Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, satu tahun setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, telah membawa perubahan besar dalam kebijakan energi nasional. Dalam waktu singkat, arah ini mulai terasa, memberi ruang bagi rakyat untuk ikut mengelola dan menikmati hasil bumi negeri sendiri.
Program-program yang diluncurkan oleh pemerintah, seperti sumur masyarakat, tambang pro-rakyat, listrik desa, dan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), ditujukan untuk menegakkan kedaulatan energi dan pemerataan ekonomi. Selain itu, kebijakan transisi energi berkeadilan juga mulai terlihat, di mana investor dapat menanamkan investasinya bersama pemerintah untuk mewujudkan energi yang lebih adil.
Dalam beberapa kali pertemuan umum, Bahlil memberikan visi jangka panjang tentang pengelolaan sumber daya alam. "Sumber daya alam kita harus kita kelola sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara," kata ia.
Arah baru ini terlihat dalam peningkatan akses listrik hingga ke pelosok negeri, serta transisi energi berkeadilan. Pemerintah juga mengaktifkan sumur-sumur tua dan melibatkan masyarakat sekitar secara langsung melalui tata kelola sumur rakyat yang lebih baik.
Sementara itu, kebijakan BBM Satu Harga serta BBM untuk nelayan kecil terus dilanjutkan agar para nelayan dapat melaut tanpa terbebani biaya tinggi. Ratusan izin pertambangan dibekukan karena tak memenuhi kewajiban jaminan reklamasi (Jamrek), sementara aktivitas tambang ilegal ditindak tegas.
Dalam satu tahun perjalanan Bahlil di Kementerian ESDM, arah baru sektor energi nasional terlihat lebih inklusif, lebih adil, dan lebih berpihak pada rakyat. Program demi program bukan hanya soal infrastruktur atau produksi, tetapi juga tentang keadilan sosial dan kemandirian bangsa.
Dengan demikian, cita-cita besar Presiden Prabowo untuk mewujudkan energi yang lebih adil mulai diwujudkan satu per satu.
Program-program yang diluncurkan oleh pemerintah, seperti sumur masyarakat, tambang pro-rakyat, listrik desa, dan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), ditujukan untuk menegakkan kedaulatan energi dan pemerataan ekonomi. Selain itu, kebijakan transisi energi berkeadilan juga mulai terlihat, di mana investor dapat menanamkan investasinya bersama pemerintah untuk mewujudkan energi yang lebih adil.
Dalam beberapa kali pertemuan umum, Bahlil memberikan visi jangka panjang tentang pengelolaan sumber daya alam. "Sumber daya alam kita harus kita kelola sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara," kata ia.
Arah baru ini terlihat dalam peningkatan akses listrik hingga ke pelosok negeri, serta transisi energi berkeadilan. Pemerintah juga mengaktifkan sumur-sumur tua dan melibatkan masyarakat sekitar secara langsung melalui tata kelola sumur rakyat yang lebih baik.
Sementara itu, kebijakan BBM Satu Harga serta BBM untuk nelayan kecil terus dilanjutkan agar para nelayan dapat melaut tanpa terbebani biaya tinggi. Ratusan izin pertambangan dibekukan karena tak memenuhi kewajiban jaminan reklamasi (Jamrek), sementara aktivitas tambang ilegal ditindak tegas.
Dalam satu tahun perjalanan Bahlil di Kementerian ESDM, arah baru sektor energi nasional terlihat lebih inklusif, lebih adil, dan lebih berpihak pada rakyat. Program demi program bukan hanya soal infrastruktur atau produksi, tetapi juga tentang keadilan sosial dan kemandirian bangsa.
Dengan demikian, cita-cita besar Presiden Prabowo untuk mewujudkan energi yang lebih adil mulai diwujudkan satu per satu.