Tiga siswi SMK di Sulbar diperlakukan tidak adil, kata korban kekerasan yang dialami oleh mereka. Pada hari Jumat lalu, tiga siswi tersebut dipukul dan dianiaya oleh anak kepala sekolah yang berkebangsaan Sulawesi Barat ini.
Menurut korban, peristiwa tersebut terjadi ketika ia berusaha mengingatkan anak-anak sekolah untuk tidak membuang sampah di tempat umum. Dalam kesalahpahaman, anak kepala sekolah melihat tindakan korban sebagai ancaman, sehingga ia menyerudukkan tiga siswi tersebut.
"Korban berusaha mengingatkan anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan tempat umum. Namun, anak kepala sekolah yang tidak sengaja menemui korban melihat hal itu sebagai ancaman dan melarik ketiganya," kata seorang penasihat yang ditemui di Sulbar.
Hal ini menimbulkan kemarahan korban, sehingga ia memutuskan untuk mengingatkan masyarakat tentang peristiwa tersebut. "Korban tidak ingin terulang lagi pengalaman buruk itu. Maka dari itu, korban akan melanjutkan kegiatan pengingatn masyarakat agar tidak menuliskan kesamaan ini dan berbagi pengalaman buruk dengan generasi yang akan datang", kata salah satu orang tua korban.
Pemerintah setempat telah mengakui peristiwa tersebut dan memastikan bahwa anak kepala sekolah tersebut akan dihadapkan ke pengadilan.
Menurut korban, peristiwa tersebut terjadi ketika ia berusaha mengingatkan anak-anak sekolah untuk tidak membuang sampah di tempat umum. Dalam kesalahpahaman, anak kepala sekolah melihat tindakan korban sebagai ancaman, sehingga ia menyerudukkan tiga siswi tersebut.
"Korban berusaha mengingatkan anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan tempat umum. Namun, anak kepala sekolah yang tidak sengaja menemui korban melihat hal itu sebagai ancaman dan melarik ketiganya," kata seorang penasihat yang ditemui di Sulbar.
Hal ini menimbulkan kemarahan korban, sehingga ia memutuskan untuk mengingatkan masyarakat tentang peristiwa tersebut. "Korban tidak ingin terulang lagi pengalaman buruk itu. Maka dari itu, korban akan melanjutkan kegiatan pengingatn masyarakat agar tidak menuliskan kesamaan ini dan berbagi pengalaman buruk dengan generasi yang akan datang", kata salah satu orang tua korban.
Pemerintah setempat telah mengakui peristiwa tersebut dan memastikan bahwa anak kepala sekolah tersebut akan dihadapkan ke pengadilan.