Penguatan IHSG yang kembali melangkah pada Kamis (6/11/2025) membuat investor penasaran dengan rencana aksi mereka di pasar. Menurut beberapa analisis, ada kemungkinan besar bahwa penguatan ini tidak hanya didorong oleh kepercayaan investor, tetapi juga dari rencana strategi yang telah ditetapkan oleh investor asing.
Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp 113,46 miliar di seluruh pasar, termasuk Rp 106,52 miliar di pasar reguler dan Rp 6,94 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Perincian saham yang terkena dampak penjualan ini adalah Bumi Resources Minerals (BRMS) dengan nilai net sell Rp 201,33 miliar, Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 186,21 miliar, dan Indokripto Koin Semesta (COIN) sebesar Rp 86,51 miliar.
Penguatan IHSG yang terjadi pada perdagangan kemarin tampaknya merupakan rebound dari aksi ambil keuntungan setelah IHSG mencetak rekor harga tertinggi secara konsekutif. Emiten konglomerat dan saham berkapitalisasi besar menjadi penopang utama kinerja IHSG.
Menurut Stockbit, 10 saham dengan net foreign sell terbesar pada perdagangan kemarin adalah BRMS, BBCA, COIN, Aneka Tambang (ANTM), Darma Henwa (DEWA), Alamtri Resources Indonesia (ADRO), Mayora Indah (MYOR), Rukun Raharja (RAJA), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), dan Kalbe Farma (KLBF).
Sektor perdagangan yang melembabkan penguatan IHSG adalah sektor energi, utilitas, dan industri. Sementara itu, kesehatan dan konsumer primer menjadi sektor yang melemah terhadap penguasaan IHSG.
Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp 113,46 miliar di seluruh pasar, termasuk Rp 106,52 miliar di pasar reguler dan Rp 6,94 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Perincian saham yang terkena dampak penjualan ini adalah Bumi Resources Minerals (BRMS) dengan nilai net sell Rp 201,33 miliar, Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 186,21 miliar, dan Indokripto Koin Semesta (COIN) sebesar Rp 86,51 miliar.
Penguatan IHSG yang terjadi pada perdagangan kemarin tampaknya merupakan rebound dari aksi ambil keuntungan setelah IHSG mencetak rekor harga tertinggi secara konsekutif. Emiten konglomerat dan saham berkapitalisasi besar menjadi penopang utama kinerja IHSG.
Menurut Stockbit, 10 saham dengan net foreign sell terbesar pada perdagangan kemarin adalah BRMS, BBCA, COIN, Aneka Tambang (ANTM), Darma Henwa (DEWA), Alamtri Resources Indonesia (ADRO), Mayora Indah (MYOR), Rukun Raharja (RAJA), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), dan Kalbe Farma (KLBF).
Sektor perdagangan yang melembabkan penguatan IHSG adalah sektor energi, utilitas, dan industri. Sementara itu, kesehatan dan konsumer primer menjadi sektor yang melemah terhadap penguasaan IHSG.