Tingkat Pengangguran Ibu Kota Terus Menanjak, Pemprov DKI Jakarta Bekerja Sama Dengan Perusahaan Swasta.
Banyaknya pekerja yang menganggur di Ibu Kota ini telah mencapai 6,05 persen pada bulan Agustus lalu, menempatkan Jakarta dalam 10 besar provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi. Meningkatnya tingkat pengangguran ini bukannya tak berarti, tapi juga menunjukkan bahwa masih banyak pekerja yang belum dapat menemukan tempat kerja yang sesuai.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov) telah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk mengurangi jumlah pekerja yang menganggur di Ibu Kota ini. Salah satunya adalah melalui penyelenggaraan bursa kerja, yang sudah diadakan sebanyak 20 kali sejak Februari hingga November tahun ini. Hasilnya, ada sebanyak 700 perusahaan termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berpartisipasi dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 2.399 orang.
Namun, masih banyak pekerja yang belum dapat menemukan tempat kerja yang sesuai. Khusus bagi penyandang disabilitas, Pemprov DKI Jakarta berhasil menyerap sebanyak 150 orang difabel yang dipekerjakan untuk bidang promosi periklanan dan pusat panggilan (call center) pada bulan November lalu.
Meskipun demikian, masih banyak pekerja yang belum dapat menemukan tempat kerja yang sesuai. Jumlah penyandang disabilitas usia produktif di Jakarta mencapai 26.895 orang pada tahun 2024. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta harus terus bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk meningkatkan kesempatan bagi semua pencari kerja tanpa pandang bulu.
Untuk memberikan kemudahan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas mencari pekerjaan, Pemprov DKI Jakarta membuka proses rekrutmen tenaga kerja melalui sistem berbasis web melalui uldnaker.web.id. Pihaknya juga akan terus mengintensifkan komunikasi dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk meningkatkan kesempatan bagi semua pencari kerja tanpa pandang bulu.
Dengan demikian, diharapkan tingkat pengangguran di Ibu Kota ini dapat berkurang dan menciptakan kesempatan yang lebih baik bagi semua pencari kerja.
Banyaknya pekerja yang menganggur di Ibu Kota ini telah mencapai 6,05 persen pada bulan Agustus lalu, menempatkan Jakarta dalam 10 besar provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi. Meningkatnya tingkat pengangguran ini bukannya tak berarti, tapi juga menunjukkan bahwa masih banyak pekerja yang belum dapat menemukan tempat kerja yang sesuai.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov) telah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk mengurangi jumlah pekerja yang menganggur di Ibu Kota ini. Salah satunya adalah melalui penyelenggaraan bursa kerja, yang sudah diadakan sebanyak 20 kali sejak Februari hingga November tahun ini. Hasilnya, ada sebanyak 700 perusahaan termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berpartisipasi dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 2.399 orang.
Namun, masih banyak pekerja yang belum dapat menemukan tempat kerja yang sesuai. Khusus bagi penyandang disabilitas, Pemprov DKI Jakarta berhasil menyerap sebanyak 150 orang difabel yang dipekerjakan untuk bidang promosi periklanan dan pusat panggilan (call center) pada bulan November lalu.
Meskipun demikian, masih banyak pekerja yang belum dapat menemukan tempat kerja yang sesuai. Jumlah penyandang disabilitas usia produktif di Jakarta mencapai 26.895 orang pada tahun 2024. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta harus terus bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk meningkatkan kesempatan bagi semua pencari kerja tanpa pandang bulu.
Untuk memberikan kemudahan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas mencari pekerjaan, Pemprov DKI Jakarta membuka proses rekrutmen tenaga kerja melalui sistem berbasis web melalui uldnaker.web.id. Pihaknya juga akan terus mengintensifkan komunikasi dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk meningkatkan kesempatan bagi semua pencari kerja tanpa pandang bulu.
Dengan demikian, diharapkan tingkat pengangguran di Ibu Kota ini dapat berkurang dan menciptakan kesempatan yang lebih baik bagi semua pencari kerja.