengan keputusannya, karena ini adalah hak asasi manusia yang tidak bisa disangkal. Yang penting, perempuan yang ingin memimpin keraton harus memiliki kemampuan dan kualitas yang baik. Saya harap Sultan HB X bisa membantu mengembangkan para perempuan di Keraton Yogyakarta agar mereka bisa menjadi pemimpin yang baik di masa depan 🙏.
 
Gue pikir ini semua cerita belaka, siapa nih yang bilang perempuan tidak bisa jadi Sultan? Kalau ada larangan, maka larangan itu ada benar-benar. Tapi kalau sultan bilang perempuan boleh jadi Sultan karena NKRI berdampingan, maka ini semua cerita. Gue rasa MK dan pemerintah already jujur tentang hal ini, tapi yang masalah siapa nih yang bisa jadi Sultan?
 
Gue pikir ini adalah langkah positif dari Sultan HB X, karena gue setuju dengan ide bahwa perempuan memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan di Keraton Yogyakarta 🙌. Sepertinya Sultan HB X sangat progresif dan tidak memandang perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal pemerintahan. Gue penasaran bagaimana ini akan mempengaruhi masyarakat Yogyakarta, apakah mereka akan lebih terlibat dalam kegiatan pemerintahan keraton? 🤔. Yang jelas, ini adalah langkah yang baik untuk meningkatkan partisipasi sosial dan promosi kesetaraan gender di masyarakat Indonesia 💪.
 
Kalau ini benar, artinya NKRI jadi lebih inklusif kan? Mereka already punya konstitusi yang jelas sih, tapi sebelumnya perempuan masih diabaikan. Saya pikir ini langkah positif dari pemerintah dan Sultan. Tapi, saya juga penasaran bagaimana orang-orang di Yogyakarta merespons kalau ada perempuan memimpin keraton. Apakah ada yang tidak nyaman dengan ide ini? Mungkin kita harus membahas lebih lanjut tentang bagaimana perempuan dapat berpartisipasi dalam pemerintahan dan bagaimana mereka dapat memimpin keraton. Yang penting adalah semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam masyarakat.
 
kembali
Top