Jakarta Teriak Minta Ampun, Tunggu Listrik dari Sumber yang tidak Terduga
Gugatan keringat dan debu di Bantargebang, Jakarta Selatan, melambangkan realita di mana pengelolaan sampah menjadi tugas berat bagi pemerintah. Sekitar 100 hektar lahan di daerah ini, diperkirakan mengandung stok sampah melimpah sebesar 2 juta ton. Pengelolaan ini dilakukan oleh Badan Penyedia Layanan (BPL) Kota Jakarta Selatan.
Sampah di Bantargebang dikategorikan sebagai "tanah tinggal" untuk pengelolaan daerah khusus karena kepadatan penduduk yang tinggi dan kondisi lahan yang terikat dengan industri. Kondisi ini telah menjadi perhatian pemerintah Daerah Jakarta Selatan, di mana mereka sekarang berusaha mengubah sampah menjadi sumber listrik.
Mereka bekerja sama dengan perusahaan teknologi yang menggunakan mikrobiologi untuk membakteri-bakteri dalam sampah menghasilkan biogas. Biogas ini kemudian diubah menjadi energi listrik, yang nantinya akan diterima sebagai energi renovasi listrik oleh Pusat Data dan Informasi Energi (PDBI) kementerian ESDM.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk mengembangkan fasilitas pengolahan limbah padat (TP) dengan kapasi 1000 ton per hari. Fasilitas ini akan menggunakan teknologi yang lebih canggih dan efisien untuk mengubah sampah menjadi listrik.
Pengelolaan sampah di Bantargebang telah memberikan harapan bagi warga setempat. Mereka harapkan bahwa teknologi baru ini dapat mengurangi beban pengelolaan sampah yang terus meningkat dan memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat di Jakarta.
Gugatan keringat dan debu di Bantargebang, Jakarta Selatan, melambangkan realita di mana pengelolaan sampah menjadi tugas berat bagi pemerintah. Sekitar 100 hektar lahan di daerah ini, diperkirakan mengandung stok sampah melimpah sebesar 2 juta ton. Pengelolaan ini dilakukan oleh Badan Penyedia Layanan (BPL) Kota Jakarta Selatan.
Sampah di Bantargebang dikategorikan sebagai "tanah tinggal" untuk pengelolaan daerah khusus karena kepadatan penduduk yang tinggi dan kondisi lahan yang terikat dengan industri. Kondisi ini telah menjadi perhatian pemerintah Daerah Jakarta Selatan, di mana mereka sekarang berusaha mengubah sampah menjadi sumber listrik.
Mereka bekerja sama dengan perusahaan teknologi yang menggunakan mikrobiologi untuk membakteri-bakteri dalam sampah menghasilkan biogas. Biogas ini kemudian diubah menjadi energi listrik, yang nantinya akan diterima sebagai energi renovasi listrik oleh Pusat Data dan Informasi Energi (PDBI) kementerian ESDM.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk mengembangkan fasilitas pengolahan limbah padat (TP) dengan kapasi 1000 ton per hari. Fasilitas ini akan menggunakan teknologi yang lebih canggih dan efisien untuk mengubah sampah menjadi listrik.
Pengelolaan sampah di Bantargebang telah memberikan harapan bagi warga setempat. Mereka harapkan bahwa teknologi baru ini dapat mengurangi beban pengelolaan sampah yang terus meningkat dan memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat di Jakarta.