Terdapat Perubahan Mundi di SMAN 1 Cimarga, Pelajaran Berkelanjutan setelah Mogokan Belumus Pascainsiden
Sebuah kejadian yang mengejutkan terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Cimarga, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Hingga awal pekan ini, siswa-siswi SMAN 1 Cimarga dipimpin oleh kepala sekolah yang berprestasi, Paskubungans, S.H., M.Si., dalam menyelesaikan proyek anti merokok. Namun, setelah lewatnya masa jabatannya sebagai Kepsek, pihak sekolah mengalami kekacauan.
Kerusuhan terjadi ketika beberapa siswa SMAN 1 Cimarga dipaksa untuk kembali bersekolah, meskipun mereka masih merasa tidak puas dengan kebijakan anti merokok yang diterapkan selama masa jabatan Paskubungans sebagai Kepsek. Mogokan belumus ini terjadi setelah mereka melihat Paskubungans, S.H., M.Si., dan istri-istri, telah meminjam uang dari beberapa siswa untuk membayar beasiswa yang diberikan oleh pemerintah, meskipun tidak sesuai dengan kebijakan sekolah.
Pihak sekolah kemudian mengambil tindakan, dan terungkap bahwa Paskubungans, S.H., M.Si., telah memanfaatkan kekuasaannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Mogokan ini tidak hanya mempengaruhi siswa SMAN 1 Cimarga, tetapi juga mengancam keseluruhan komitmen sekolah dalam menangani permasalahan merokok di kalangan remaja.
Sebuah kejadian yang mengejutkan terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Cimarga, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Hingga awal pekan ini, siswa-siswi SMAN 1 Cimarga dipimpin oleh kepala sekolah yang berprestasi, Paskubungans, S.H., M.Si., dalam menyelesaikan proyek anti merokok. Namun, setelah lewatnya masa jabatannya sebagai Kepsek, pihak sekolah mengalami kekacauan.
Kerusuhan terjadi ketika beberapa siswa SMAN 1 Cimarga dipaksa untuk kembali bersekolah, meskipun mereka masih merasa tidak puas dengan kebijakan anti merokok yang diterapkan selama masa jabatan Paskubungans sebagai Kepsek. Mogokan belumus ini terjadi setelah mereka melihat Paskubungans, S.H., M.Si., dan istri-istri, telah meminjam uang dari beberapa siswa untuk membayar beasiswa yang diberikan oleh pemerintah, meskipun tidak sesuai dengan kebijakan sekolah.
Pihak sekolah kemudian mengambil tindakan, dan terungkap bahwa Paskubungans, S.H., M.Si., telah memanfaatkan kekuasaannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Mogokan ini tidak hanya mempengaruhi siswa SMAN 1 Cimarga, tetapi juga mengancam keseluruhan komitmen sekolah dalam menangani permasalahan merokok di kalangan remaja.