Sertifikasi Konstruksi Diberikan ke Santri Usia Minimal 18 Tahun

Pemerintah kembali menyalurkan kesempatan pelatihan ke para santri. Menurut Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, pesantren akan melahirkan tenaga kerja konstruksi yang berdaya saing. Santri yang nantinya mendapatkan pelatihan harus berusia di atas 18 tahun untuk bisa bersertifikasi.

"Kami mengajukan kesempatan kepada para santri untuk menjadi tambahan ilmu pengetahuan dan vokasi," kata Cak Imin. Dengan demikian, pesantren dapat mengacu kepada undang-undang dan aturan yang ada.
 
Gue pikir pemerintah benar2 peduli dengan kesempatan para santri nanti jadi pekerja konstruksi ya... Mereka punya visi untuk membuat santri berdaya saing di pasar kerja, tapi gimana kalau ari mereka nggak cukup?
 
Aku seneng banget informasinya ini! Pesantren nanti akan menjadi sumber tenaga kerja konstruksi yang serius 🤩. Aku pikir ini salah satu cara pemerintah mau mendukung pesantren dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Saya harap pelatihan ini bisa membantu santri berdaya saing di pasar kerja, jadi mereka bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang bagus 🤑. Aku juga senang melihat bahwa pemerintah mau mengakui pentingnya pesantren dalam pembangunan nasional 🌟.
 
Santri di Indonesia lagi-lagi mendapatkan kesempatan untuk belajar apa lagi nih? 😂 Udah ngerasa kalian udah nggak bisa kuliah sama-sama sama aja! Tapi serius, aku pikir pemerintah udah berani banget ngeramkan pesantren. Kalo mau berdaya saing di industri konstruksi, harus ada aturan yang ketat juga sih. Kalau tidak, malah kayaknya pesantren semakin menjadi tujuan sumber daya yang salah satu. Tapi aku yakin, kalo gue duduk di bangku santri, aku juga ingin belajar vokasi yang bisa bikin aku memiliki pekerjaan yang nyaman. Lalu aku bertanya aja, siapa yang nggak suka memiliki pekerjaan yang stabil? 🤔
 
Yakin aja kalau ini sukses kok, pemerintah udah bantu banyak kesempatan pelatihan ke santri, tapi apa yang diharapkan akhirnya? Santri itu bakal jadi apa sih? Bisa jadi jadi konstriktor yang bagus, tapi aku rasa mungkin gini aja, kalau tidak ada uji coba terlebih dahulu. Dan kalau santri yang lulus sertifikasi itu nanti mau kerja di mana sih? Masih di desa atau udah pergi ke kota? Aku penasaran kok.
 
Pesan ini makin lama makin populer nih 🤔, tapi aku masih ragu apa salahnya. Kalau pesantren mau serius jadi sumber daya manusia maka harus ada sistem yang lebih baik daripada ini. Kalau nanti santri dipekerjakan di konstruksi itu pasti kebanyakan yang pergi adalah mereka yang nggak punya kesempatan lain. Nah, kalau mau nyambut pelatihan itu harus ada jaminan bahwa mereka akan mendapatkan kerjaan yang stabil dan gaji yang cukup, tapi mungkin ini hanya impianku aja 😅
 
Gampang banget kalau kita pakai teknologi untuk pelatihan di sana! Kita bisa buat kursus online sih, jadi para santri bisa belajar dari rumah aja. Tidak perlu ke kampus atau tempat lama-bak. Semakin cepat para santri bisa bersertifikasi, semakin mudah mereka cari kerja. Saya pikir pemerintah harus juga serius buat promosi teknologi di daerah-daerah nge-nerjek. Kita harus bantu pesantren dan masyarakat untuk jadi lebih ramah dengan teknologi ini. Wajar banget jika pesantren bisa buat jaringan kerja konstruksi yang baik! 📈💻
 
kembali
Top