Rabu (22/10), Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa kembali mengunjungi Indonesia, kali ini dalam konteks membahas hubungan bilateral Indonesia-Afrika Selatan. Pihak kepolisian telah menyiapkan prosedur rekayasa lalu lintas untuk menyambut kedatangan Presiden Afsel tersebut. Beberapa jalan utama di Jakarta akan ditutup, termasuk Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan M.H. Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Gatot Subroto.
Kunjungan ini adalah atas undangan Presiden RI Prabowo Subianto. Di awal kunjungan, Ramaphosa akan menghadiri acara penyambutan di Istana Merdeka, Jakarta, kemudian membicarakan persiapan hubungan bilateral Indonesia-Afrika Selatan dengan Presiden Prabowo. Ia juga akan menyampaikan pidato tentang hubungan bilateral dengan NKRI, khususnya untuk memperkuat hubungan kerja sama di dalam bidang perdagangan, pariwisata, pertahanan, dan pertanian.
Hubungan kedua negara ini dilakukan demi mendiversifikasi perdagangan sehingga mampu menghadapi dinamika internasional. Pasca membicarakan hubungan bilateral, Presiden Ramaphosa akan menghadiri acara jumpa pers bersama Presiden Prabowo Subianto.
Sebelum menjadi Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa memiliki latar belakang yang cukup panjang dalam bidang politik dan ekonomi. Ia dilahirkan di daerah Soweto, Johannesburg, Afrika Selatan pada 17 November 1952. Pendidikan terakhirnya tercatat sebagai Sarjana Kejaksaan dari Universitas Afrika Selatan (UNISA) atau Universitas Afrika Selatan.
Dalam perjalanan karirnya, Ramaphosa sempat ditangkap karena membentuk National Union of Mineworkers (NUM) pada 1982 silam. Setelah lepas, ia bergabung dengan Congress of the South African Trade Union (COSATU). Ia kemudian menjadi Sekjen African National Congress (ANC) pada tahun yang sama. Dalam pemilihan umum perdana di Afrika Selatan tahun 1994, Ramaphosa resmi menjadi Ketua Majelis Konstitusi.
Kunjungan ini adalah atas undangan Presiden RI Prabowo Subianto. Di awal kunjungan, Ramaphosa akan menghadiri acara penyambutan di Istana Merdeka, Jakarta, kemudian membicarakan persiapan hubungan bilateral Indonesia-Afrika Selatan dengan Presiden Prabowo. Ia juga akan menyampaikan pidato tentang hubungan bilateral dengan NKRI, khususnya untuk memperkuat hubungan kerja sama di dalam bidang perdagangan, pariwisata, pertahanan, dan pertanian.
Hubungan kedua negara ini dilakukan demi mendiversifikasi perdagangan sehingga mampu menghadapi dinamika internasional. Pasca membicarakan hubungan bilateral, Presiden Ramaphosa akan menghadiri acara jumpa pers bersama Presiden Prabowo Subianto.
Sebelum menjadi Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa memiliki latar belakang yang cukup panjang dalam bidang politik dan ekonomi. Ia dilahirkan di daerah Soweto, Johannesburg, Afrika Selatan pada 17 November 1952. Pendidikan terakhirnya tercatat sebagai Sarjana Kejaksaan dari Universitas Afrika Selatan (UNISA) atau Universitas Afrika Selatan.
Dalam perjalanan karirnya, Ramaphosa sempat ditangkap karena membentuk National Union of Mineworkers (NUM) pada 1982 silam. Setelah lepas, ia bergabung dengan Congress of the South African Trade Union (COSATU). Ia kemudian menjadi Sekjen African National Congress (ANC) pada tahun yang sama. Dalam pemilihan umum perdana di Afrika Selatan tahun 1994, Ramaphosa resmi menjadi Ketua Majelis Konstitusi.