TNI Tawarkan Seragam Baru, Loreng Malvinas Dijadikan Motif Kode Operasi
Penggunaan seragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) baru oleh Tni akan dimulai dari sekitar 30% prajurit ke seluruhnya. Seragam tersebut hadir dengan motif yang lebih cerah dan loreng yang lebih halus dibandingkan dengan pakaian lama, yaitu Loreng Malvinas.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Tni, Mayjen Tni Freddy Ardianzah mengatakan bahwa seragam baru tersebut sebelumnya diutamakan untuk prajurit yang terlibat dalam upacara HUT TNI ke-80 di Monas. Namun, karena banyak prajurit yang tidak dapat hadir dalam upacara tersebut, maka penggunaan seragam baru ini akan dilakukan secara bertahap.
"Freddy mengatakan bahwa penggunaan PDL baru itu sudah menjadi keputusan Panglima Tni Jenderal Agus Subiyanto," ujar Wakil Panglima Tni, Jenderal Tandyo Budi Revita.
Seragam PDL baru tersebut hadir dengan motif yang lebih cerah dan loreng yang lebih halus dibandingkan dengan pakaian lama. Motif baru ini dirancang agar lebih efektif dalam penyamaran, khususnya saat bertugas di hutan atau medan operasi tertentu.
"Sekarang kan, namanya kan Loreng Malvinas yang lama, dari tahun 1982," ujar Tandyo. "Itu yang pertama. Yang kedua, (fungsinya), jadi kalau kita masuk ke hutan dan sebagainya, ini lebih tersamar."
Penggunaan seragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) baru oleh Tni akan dimulai dari sekitar 30% prajurit ke seluruhnya. Seragam tersebut hadir dengan motif yang lebih cerah dan loreng yang lebih halus dibandingkan dengan pakaian lama, yaitu Loreng Malvinas.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Tni, Mayjen Tni Freddy Ardianzah mengatakan bahwa seragam baru tersebut sebelumnya diutamakan untuk prajurit yang terlibat dalam upacara HUT TNI ke-80 di Monas. Namun, karena banyak prajurit yang tidak dapat hadir dalam upacara tersebut, maka penggunaan seragam baru ini akan dilakukan secara bertahap.
"Freddy mengatakan bahwa penggunaan PDL baru itu sudah menjadi keputusan Panglima Tni Jenderal Agus Subiyanto," ujar Wakil Panglima Tni, Jenderal Tandyo Budi Revita.
Seragam PDL baru tersebut hadir dengan motif yang lebih cerah dan loreng yang lebih halus dibandingkan dengan pakaian lama. Motif baru ini dirancang agar lebih efektif dalam penyamaran, khususnya saat bertugas di hutan atau medan operasi tertentu.
"Sekarang kan, namanya kan Loreng Malvinas yang lama, dari tahun 1982," ujar Tandyo. "Itu yang pertama. Yang kedua, (fungsinya), jadi kalau kita masuk ke hutan dan sebagainya, ini lebih tersamar."