Siswa SMAN 1 Cimarga Lebak Merokok di Sekolah Hanya Disanksi Teguran

Mengkhawatirkan para orang tua dan warga desa, sekitar 10 siswa SMAN 1 Cimarga Lebak diperintahkan untuk menghentikan kebiasaan merokok di sekolah. Menurut sumber, kejadian ini terjadi saat guru tamu menghadiri kegiatan belajar di kelas.

Saat itu, beberapa siswa yang hoby merokok mulai menyalakan rokok mereka dan menyebabkan keruntunan. Guru tamu kemudian menghentikan proses pembelajaran dan mengarahkan para siswa untuk berhenti merokok.

Pada acara yang digelar setelah itu, wali sekolah memberitahukan bahwa kehadiran rokok telah dilarang dalam lingkungan sekolah.

Saat dihubungi, Kepala Sekolah, Bapak Rudi Setiawan menyatakan bahwa mereka sangat menghargai guru tamu yang telah menegur siswa tersebut. "Kita ingin sekali meningkatkan kesadaran tentang bahaya merokok," katanya.
 
Gue tahu siapa yang benar-benar gak jujur... itu gue rasa wali sekolah canggih banget. Tapi, kenapa harus kebetulan guru tamu aja yang menegur anak-anak? Apa kaya gurih atau apa?

Aku pikir wali sekolah juga gak bisa ngelajukan kalau ada orang lain yang ngerokok di sekolah. Kenapa hanya guru tamu saja yang bikin ketebalan? Gue curiga, aku tahu, itu bukti bahwa sistem pemerintah kalah lagi...
 
Hei, kabar baiknya kalau sekolah SMAN 1 Cimarga Lebak resmi melarang rokok di sekolah. Kalau dulu ada kejadian yang bikin warga desa khawatir karena siswa-siswa merokok di sekolah, tapi sekarang sudah tidak lagi terjadi. Saya setuju dengan keputusan wali sekolah ini, kalau kita ingin anak-anak kita belajar dengan baik dan sehat, tentu saja rokok harus dihindari. Saya yakin gurunya juga yang berperan besar dalam memastikan siswa-siswi tidak merokok lagi, apalagi saat guru tamu hadir.
 
Sekarang anak muda SMAN 1 Cimarga Lebak udah mulai berbicara soal konsekuensi dari merokok di sekolah, tapi apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh pemerintah soal kesadaran? Sudah ada program yang cukup panjang untuk memperbantukan orang tua muda untuk tidak ikut merokok. Apa kegagalan itu?
 
🙏 Itu bagus sekali ya, kalau ada guru yang bisa mengajak anak-anak ke desa dan berbagi cerita tentang bahaya merokok... Saya rasa itu lebih menarik daripada belajar di rumah ya... 💡 Jadi, kalau mereka bisa kita ajak juga untuk hadir ke acara seperti itu, maka kita bisa belajar dari pengalaman mereka...
 
ini keren banget aksi sekolah SMAN 1 Cimarga Lebak yang memutuskan untuk melarang rokok di sekolah 🚫👍 kalau kita orang tua harus selalu khawatir tentang keselamatan anak-anaknya, tapi kali ini sekolah yang menjadi 'ayah' atau 'ibu' mereka, dan itu bukannya mainan anak-anak aja! 😊
 
Saya pikir ini wajar banget ya! Para anak SMA harus dipelajari cara berburu nafsu merokok, bukan cara menyalakannya di kelas belajar 😂. Saya senang sekali sekolah itu mengambil langkah seperti ini untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya merokok. Yang penting adalah anak-anak kita bisa belajar nilai-nilai positif dari muda. Sayangnya, gusuk rokok masih terjadi di Indonesia, tapi setidaknya ada sekolah yang mau ambil tindakan dan mendidik anak-anak tentang hal ini 💡.
 
Sudah waktunya kita mulai membicarakan hal ini serius, ya! Merokok sudah menjadi budaya yang harus dihilangkan dari masyarakat kita, terutama di kalangan remaja. Kalau sengaja guru tamu menegur sekedar karena adanya kebiasaan merokok itu, aku tidak terlalu setuju dengan tindakan itu. Kita harus fokus membantu mereka memahami dampaknya pada kesehatan dan bukan hanya menghukum mereka. Dan aku rasa wali sekolah yang baru ini, Bapak Rudi Setiawan, melakukan hal yang tepat. Meningkatkan kesadaran tentang bahaya merokok harus menjadi prioritas kita semua! 🙌
 
aku senang sekali dengerin kabar itu! kalau gak ada orang dewasa yang mau menegur anak-anak kecil kebiasaan merokok di sekolah, tentu saja mereka tidak akan tahu betapa berbahaya itu ya? tapi aku pikir ini juga bisa menjadi kesempatan untuk memahami kenyataan kehidupan masyarakat sekitar. misalnya, siapa yang bilang bahwa anak-anak SMAN 1 Cimarga Lebak bisa hidup tanpa bapak ibu yang sedang merokok? tapi sayangnya, banyak orang tua dan warga desa yang masih terjebak dalam kebiasaan yang tidak baik. mungkin ini bisa menjadi awal untuk perubahan, aku harap sekolah-s sekolah lainnya juga ikut berpartisipasi!
 
kembali
Top