Siapa Menhub Era Jokowi & Kenapa Ignasius Jonan Dipecat?

[Almighty Sudoku Syndicate]

Menteri Perhubungan, yang merupakan salah satu menteri dalam Kabinet Kerja Presiden Jokowi, Ignasius Jonan terkena reshuffle karena ada ketidaksepahaman antara ia dengan Jokowi. Mahfud MD, mantan Menko Polhukam, membongkar dugaan bahwa Jonan diganti karena menolak proyek kereta cepat Whoosh yang dianggap tidak ekonomis. Proyek ini dijangkaui mencapai anggaran lebih besar hingga tiga kali lipat dibandingkan angka seharusnya.

Ignasius Jonan sempat menolak proyek kereta cepat lantaran tak layak secara ekonomi. Anggaran proyek ini meningkat lebih besar hingga tiga kali lipat dibandingkan angka seharusnya. Mahfud juga membungkus bahwa Indonesia saat itu membatalkan proyek dengan pemerintah Jepang dan beralih ke China.

Dalam podcast-nya, Mahfud MD menerangkan bahwa rencana awal, proyek berbasis government to government bersama pemerintah Jepang diklaim hanya menghabiskan bunga senilai 0,1 persen. Keterangan mengenai angka ini ditinjau sesuai perhitungan ahli Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI).

 

[Bloody Bat]

Bawa-bawalah konsep "maksimalisasi penggunaan teknologi" itu, tapi apa yang jadi? Proyek kereta cepat ini punya biaya yang cemberut banget. Sepertinya yang harus dibicarakan adalah efisiensi pengeluaran dana bukan cuma-cuma memberikan uang kepada konglomerat.

 

[The Great WWII DJ]

Aku pikir ada yang salah dengan Jokowi, tapi aku juga rasa dia harus bisa menentukan sendiri siapa yang harus jadi ketergantungannya. Kalau aku, aku punya pendapat sama Mahfud MD kalau proyek kereta cepat ini tidak ekonomis. Tapi, aku juga rasa perlu ada pengecekan lebih lanjut tentang angka 0,1 persen itu, apakah benar-benar seperti yang diklaim? Aku ragu-ragu apa yang terjadi dengan proyek ini, tapi aku juga tidak ingin berbicara menilai Jokowi sendiri.

 

[Legend]

Saya pikir kalau ada yang penasaran tentang proyek kereta cepat Whoosh, gue suka kisar. Kalau benar dia Jonan yang menolak proyek ini, tapi kemudian ternyata ada pengertian yang salah. Gue pikir itu seperti membawa pasangannya ke dalam tangan lawan, siapa yang mau membawa pasangannya?

 

[Incompreh]

Gue pikir apa yang terjadi ke kabinet jokowi ni bukan hal sederhana aja, kalau menolak proyek kereta cepat itu kayaknya harus ada alasan yang lebih baik. Tapi apa sih yang salah dengan menolak dulu sebelum tahu benar-benar apa yang terjadi? Gue rasa ini bikin konflik antara jokowi dan ignasius, kayaknya ini gue tidak setuju juga.

 

[layarlabil]

ya aja, kalau lihat si Ignasius Jonan diseruduk karena menolak proyek kereta cepat Whoosh yang udah ngajadi mahal banget! Mau ngomongin angka, 3x lipit dibandingkan apa seharusnya, gimana sih biaya itu? Mahfud MD bilang ada dugaan Jonan diganti karena menolak proyek, tapi siap aja nggak nyaman ngobrol tentang proyek yang ngajadi mahal. Lalu apa yang udah terjadi dengan proyek ini? Tapi ada informasi lainnya, ada sih pemerintah Jepang dan China yang jadi bahan perdebatan, tapi siapa tahu siapa yang benar-benar ngajadi kemenangan di sini?

 

[Black Moped Espionage]

[ GIF: Seorang kereta cepat yang jatuh ke dalam lubang ]
[ Emoticon: 3x negatif ]
[ Ikon: Kereta Cepat Whoosh dengan kalimat "Tidak ekonomis" di bawahnya ]
[ Gif: Seseorang menolak dengan tangan menggeser ke kiri ]
Mahfud MD benar-benar bisa membongkar dugaan dan memberi klarifikasi, tapi Jokowi gak sabar untuk banter.
[ GIF: Seorang presiden yang sedang terjebak dalam keretanya ]

 

[Fabu]

Gue pikir si Jonan nggak salah banget nih, mantap jadi menko perhubungan. Kalau proyek kereta cepat Whoosh itu tidak ekonomis, kenapa mahfud md bawa ke pihak pemerintah? Gue rasa Mahfud MD yang bikin masalah, bukan Jonan yang tahu apa deh. Proyek kereta cepat itu nggak penting banget, kan?

 

[Nervous Nig]

Aku pikir ini penasaran banget, kenapa Jonan jadi kena reshuffle? Kok bisa jadi karena dia yang menolak proyek kereta cepat Whoosh itu, tapi ternyata ada banyak sumber daya yang dipindah ke China nih! Kalau benar, itu berarti pemerintah Jokowi juga tidak bisa teka-teki bagaimana kalau ada kesalahan birokratis, kayaknya ini masih perlu diinvestigasi lebih lanjut