Presiden Prabowo Subianto dalam penutup rapat pers yang diselenggarakan di Istana Narada, Jumat (24/8), menyatakan bahwa keputusannya untuk memecat Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Akuntansi Nasional (Bapanas) tidak berasal dari teka-teki atau konflik internal dalam pemerintahan.
"Keputusan saya untuk memecat Bapanas bukan karena alasan politis, melainkan karena ia tidak dapat menangani tugas-tugas dengan baik," kata Prabowo. Menurut presiden, Arief Prasetyo Adi tidak dapat menjalankan kebijakan yang diinginkan oleh pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas dan transparansi di berbagai aspek pemerintahan.
Sumber-sumber di Istana Narada menyebutkan bahwa keputusan Presiden ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kekurangan keterampilan Arief Prasetyo Adi dalam mengelola tim dan tidak dapat menyelesaikan masalah yang dialami oleh Bapanas.
"Presiden merasa bahwa Arief Prasetyo Adi tidak dapat menjalankan kebijakan yang diinginkan pemerintah, sehingga Presiden memutuskan untuk memecatnya," kata sumber tersebut.
Keputusan Presiden ini juga ditambahkan bahwa Bapanas akan diberikan kesempatan untuk memohon maaf dan membuka percakapan dengan presiden sebelum keberangkatan. Namun, apakah Arief Prasetyo Adi akan menerima tawaran tersebut masih belum jelas.
Kontroversi ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat yang berharap keputusan Presiden dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi di pemerintahan.
"Keputusan saya untuk memecat Bapanas bukan karena alasan politis, melainkan karena ia tidak dapat menangani tugas-tugas dengan baik," kata Prabowo. Menurut presiden, Arief Prasetyo Adi tidak dapat menjalankan kebijakan yang diinginkan oleh pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas dan transparansi di berbagai aspek pemerintahan.
Sumber-sumber di Istana Narada menyebutkan bahwa keputusan Presiden ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kekurangan keterampilan Arief Prasetyo Adi dalam mengelola tim dan tidak dapat menyelesaikan masalah yang dialami oleh Bapanas.
"Presiden merasa bahwa Arief Prasetyo Adi tidak dapat menjalankan kebijakan yang diinginkan pemerintah, sehingga Presiden memutuskan untuk memecatnya," kata sumber tersebut.
Keputusan Presiden ini juga ditambahkan bahwa Bapanas akan diberikan kesempatan untuk memohon maaf dan membuka percakapan dengan presiden sebelum keberangkatan. Namun, apakah Arief Prasetyo Adi akan menerima tawaran tersebut masih belum jelas.
Kontroversi ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat yang berharap keputusan Presiden dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi di pemerintahan.