Siswa di Seram Barat Maluku Semakin Banyak Rasa Nyaman dari Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang Dikonsumsi. Kondisi Kesehatan Siswa Ternyata Masih Memperburuk.
Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku - Sebanyak 124 orang siswa telah diduga terkena keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Seram Barat. Jumlah ini meningkat drastis dari awalnya hanya 52 orang yang mengeluh gejala mual dan pusing.
Saat ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memproduksi MBG langsung dihentikan oleh Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat Asri Arman. Bupati melarang kembali produksi hingga kondisi kesehatan membaik.
Saat ini, 74 siswa dirawat di Puskesmas Kairatu dan 8 orang di Puskesmas Waimital masih dalam kondisi yang memerlukan perawatan intensif. Sementara itu, sebagian besar siswa mendapat rawatan di tenda yang dibangun oleh TNI dan BPBD.
Saat ini, pihak penyelidik sedang menunggangi sampel makanan yang disantap siswa untuk melakukan pemeriksaan. Selain itu, petugas kesehatan juga akan turun langsung ke sekolah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan siswa.
Seluruh tenaga medis dari RSUD Piru, Puskesmas Inamosol dan Puskesmas Kamarian diangkat untuk membantu mengatasi kasus ini.
Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku - Sebanyak 124 orang siswa telah diduga terkena keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Seram Barat. Jumlah ini meningkat drastis dari awalnya hanya 52 orang yang mengeluh gejala mual dan pusing.
Saat ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memproduksi MBG langsung dihentikan oleh Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat Asri Arman. Bupati melarang kembali produksi hingga kondisi kesehatan membaik.
Saat ini, 74 siswa dirawat di Puskesmas Kairatu dan 8 orang di Puskesmas Waimital masih dalam kondisi yang memerlukan perawatan intensif. Sementara itu, sebagian besar siswa mendapat rawatan di tenda yang dibangun oleh TNI dan BPBD.
Saat ini, pihak penyelidik sedang menunggangi sampel makanan yang disantap siswa untuk melakukan pemeriksaan. Selain itu, petugas kesehatan juga akan turun langsung ke sekolah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan siswa.
Seluruh tenaga medis dari RSUD Piru, Puskesmas Inamosol dan Puskesmas Kamarian diangkat untuk membantu mengatasi kasus ini.