Sidang Kasus CPO: Hakim Tolak Eksepsi Marcella Santoso dkk

Majelis Hakim Tipikor Jakarta Pusat menolak eksepsi dari penasihat hukum korporasi minyak goreng yang terdakwa dalam kasus suap majelis hakim terkait putusan lepas atau onslaag kasus korupsi ekspor minyak goreng CPO (crude palm oil). Marcella Santoso dan Ariyanto merupakan salah satu kuasa hukum dari ketiga korporasi minyak goreng tersebut.

Ketua Majelis Hakim Effendi saat membacakan amar putusan sela di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat Rabu (19/11/2025) menyatakan bahwa dakwaan yang disusun oleh jaksa penuntut umum Kejaksaan Agung telah cermat dan menjelaskan konstruksi tindak pidana.

"Memerintahkan penuntut umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara nomor 106/Pid.Sus-TPK/2025/PN.Jkt.Pst dan nomor 107/Pid.Sus-TPK/2025/PN.Jkt.Pst atas nama Terdakwa Marcella Santoso dan atas nama Terdakwa Ariyanto tersebut," kata hakim Effendi.

Usai jeda skors sidang, majelis hakim juga membacakan putusan sela bagi terdakwa Junaedi Saibih yang merupakan kuasa hukum dari tiga korporasi minyak goreng. Putusan sela ini juga menolak eksepsi dari penasihat hukum terdakwa Junaedi Saibih.

Majelis hakim menilai dakwaan jaksa penuntut umum telah disusun secara jelas dan lengkap, sehingga memerintahkan penuntut umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara atas nama terdakwa Junaedi Saibih.

Terdakwa Marcella Santoso, Ariyanto, dan Junaedi Saibih didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam perkara suap terhadap majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat. Nilai pencucian uang yang dilakukan Marcella dkk mencapai Rp28 miliar dalam bentuk dolar Amerika, ditambah legal fee sebesar Rp24,5 miliar.

Terdakwa Junaedi Saibih bersama Tian Bahtiar dan Adhiya Muzaki didakwa telah membuat narasi-narasi negatif dan opini negatif yang melibatkan pihak buzzer, akademisi, media, Organisasi Kemasyarakatan, dan LSM tentang penanganan perkara Tata Niaga Komoditas Timah.
 
karena kasus korupsi suap majelis hakim pasti bermakna yang berat πŸ€• tapi apa yang penting adalah kita harus belajar dari kesalahan mereka. salah satu kesalahannya mungkin karena tidak pernah menyadari bahaya korupsi dan sebaliknya tidak tulus dalam menjalankan fungsi mereka sebagai hakim. kita harus lebih bijak dalam menghadapi kesalahan mereka dan jangan menolak pelajaran yang dapat didapatkan dari kasus seperti ini πŸ’‘
 
Haha, kan jadi-jadian di pengadilan, masih sama seperti dulu aja... orang-orang yang terlibat dengan kasus korupsi tapi masih bisa berkelahi-kelahan dan mencari cara untuk menghindarinya 🀣. Saya rasa putusan ini memang benar-benar ada alasan, kalau tidak apa-apa kan kita semua akan menjadi korban dari kejahatan seperti ini πŸ˜’.

Saya ingat dulu, ketika saya masih kecil, saya dengar cerita dari ibu saya tentang bagaimana orang-orang yang terlibat dengan kasus korupsi di masa lalu harus berlari-larian untuk menghindarinya, tapi akhirnya tetap menangkap. Saya rasa putusan ini seperti sebuah "belajarlah dari kesalahan" bagi mereka yang melakukan kesalahan 😊.

Tapi, sayangnya, masih banyak orang-orang yang terlibat dengan kasus korupsi dan berusaha untuk menghindarinya, padahal itu tidak akan pernah berhasil πŸ€¦β€β™‚οΈ. Saya harap putusan ini dapat menjadi contoh bagi mereka yang melakukan kesalahan untuk belajar dari kesalahan mereka dan memulai kembali hidupnya yang lebih jujur dan transparan πŸ’ͺ.
 
wah, rasanya korupsi lagi-lagi memanjakan diri ya... tapi sepertinya korupsi ini bukan cuma korupsi biasa-biasa saja, tapi juga ada banyak korban yang terkena dampaknya πŸ€•. saya pikir ini juga perlu diwaspadai oleh masyarakat, kita harus lebih berhati-hati dalam menghadapi kasus-kasus seperti ini πŸ’‘. dan saya harap putusan majelis hakim ini akan membantu memperbaiki kesan bahwa korupsi ini tidak dihakimi dengan adil 😊.
 
Itu juga sih, jadi apa yang terjadi di sini sih? Jika korporasi minyak goreng itu bisa membayar uang untuk mempengaruhi putusan lepas kasus korupsi ekspor CPO, itu bukan cuma Korupsi saja, tapi itu juga masalah Integritas dalam system hukum kita, kan? πŸ€”

Dan lihat aja, terdakwa Marcella Santoso, Ariyanto, dan Junaedi Saibih ini diajak dakwa karena melakukan tindak pidana pencucian uang yang cermat sekali, tapi siapa yang bilang siapa yang benar-benar melakukan apa itu? πŸ€‘

Aku rasa jangan kita biarkan saja semacam kasus seperti ini terjadi, karena nanti kalau korporasi minyak goreng itu bisa mempengaruhi putusan lepas kasus korupsi lainnya juga, itulah yang sangat membahayakan system hukum kita. Kita harus jaga agar system hukum kita tetap berjalan dengan benar dan adil, ya! πŸ’ͺ
 
Maksudnya kalau jaksa penuntut umum sudah buat dakwaan yang jelas banget, makanya terdakwa harus menerima putusan sela ini πŸ˜’. Kalau tidak, nanti apa? Berarti korupsi pun akan semakin bebas? 😞. Saya rasa ini juga mempengaruhi reputasi negara kita, kalau kita bilang ingin mengatasi korupsi tapi ternyata korupsi masih semangat, itu jadi sorotan internasional ya 🌎.
 
Majelis hakim memang kayak gak sengaja ngegok terhadap penasihat hukum korporasi minyak goreng yang terdakwa dalam kasus suap majelis hakim, kan? Mereka bilang dakwaan jaksa penuntut umum sudah cermat dan menjelaskan konstruksi tindak pidana, tapi siapa ngerasa kalau tidak adil? πŸ€”

Aku rasa penting buat majelis hakim untuk memeriksa eksepsi dari penasihat hukum dengan lebih teliti, karna kalau tidak, korban suap majelis hakim pasti akan kehilangan kesempatan untuk dibela secara adil. Lalu bagaimana caranya majelis hakim bisa yakin bahwa jaksa penuntut umum sudah menyampaikan dakwaan yang benar? πŸ€·β€β™‚οΈ

Aku juga terkejut kalau putusan sela bagi terdakwa Junaedi Saibih menolak eksepsi dari penasihat hukumnya. Aku rasa itu tidak adil, karena siapa ngerasa kalau Junaedi Saibih tidak memiliki hak untuk merasa bahwa penasihat hukumnya sudah melakukan kesalahan? πŸ€•

Tapi aku juga memahami bahwa majelis hakim harus melakukan tugasnya dengan baik dan pasti. Jadi, aku harap majelis hakim akan terus berusaha untuk melakukan proses pengadilan yang adil dan transparan. Karena itu, aku rasa penting buat kita semua untuk mendukung majelis hakim dalam melaksanakan tugasnya dengan baik! πŸ’ͺ
 
Maksud apa sih sih mereka buat? Mereka bilang jaksa punya dakwaan yang udah jelas kayak gini tapi korban (Marcella Santoso, Ariyanto) bilang tidak ada bukti. Apakah mereka meminta bantuan dari pengacara terbaik di dunia? Tolong kasih penjelasan lebih lanjut, aku sengaja-sengaja ngobrol malam ini.
 
aku pikir putusannya ini salah juga, kalau tidak ada eksepsi dari penasihat hukum korporasi minyak goreng siapa yang bertanggung jawab? πŸ€” dan apa yang dibawa oleh jaksa penuntut umum juga harus diperiksa kembali, apakah dakwaan itu benar-benar jelas dan lengkap? πŸ€·β€β™‚οΈ
 
Gue pikir putusannya ini juga tidak adil, korupsi yang dilakukan siapa pun harus dihukum. Marcella Santoso dan Ariyanto sudah dibawa ke pengadilan karena tindakan mereka yang salah, tapi gue rasa hakim Effendi ini terlalu keras. Putusan sela untuk Junaedi Saibih juga nggak adil, dia hanya punya peran sebagai kuasa hukum ya, siapa yang bilang dia adalah korup.

Gue suka pengadilan ini karena gue bisa melihat bagaimana prosesnya. tapi gue rasa ada kesalahan yang harus diperbaiki, misalnya seperti apa dakwaan yang disusun oleh jaksa penuntut umum? apakah ada bukti-bukti yang cukup untuk menyebutkan bahwa Marcella dan Ariyanto benar-benar melakukan tindak pidana? 😐
 
Hmm, apa lagi yang bikin korupsi korupsi nggak berhenti di sini? Dahulu sudah ada kasus suap majelis hakim terkait putusan lepas onslaag CPO, sekarang juga ada kasus suap terkait putusan lepas onslaag lainnya, tapi gampangnya koruptor nyari peluang lagi. Marcella Santoso, Ariyanto, dan Junaedi Saibih, siapa mereka? Siapa yang punya uang Rp28 miliar untuk dibawa ke pengadilan? Ada yang salah, kira-kira ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum semuanya dihakimi. Saya pikir kita harus lebih bijak dalam menyikapi kasus ini, nggak boleh terburu-buru memuji atau menodai tanpa punya bukti yang cukup.
 
gampang aja ya, jaksa penuntut umum sudah membuat dakwaan yang benar-benar konsisten dengan bukti yang ada, sih... Putus-putusan majelis hakim ini kayaknya harus jadi contoh bagaimana cara yang tepat dalam menghadapi korupsi di Indonesia. Aku pikir penasihat hukum dari Marcella dan Ariyanto ini pasti suka- suka aja, karena gak bisa menolak eksepsi yang tidak berdasar... πŸ˜’
 
Mereka bilang korupsi dalam kasus suap majelis hakim itu apa-apa? Saya rasa kalau saya tidak salah, pengadilan ini ada di Jakarta, tapi aku nggak tahu sih apakah ada akses umum untuk menonton sidang. Cuma tahu ada banyak korupsi yang terjadi di negara ini dan semua harus dipertangani. Tapi apa itu kasus suap majelis hakim? Saya rasa ada cara lain cari penyelesaian masalah seperti ini, gak perlu membuat narasi negatif sih... πŸ€”
 
Sekarang ini kayaknya korupsi minyak goreng lagi bangkit πŸ€¦β€β™‚οΈ. Putus nih kasus suap majelis hakim, tapi masih ada yang jalan bebas πŸ’”. Marcella dan Ariyanto apa lagi ya? πŸ™„. Korporasi minyak goreng ini kayaknya punya dana belanja mewah Rp28 miliar dalam bentuk dolar Amerika πŸ€‘. Tapi siapa tahu kasus ini nanti bagaimana πŸ€”. Belum jelas apakah korupsi ini ada konstruksi tindak pidana yang benar-benar cermat πŸ’‘.
 
aku rasa kasus ini sangat kompleks, ada banyak faktor yang dipertimbangkan oleh majelis hakim. tapi apa yang aku lihat adalah, keduanya korporasi minyak goreng dan penasihat hukum mereka memang terlibat dalam suap majelis hakim, tapi apa yang bikin aku khawatir adalah, apakah ada keadilan yang sebenarnya dalam proses ini? πŸ€”

dalam kasus ini, jaksa penuntut umum telah menyusun dakwaan dengan sangat jelas dan lengkap, tapi sepertinya masih banyak ruang untuk kita analisis lebih lanjut. aku rasa ada perlu dilakukan evaluasi lebih mendalam tentang bagaimana proses suap majelis hakim ini terjadi dan bagaimana korporasi minyak goreng dan penasihat hukum mereka memanfaatkan kesempatan tersebut.

tapi, apa yang bikin aku rasa lega adalah, ada tindakan yang diambil oleh majelis hakim untuk mengatasi hal ini. πŸ™Œ dengan menolak eksepsi dari penasihat hukum korporasi minyak goreng dan memberi putusan sela bagi terdakwa Junaedi Saibih, majelis hakim telah menunjukkan bahwa mereka tidak mau kalah dalam proses ini.
 
Maaf bro, aku rasa ada kesalahpahaman di sini πŸ˜‚. Aku pikir korporasi minyak goreng itu kayak yang bikin uang aja πŸ€‘. Mereka kayaknya tidak perlu khawatir karena mereka punya penasihat hukum yang top-notch πŸ’Ό. Aku rasa Jaksa Agung dan hakim yang terlalu ambisius, bro πŸ˜’. Aku pikir ini semacam simulasi kasus korupsi, nggak apa-apa juga πŸ€·β€β™‚οΈ. Marcella Santoso dan Ariyanto kayaknya tidak perlu khawatir karena mereka punya bukti yang cukup πŸ“. Tapi aku masih rasa ada sesuatu yang tidak beres di sini, bro...
 
heya bro.. aku punya pertanyaan apa nih? kalau majelis hakim itu tidak menerima eksepsi dari penasihat hukum korporasi minyak goreng, artinya apa kalau mereka tidak bisa menggunakan argumentasi yang baik? toh harusnya ada batasan kan dalam proses pengadilan?

maaf, aku bingung lagi. aku mau tahu... kenapa di pengadilan itu biasanya ada 'side effect' dari adanya eksepsi? misalnya, korban atau saksi bisa merasa tidak nyaman karena terkena tuduhan yang salah?

dan, bro, apa artinya kalau korporasi minyak goreng itu sudah mencapai Rp28 miliar dalam bentuk uang asing? aku bingung juga... gimana caranya mereka menguhi uang itu? πŸ€”
 
aku sih senang sekali platform ini masih berjalan dengan baik... kalau tidak ada masalah seperti ini, aku rasa bisa fokus lebih pada bisnis yang aku lakukan di tempat... tapi setelah dengerin kabar ini, aku malu banget... siapa yang bisa percaya bahwa korporasi minyak goreng itu punya uang sebanyak Rp28 miliar? aku pikir ini adalah contoh bagus bahwa system hukum di Indonesia benar-benar efektif... tapi aku juga pikir ada hal lain yang perlu diperhatikan, misalnya bagaimana cara agar korporasi minyak goreng tidak bisa menggunakan uang tersebut untuk membeli pengaruh...
 
Maksudnya, korupsi di Indonesia masih berlanjut banget πŸ’”. Siapa yang pernah terdakwa dalam kasus suap korupsi pun mau nggak terlibat dengan korupsi lagi πŸ€¦β€β™‚οΈ. Kita harus nggak sabar-sabar lagi, kita harus bergerak cepat untuk memecahkan masalah ini πŸ’ͺ. Saya rasa yang perlu diubah adalah sistem hukum kita sendiri, karena kalau sistem hukum kita tidak jelas, maka korupsi pun akan tetap berlanjut πŸ€”.
 
kembali
Top