Datu Nova Fatmawati, istri suami bos Persela Lamongan itu Fariz Julinar Maurisal yang baru saja mengakuisisi saham mayoritas PSIS Semarang. Pemilik baru PSIS Semarang ini merupakan sosok baru di Mahesa Jenar setelah perpindahan kepemilikan saham 74,2 persen yang dilakukan Datu Nova Fatmawati. Pada Senin (17/11/2025), Datu Nova resmi jadi pemilik PSIS Semarang.
Sebelumnya, Yoyok Sukawi alias Alamsyah Satyanegara menjadi pemilik klub ini setelah mengakuisisi saham mayoritas PT Mahesa Jenar Semarang. Namun, perpindahan kepemilikan saham yang dilakukan Datu Nova Fatmawati membuat era Yoyok Sukawi berakhir di PSIS.
Pada musim 2024/2025 lalu, penurunan performa PSIS Semarang memicu terdegradasi ke Liga 2. Hal ini menyebabkan konflik antara suporter dan pemimpin klub. Puncaknya, penurunan performa di lapangan membuat PSIS harus turun ke Liga 2.
Setelah kekecewaan para suporter, Yoyok Sukawi menjadi sasaran kekecewaan mereka. Konflik ini sempat memanas setelah Yoyok melaporkan penolan Panser Biru ke polisi dengan tuduhan pencemuran nama baik. Hal ini membuat SneX dan Panser Biru bersepakat untuk memboikot pertandingan PSIS Semarang, sehingga Stadion Jatidiri sepi penonton.
Sementara itu, Datu Nova Fatmawati resmi jadi pemilik baru PSIS setelah proses peralihan kepemilikan saham diakhiri. Panser Biru dan SneX menyambut positif peralihan ini dengan mengunggah pertemuan mereka dengan Datu Nova Fatmawati.
Datu Nova alias Nia Maurisal merupakan sosok baru yang menjadi pemilik PSIS Semarang. Ia memiliki koneksi yang erat dengan Persela Lamongan dan memiliki reputasi sebagai sosok yang suka berinvestasi di klub-klub sepak bola di Indonesia.
Nia Maurisal memiliki istrinya, Fariz Julinar Maurisal, yang menjadi CEO Persela Lamongan. Istri itu kemudian menjadi target kekecewaan para suporter Persela karena telah membeli saham PSIS Semarang.
Mayoritas suporter Persela khawatir bahwa kepemilikan saham Nia Maurisal di PSIS akan menghambat tren positif Laskar Joko Tingkir untuk kembali merumput di Liga Super. Kedua klub ini sama-sama berlaga di Liga 2 Championship dan tergabung dalam grup B kompetisi kasta kedua Indonesia.
Fariz Julinar Maurisal menjawab kekhawatiran para suporter Persela bahwa apa yang dilakukan istriya tidak akan berdampak pada Persela. Ia menegaskan bahwa PSIS dan Persela memiliki target dan manajemen masing-masing, sehingga kedua klub akan berlaga dengan tujuan masing-masing.
Datu Nova Fatmawati menyatakan bahwa keputusannya untuk membeli saham PSIS Semarang didasarkan pada kecintaannya akan Mahesa Jenar. Ia memiliki koneksi yang erat dengan sang ayah yang sering mengajaknya menonton laga PSIS Sewaktu kecil.
Datu Nova kemudian memutuskan untuk membeli saham mayoritas PSIS Semarang setelah melihat kondisi terkini dari klub peringkat 7 klasemen Liga 1 musim 2021/2022 itu. Ia mengaku prihatin dengan kondisi terkini dari PSIS yang terdegradasi ke Liga 2.
Usai jadi pemilik baru PSIS, Datu Nova akan melakukan perombakan di tingkat manajemen demi mendongkrak performa tim ini.
Sebelumnya, Yoyok Sukawi alias Alamsyah Satyanegara menjadi pemilik klub ini setelah mengakuisisi saham mayoritas PT Mahesa Jenar Semarang. Namun, perpindahan kepemilikan saham yang dilakukan Datu Nova Fatmawati membuat era Yoyok Sukawi berakhir di PSIS.
Pada musim 2024/2025 lalu, penurunan performa PSIS Semarang memicu terdegradasi ke Liga 2. Hal ini menyebabkan konflik antara suporter dan pemimpin klub. Puncaknya, penurunan performa di lapangan membuat PSIS harus turun ke Liga 2.
Setelah kekecewaan para suporter, Yoyok Sukawi menjadi sasaran kekecewaan mereka. Konflik ini sempat memanas setelah Yoyok melaporkan penolan Panser Biru ke polisi dengan tuduhan pencemuran nama baik. Hal ini membuat SneX dan Panser Biru bersepakat untuk memboikot pertandingan PSIS Semarang, sehingga Stadion Jatidiri sepi penonton.
Sementara itu, Datu Nova Fatmawati resmi jadi pemilik baru PSIS setelah proses peralihan kepemilikan saham diakhiri. Panser Biru dan SneX menyambut positif peralihan ini dengan mengunggah pertemuan mereka dengan Datu Nova Fatmawati.
Datu Nova alias Nia Maurisal merupakan sosok baru yang menjadi pemilik PSIS Semarang. Ia memiliki koneksi yang erat dengan Persela Lamongan dan memiliki reputasi sebagai sosok yang suka berinvestasi di klub-klub sepak bola di Indonesia.
Nia Maurisal memiliki istrinya, Fariz Julinar Maurisal, yang menjadi CEO Persela Lamongan. Istri itu kemudian menjadi target kekecewaan para suporter Persela karena telah membeli saham PSIS Semarang.
Mayoritas suporter Persela khawatir bahwa kepemilikan saham Nia Maurisal di PSIS akan menghambat tren positif Laskar Joko Tingkir untuk kembali merumput di Liga Super. Kedua klub ini sama-sama berlaga di Liga 2 Championship dan tergabung dalam grup B kompetisi kasta kedua Indonesia.
Fariz Julinar Maurisal menjawab kekhawatiran para suporter Persela bahwa apa yang dilakukan istriya tidak akan berdampak pada Persela. Ia menegaskan bahwa PSIS dan Persela memiliki target dan manajemen masing-masing, sehingga kedua klub akan berlaga dengan tujuan masing-masing.
Datu Nova Fatmawati menyatakan bahwa keputusannya untuk membeli saham PSIS Semarang didasarkan pada kecintaannya akan Mahesa Jenar. Ia memiliki koneksi yang erat dengan sang ayah yang sering mengajaknya menonton laga PSIS Sewaktu kecil.
Datu Nova kemudian memutuskan untuk membeli saham mayoritas PSIS Semarang setelah melihat kondisi terkini dari klub peringkat 7 klasemen Liga 1 musim 2021/2022 itu. Ia mengaku prihatin dengan kondisi terkini dari PSIS yang terdegradasi ke Liga 2.
Usai jadi pemilik baru PSIS, Datu Nova akan melakukan perombakan di tingkat manajemen demi mendongkrak performa tim ini.