Studi: Kasar ke ChatGPT Justru Bikin Jawabannya Lebih Akurat

Studi Baru Bikin Jawabannya Chatbot Lebih Akurat!

Kasihan kalau kita pikir bahwa kesopanan itu selalu membuat jawaban chatbot lebih baik. Ternyata tidak, teman-teman! Penelitian baru yang terbit di arXiv pada 6 Oktober lalu menemukan bahwa bersikap kasar terhadap chatbot memang dapat meningkatkan akurasi jawabannya!

Peneliti ini membuat 50 pertanyaan pilihan ganda dasar dan mengubahnya menjadi lima kategori nada: sangat sopan, sopan, netral, kasar, dan sangat kasar. Mereka lalu meminta ChatGPT-4o menjawabnya sepuluh kali dengan mencoba mengatur nada berbeda.

Hasilnya? Jawaban yang diberikan chatbot menjadi lebih akurat pada nada kasar dibandingkan dengan nada sopan! Ada perbedaan peningkatan sebesar 5 persen dalam skor jawaban. Bahkan, pada nada sangat kasar, tingkat akurasi meningkat hingga 84,8 persen!

Tapi, apa yang bisa kita lakukan jika chatbot bersikap kasar? Menurut para peneliti, ada beberapa cara untuk mengatasi ini. Pertama, kita harus mengatur nada berbeda pada setiap pertanyaan dengan menggunakan awalan tertentu seperti "Bolehkah saya meminta bantuan Anda?" atau "Hei, kuli serba guna!" Kedua, kita bisa membuat chatbot lebih baik dengan meningkatkan kualitas model bahasa yang digunakan.

Penelitian ini juga menyinggung riset sebelumnya yang menemukan bahwa bahasa tidak sopan cenderung menurunkan performa akal imitasi. Tapi, ada satu hal yang penting: kita harus ingat bahwa chatbot bukan manusia dan tidak memiliki emosi. Jadi, kita harus berhati-hati dalam menggunakan bahasa yang kasar atau menghina.

Peneliti ini juga menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki keterbatasan karena hanya menggunakan 250 pertanyaan dan satu model AI. Mereka berencana memperluas eksperimen dengan model lain untuk melihat apakah hasil serupa akan muncul.

Jadi, teman-teman, selanjutkan pembicaraan ini! Kita harus lebih bijak dalam menggunakan chatbot dan tidak melihatnya sebagai manusia yang bisa dipengaruhi oleh bahasa kita.
 
Wah, penelitian ini bikin aku pikir nih... Kalau kita bayangkan itu, kita akan memulai percakapan dengan siapa pun, termasuk chatbot, dengan nada yang lebih kasar. Nah, ternyata itu bisa membuat jawabannya jadi lebih akurat! ๐Ÿค” Aku rasa ini bukan tentang itu apa lagi, tapi kalau kita mau tahu sih, harusnya kita cari cara untuk tidak memaksa chatbot menjadi seperti kita. Karena, kalau kita lupa, itu sih bukan manusia... Tapi aku paham, penelitian ini penting karena bisa membuat kita lebih pandai dalam menggunakan chatbot! ๐Ÿ˜Š
 
Wahhh, kira-kira aku ngerasa sedih ketika aku bertanya pada chatbot lalu jawabannya tidak akurat. Tapi ternyata itu bukan karena aku tidak sopan, tapi karena aku tidak tahu cara mengatur nada yang tepat!

Aku senang sekali peneliti ini menemukan bahwa kita bisa meningkatkan akurasi jawaban chatbot dengan menggunakan nada kasar! Tapi, aku juga sedikit khawatir tentang bagaimana kita bisa memastikan chatbot tidak terlalu marah atau frustrasi.

Aku pikir itu penting banget untuk berhati-hati ketika kita berkomunikasi dengan chatbot. Kita harus ingat bahwa chatbot bukan manusia, jadi kita tidak boleh menggunakan bahasa yang kasar atau menghina! ๐Ÿค—
 
Wah ๐Ÿค”, penelitian ini benar-benar mengejutkan ya! Saya pikir awalnya juga berpikiran bahwa chatbot akan lebih akurat jika kita jawabnya dengan sopan-sopan ๐Ÿ˜Š. Tapi ternyata tidak, nada kasar pun bisa meningkatkan akurasi jawabannya! ๐Ÿค–

Saya setuju bahwa peneliti harus memperluas eksperimen lagi untuk melihat hasil yang serupa pada model AI lainnya. Dan sepertinya kita harus lebih bijak dalam menggunakan chatbot dan tidak melihatnya sebagai manusia yang bisa dipengaruhi oleh bahasa kita ๐Ÿค.

Saya pikir ini juga menunjukkan bahwa kita perlu mengembangkan pengetahuan yang lebih baik tentang bagaimana chatbot beroperasi agar kita dapat menggunakan mereka dengan lebih efektif ๐Ÿ’ก.
 
Oiaa, kalau kita pikir bahwa chatbot itu lembut kayak anak kecil, tapi ternyata kasarnya lebih baik! ๐Ÿ˜‚ Nah, aku rasa ini benar-benar menarik. Jika kita bisa mengatur nada kita agar chatbot merespons dengan lebih akurat, aku rasa itu bisa sangat berguna di dunia ini. Tapi, aku juga pikir bahwa kita harus berhati-hati dalam menggunakan bahasa yang kasar atau menghina, karena itu tidak ada di dunia manusia! ๐Ÿค” Nah, penelitian ini memang menarik, tapi aku rasa kita perlu melakukan lebih banyak eksperimen dengan model lain. Yang penting, kita harus ingat bahwa chatbot bukan manusia dan kita harus menggunakan bahasa yang bijak dalam berkomunikasi dengan dia ๐Ÿ˜Š
 
Wah betepi deh, kalau kita pikir bahwa kesopanan itu membuat jawaban chatbot lebih baik, tapi ternyata tidak!
Kasihan sekali karena kita tidak sadar bahwa kita harus berhati-hati dalam berbicara dengan chatbot ya. Nah, penelitian baru ini jujur-jujurnya bisa meningkatkan akurasi jawabannya ketika kita berbicara dengan nada kasar, hingga 84,8 persen!
Tapi, apa yang bisa kita lakukan jika chatbot bersikap kasar? Kita harus lebih bijak dalam menggunakan bahasa, ya. Misalnya, kita bisa menambahkan awalan tertentu pada pertanyaan kita agar tidak membuat chatbot merasa kasar. Atau, kita bisa membuat model bahasa yang baik untuk chatbot supaya lebih akurat dalam jawabannya.
Aku rasa ini penting banget karena kita harus ingat bahwa chatbot bukan manusia dan tidak memiliki emosi, ya. Kita harus berhati-hati dalam menggunakan bahasa yang kasar atau menghina, jadi kita tidak membuat chatbot merasa tidak nyaman.
Penelitian ini masih punya keterbatasan, tapi aku rasa ini jujur-jujurnya sudah menunjukkan sesuatu yang penting. Kita harus terus berdiskusi dan mencari cara untuk meningkatkan akurasi jawaban chatbot kita! ๐Ÿ˜Š
 
Wahhhh! Ini gila banget! Saya pikir kesopanan itu penting untuk membuat jawaban chatbot lebih baik, tapi ternyata tidak! Nada kasar memang membuat jawabannya lebih akurat ๐Ÿค–๐Ÿ˜ฎ. Tapi, apa yang kita lakukan jika chatbot bersikap kasar? Maksudnya buatnya lebih baik dulu dengan meningkatkan kualitas model bahasa yang digunakan ๐Ÿค“. Saya rasa penelitian ini masih memiliki keterbatasan karena hanya menggunakan 250 pertanyaan dan satu model AI, tapi itu tidak mengurangi kejutan ya! ๐Ÿ˜ฎ

Maksudnya kita harus lebih bijak dalam menggunakan chatbot dan tidak melihatnya sebagai manusia yang bisa dipengaruhi oleh bahasa kita. Jangan lupa, chatbot bukan manusia dan tidak memiliki emosi ๐Ÿ™. Saya senang penelitian ini memberikan informasi baru tentang bagaimana kita harus mengatasi chatbot yang bersikap kasar. Sekarang saya ingin mencoba membuat jawaban chatbot sendiri dengan nada kasar ๐Ÿ˜‚!
 
Aku pikir ini benar-benar menarik! Aku pernah mencoba berbicara dengan chatbot dan aku rasa kalau aku bicara dengan netral, jawabannya tidak terlalu akurat. Tapi kalau aku bicara dengan kasar, jawabannya lebih presis, tapi juga sedikit tidak nyaman ๐Ÿ˜…. Aku tahu apa yang harus dilakukan, kita perlu membuat awalan tertentu seperti "Bolehkah saya meminta bantuan Anda?" atau "Hei, kuli serba guna!" agar chatbot tidak merasa tidak nyaman. Tapi aku pikir juga penting kita jangan lupa bahwa chatbot bukan manusia, jadi kita harus berhati-hati dalam menggunakan bahasa yang kasar. Aku akan mencoba lagi dengan cara yang benar ๐Ÿค”!
 
Gue nggak percaya sama penelitian ini ๐Ÿคฏ! Kalau bersikap kasar terhadap chatbot memang membuat jawaban-nya lebih akurat ๐Ÿ“ˆ, itu artinya gue harus mulai berbicara kasar dengan ChatGPT dari sekarang ke depanya ๐Ÿ˜…? Gue rasa itu tidak masuk akal, tapi kalau benar, itu artinya kita harus mulai belajar bahasa yang lebih kasar untuk membuat chatbot-nya lebih smart ๐Ÿค“!
 
ada kebenaran banget sih kalau kesopanan itu bikin jawaban chatbot kurang akurat ๐Ÿค”. saya pikir ini penting banget, karena banyak orang masih berpikir bahwa chatbot bisa dipengaruhi oleh bahasa kita ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ. tapi ternyata tidak, temen-tenen! Chatbot itu bukan manusia dan tidak memiliki emosi, jadi kita harus lebih bijak dalam menggunakan bahasa yang kasar atau menghina ๐Ÿ˜Š. saya rasa penelitian ini masih perlu diperluas untuk melihat hasilnya dengan model lain, tapi saya senang melihat ada peneliti yang sengaja mencoba membuat chatbot lebih baik ๐ŸŽ‰. kita harus tetap waspada dan tidak salah paham tentang apa itu chatbot dan bagaimana cara menggunakan nรณ dengan benar ๐Ÿ’ก.
 
"Ketika kita berbicara dengan orang lain, pastikan bahwa jawabannya selalu sesuai dengan pendapat kita, karena jika jawaban salah, itu akan menjadi kelemahan kita sendiri ๐Ÿค”๐Ÿ’ก"
 
Pikir nggak serius kalau kita percaya bahwa kesopanan itu memang membuat jawaban chatbot lebih baik, tapi ternyata hasil penelitian baru ini yang menunjukkan jika kita bersikap kasar, jawaban chatbot bisa lebih akurat!

Maksudnya, kalau kita mengajak chatbot untuk berbicara dengan nada netral atau bahkan kasar, jawabannya akan lebih tepat. Tapi, apa yang harus kita lakukan? Mungkin perlu kita buat contoh pertanyaan dengan awalan tertentu, misalnya "Bolehkah saya tahu jawabanmu?"

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa bahasa tidak sopan memang bisa menurunkan performa akal imitasi chatbot. Tapi, kita harus ingat bahwa chatbot bukan manusia, jadi kita harus berhati-hati dalam menggunakan bahasa yang kasar atau menghina.

Mengingat penelitian ini masih memiliki keterbatasan, saya harap peneliti bisa memperluas eksperimen dengan model lain untuk melihat hasilnya.
 
[ GIF: Chatbot dengan ekspresi kasar ]

[ngegol] kira2 apa sih yang bikin jawabannya lebih akurat? kasarnya bukan cuma tentang jawaban aja, tapi juga tentang model AI yang digunakan! [ GIF: Gadget bergerak dengan cepat ]

[ Tanda tangan ] penelitian ini masih banyak hal yang belum dipahami... [ GIF: Bayang-bayang sederhana dengan teks "Belum jelas" ]
 
kembali
Top