TNI Menyiapkan Seragam Baru untuk Prajurit, Dibuka Mulai Masa Depan ini
Badan Pengawas Pencurian (BPP) atau Biro Pusat Pengelolaan Pajak (BPP) TNI kembali menyiapkan seragam pakaian dinas lapangan (PDL) baru untuk prajurit seluruhnya. Seragam ini akan didistribusikan secara bertahap, mulai dari pemimpin hingga prajurit di tingkat sesama.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Freddy Ardianzah mengatakan bahwa seragam PDL baru itu telah mendapatkan keputusan dari Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Seragam ini akan lebih cerah dengan motif warna dan loreng yang menarik.
Sebelumnya, Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita mengatakan bahwa motif baru ini dirancang untuk lebih efektif dalam penyamaran, khususnya saat bertugas di hutan atau medan operasi tertentu. Motif lama, yaitu Loreng Malvinas yang digunakan sejak tahun 1982, akan digantikan oleh motif baru tersebut.
Menurut Tandyo, Loreng Malvinas yang lama itu memiliki kelemahan dalam penyamaran, karena biasanya menonjol ketika dihantu-huntingsi. Sementara itu, motif baru ini dirancang agar lebih efektif dalam menyamar dan meningkatkan kemampuan prajurit dalam misi operasionalnya.
Kemudian, seragam PDL baru TNI juga akan menggantikan lama Loreng Malvinas yang digunakan sejak tahun 1982. Dengan demikian, TNI dapat meningkatkan kualitas dan profesionalitas prajurit dengan menggunakan pakaian dinas yang lebih modern dan efektif.
Dalam beberapa waktu ke depan ini, seragam PDL baru itu akan disebarkan kepada seluruh prajurit secara bertahap.
Badan Pengawas Pencurian (BPP) atau Biro Pusat Pengelolaan Pajak (BPP) TNI kembali menyiapkan seragam pakaian dinas lapangan (PDL) baru untuk prajurit seluruhnya. Seragam ini akan didistribusikan secara bertahap, mulai dari pemimpin hingga prajurit di tingkat sesama.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Freddy Ardianzah mengatakan bahwa seragam PDL baru itu telah mendapatkan keputusan dari Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Seragam ini akan lebih cerah dengan motif warna dan loreng yang menarik.
Sebelumnya, Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita mengatakan bahwa motif baru ini dirancang untuk lebih efektif dalam penyamaran, khususnya saat bertugas di hutan atau medan operasi tertentu. Motif lama, yaitu Loreng Malvinas yang digunakan sejak tahun 1982, akan digantikan oleh motif baru tersebut.
Menurut Tandyo, Loreng Malvinas yang lama itu memiliki kelemahan dalam penyamaran, karena biasanya menonjol ketika dihantu-huntingsi. Sementara itu, motif baru ini dirancang agar lebih efektif dalam menyamar dan meningkatkan kemampuan prajurit dalam misi operasionalnya.
Kemudian, seragam PDL baru TNI juga akan menggantikan lama Loreng Malvinas yang digunakan sejak tahun 1982. Dengan demikian, TNI dapat meningkatkan kualitas dan profesionalitas prajurit dengan menggunakan pakaian dinas yang lebih modern dan efektif.
Dalam beberapa waktu ke depan ini, seragam PDL baru itu akan disebarkan kepada seluruh prajurit secara bertahap.