Keberlanjutan SPAM di Indonesia masih menjadi tantangan besar. Meskipun pemerintah terus berupaya untuk memperluas akses ke air minum yang aman bagi masyarakat, masih banyak wilayah yang menghadapi kesenjangan signifikan dalam ketersediaan air layak minum.
Menurut Bambang Haryo Soekartono, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, keberlanjutan SPAM di Indonesia masih sangat parah cakupannya. Di Jawa Barat, yang dekat dengan ibu kota, cakupan air minum hanya sekitar 20 persen. Sementara itu, di Bandung, cakupan air minum lebih tinggi, yaitu sekitar 70 persen, namun air minum itu tidak bisa langsung diminum.
Bambang menyoroti bahwa air minum merupakan kebutuhan pokok yang harus tersedia bagi seluruh warga negara. Namun, jaringan pipa air belum mampu menghadirkan air layak minum. Selain itu, harga air minum di Indonesia dinilai paling mahal di dunia berdasarkan harga AMDK (Bahan Baku Air Minum Dalam Kemasan).
Meski demikian, Bambang juga menyampaikan apresiasi terhadap perusahaan AQUA yang berkontribusi pada perkonomuan nasional. Dari sekitar 67 juta UMKM di Indonesia, 80 persen di antara mereka menjual air minum kemasan tersebut. Perkiraan ini menimbulkan multiplier effect yang luar biasa dan menyebabkan banyak tenaga kerja terserap.
Meski sempat diterpa isu soal sumber airnya, Bambang menegaskan bahwa AMDK tetap memberikan dampak ekonomi dan sosial yang besar. Ia juga menaruh kepercayaan terhadap hasil penelitian para pakar hidrogeologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang membuktikan bahwa sumber air AQUA berasal dari air pegunungan alami dan telah melalui kajian ilmiah mendalam.
Menurut Bambang Haryo Soekartono, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, keberlanjutan SPAM di Indonesia masih sangat parah cakupannya. Di Jawa Barat, yang dekat dengan ibu kota, cakupan air minum hanya sekitar 20 persen. Sementara itu, di Bandung, cakupan air minum lebih tinggi, yaitu sekitar 70 persen, namun air minum itu tidak bisa langsung diminum.
Bambang menyoroti bahwa air minum merupakan kebutuhan pokok yang harus tersedia bagi seluruh warga negara. Namun, jaringan pipa air belum mampu menghadirkan air layak minum. Selain itu, harga air minum di Indonesia dinilai paling mahal di dunia berdasarkan harga AMDK (Bahan Baku Air Minum Dalam Kemasan).
Meski demikian, Bambang juga menyampaikan apresiasi terhadap perusahaan AQUA yang berkontribusi pada perkonomuan nasional. Dari sekitar 67 juta UMKM di Indonesia, 80 persen di antara mereka menjual air minum kemasan tersebut. Perkiraan ini menimbulkan multiplier effect yang luar biasa dan menyebabkan banyak tenaga kerja terserap.
Meski sempat diterpa isu soal sumber airnya, Bambang menegaskan bahwa AMDK tetap memberikan dampak ekonomi dan sosial yang besar. Ia juga menaruh kepercayaan terhadap hasil penelitian para pakar hidrogeologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang membuktikan bahwa sumber air AQUA berasal dari air pegunungan alami dan telah melalui kajian ilmiah mendalam.