BPJS Ketenagakerjaan mengumumkan rencana pembangunan hunian bagi pekerja di seluruh wilayah industri strategis. Program Griya Pekerja bertujuan untuk menawarkan layanan hunian yang terjangkau dan layak bagi pekerja, sehingga dapat meringankan beban hidup mereka.
Menurut Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro, program ini bukan hanya melindungi pekerja dari risiko kerja, tetapi juga membantu mereka untuk tumbuh dan berkembang bersama dengan kemajuan bangsa. "Kami tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga membantu meringankan beban hidup melalui penyediaan hunian yang layak dan terjangkau," ungkapnya.
Program Griya Pekerja telah direncanakan untuk dibangun di lima wilayah industri strategis yaitu di Jakarta, Cikarang, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten. Menurut master plan ini, pembangunan hunian di setidaknya 2.100 kamar baru yang mampu menampung 8.500 pekerja pada 2029.
Selain membantu pekerja untuk memiliki tempat tinggal yang layak, program Griya Pekerja juga diharapkan menjadi penggerak ekonomi baru di sekitar kawasan industri. Kehadiran hunian ini akan membuka peluang usaha bagi masyarakat, memperkuat daya beli lokal, serta menciptakan ekosistem sosial yang produktif dan inklusif.
Dengan demikian, program Griya Pekerja menjadi simbol nyata dari upaya bersama untuk menghadirkan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi pekerja Indonesia. "Griya Pekerja selain menjadi tempat tinggal, tetapi simbol nyata dari upaya bersama untuk menghadirkan kesejahteraan yang berkelanjutan," tutur Pramudya Iriawan Buntoro.
Menurut Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro, program ini bukan hanya melindungi pekerja dari risiko kerja, tetapi juga membantu mereka untuk tumbuh dan berkembang bersama dengan kemajuan bangsa. "Kami tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga membantu meringankan beban hidup melalui penyediaan hunian yang layak dan terjangkau," ungkapnya.
Program Griya Pekerja telah direncanakan untuk dibangun di lima wilayah industri strategis yaitu di Jakarta, Cikarang, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten. Menurut master plan ini, pembangunan hunian di setidaknya 2.100 kamar baru yang mampu menampung 8.500 pekerja pada 2029.
Selain membantu pekerja untuk memiliki tempat tinggal yang layak, program Griya Pekerja juga diharapkan menjadi penggerak ekonomi baru di sekitar kawasan industri. Kehadiran hunian ini akan membuka peluang usaha bagi masyarakat, memperkuat daya beli lokal, serta menciptakan ekosistem sosial yang produktif dan inklusif.
Dengan demikian, program Griya Pekerja menjadi simbol nyata dari upaya bersama untuk menghadirkan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi pekerja Indonesia. "Griya Pekerja selain menjadi tempat tinggal, tetapi simbol nyata dari upaya bersama untuk menghadirkan kesejahteraan yang berkelanjutan," tutur Pramudya Iriawan Buntoro.