Pemerintah Golkar sudah siap mengkritik program-program pemerintah yang kurang maksimal, diiringi dengan kesempatan bersama untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. Menurut Muhidin M Said, Golkar selalu berusaha untuk mendukung program-program pemerintah dengan harapan dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi dalam mengelola sumber daya negara.
"Kita tidak akan ragu untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada pemerintah. Kita ingin melihat bagaimana kita bisa bekerja sama untuk mengoptimalkan program-program yang telah ditetapkan oleh Bapak Presiden," ujar Muhidin saat berkunjung ke Kantor DPP Golkar di Jakarta Barat, akhir pekan ini.
Namun, beliau juga menyadari bahwa ada beberapa program pemerintah yang masih menimbulkan masalah. Salah satunya adalah satuan pemenuhan gizi (SPPG) yang telah menyerap banyak tenaga kerja di daerah, sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut semakin meningkat.
"Program SPPG memang telah memberikan dampak positif pada masyarakat, terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja. Namun, ada satu aspek yang harus diperhatikan, yaitu efisiensi dan efektifitas program ini," ungkap Muhidin.
Beliau juga menyatakan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) akan diantarkan dengan terus-menerus hingga bisa dinilai keberhasilannya. MBG menjadi salah satu program Prabowo yang sering disorot oleh berbagai pihak, tapi ada beberapa daerah yang menetapkan program ini sebagai kejadian luar biasa (KLB).
"MBG akan dijalankan secara terus-menerus dan akan dilihat dengan baik. Kita tidak akan ragu untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada pemerintah jika ada kekurangan atau kesalahan," kata Muhidin.
"Kita tidak akan ragu untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada pemerintah. Kita ingin melihat bagaimana kita bisa bekerja sama untuk mengoptimalkan program-program yang telah ditetapkan oleh Bapak Presiden," ujar Muhidin saat berkunjung ke Kantor DPP Golkar di Jakarta Barat, akhir pekan ini.
Namun, beliau juga menyadari bahwa ada beberapa program pemerintah yang masih menimbulkan masalah. Salah satunya adalah satuan pemenuhan gizi (SPPG) yang telah menyerap banyak tenaga kerja di daerah, sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut semakin meningkat.
"Program SPPG memang telah memberikan dampak positif pada masyarakat, terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja. Namun, ada satu aspek yang harus diperhatikan, yaitu efisiensi dan efektifitas program ini," ungkap Muhidin.
Beliau juga menyatakan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) akan diantarkan dengan terus-menerus hingga bisa dinilai keberhasilannya. MBG menjadi salah satu program Prabowo yang sering disorot oleh berbagai pihak, tapi ada beberapa daerah yang menetapkan program ini sebagai kejadian luar biasa (KLB).
"MBG akan dijalankan secara terus-menerus dan akan dilihat dengan baik. Kita tidak akan ragu untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada pemerintah jika ada kekurangan atau kesalahan," kata Muhidin.