Sirikit, ibu suri Thailand yang begitu disegel dan dipuja rakyatnya, meninggal dunia pada hari Jumat. Ia berusia 93 tahun dan telah menjadi salah satu simbol monarki Thailand yang paling terhormat.
Meskipun ia tidak banyak muncul di publik dalam beberapa tahun terakhir karena kesehatannya yang menurun, Sirikit masih tetap memiliki pengaruh besar di kalangan rakyat Thailand. Potretnya dipajang di rumah-rumah, kantor, dan ruang publik di seluruh negara ini, serta ulang tahunnya yang jatuh pada 12 Agustus diperingati sebagai Hari Ibu.
Sirikit memiliki latar belakang keluarga bangsawan yang kaya di Bangkok. Lahir pada 12 Agustus 1932, ia adalah anggota keluarga Kitiyakara yang berkerabat dengan raja-raja sebelumnya dari dinasti Chakri saat ini.
Dalam beberapa dekade terakhir, Sirikit telah menjadi fokus perhatian karena peran monarki dalam masyarakat semakin disorot. Perannya di balik layar selama pergolakan politik Thailand yang ditandai dengan dua pengambilalihan militer dan beberapa putaran protes jalanan berdarah. Bahkan ketika ia secara terbuka menghadiri pemakaman seorang pengunjuk rasa yang tewas dalam satu bentrokan dengan polisi, bagi banyak orang hal itu menandai keberpihakannya dalam perpecahan politik.
Meskipun demikian, Sirikit masih tetap dicintai dan dihormati oleh rakyat Thailand. Ia telah membantu pengungsi Kamboja, menyelamatkan beberapa hutan yang dulunya rimbun di negara itu dari kerusakan, serta melestarikan kerajinan tradisional dan melindungi lingkungan.
Sirikit's kehidupan glamor dan pengaruh besar di kalangan rakyat Thailand akan selalu menjadi topik perbincangan. Ia adalah simbol monarki Thailand yang paling terhormat, dan meninggalnya adalah kehilangan bagi rakyat negara ini.
Meskipun ia tidak banyak muncul di publik dalam beberapa tahun terakhir karena kesehatannya yang menurun, Sirikit masih tetap memiliki pengaruh besar di kalangan rakyat Thailand. Potretnya dipajang di rumah-rumah, kantor, dan ruang publik di seluruh negara ini, serta ulang tahunnya yang jatuh pada 12 Agustus diperingati sebagai Hari Ibu.
Sirikit memiliki latar belakang keluarga bangsawan yang kaya di Bangkok. Lahir pada 12 Agustus 1932, ia adalah anggota keluarga Kitiyakara yang berkerabat dengan raja-raja sebelumnya dari dinasti Chakri saat ini.
Dalam beberapa dekade terakhir, Sirikit telah menjadi fokus perhatian karena peran monarki dalam masyarakat semakin disorot. Perannya di balik layar selama pergolakan politik Thailand yang ditandai dengan dua pengambilalihan militer dan beberapa putaran protes jalanan berdarah. Bahkan ketika ia secara terbuka menghadiri pemakaman seorang pengunjuk rasa yang tewas dalam satu bentrokan dengan polisi, bagi banyak orang hal itu menandai keberpihakannya dalam perpecahan politik.
Meskipun demikian, Sirikit masih tetap dicintai dan dihormati oleh rakyat Thailand. Ia telah membantu pengungsi Kamboja, menyelamatkan beberapa hutan yang dulunya rimbun di negara itu dari kerusakan, serta melestarikan kerajinan tradisional dan melindungi lingkungan.
Sirikit's kehidupan glamor dan pengaruh besar di kalangan rakyat Thailand akan selalu menjadi topik perbincangan. Ia adalah simbol monarki Thailand yang paling terhormat, dan meninggalnya adalah kehilangan bagi rakyat negara ini.