Seputar Hari Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan 25 November 2025

Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan 2025, atau International Day for the Elimination of Violence against Women, diperingati setiap tanggal 25 November. Hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang masalah kekerasan terhadap perempuan.

Kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan masih menjadi salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang paling umum di dunia. Secara global, hampir satu dari tiga perempuan pernah menjadi korban kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan intim, kekerasan seksual oleh orang lain, atau keduanya.

Tahun ini, kampanye Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan fokus pada ranah digital. Kekerasan terhadap perempuan di platform daring merupakan ancaman serius dan berkembang pesat yang berupaya membungkam suara banyak perempuan-terutama mereka yang memiliki kehadiran publik dan digital yang kuat.

Tindak kekerasan terhadap perempuan tidak hanya secara daring. Seringkali, kekerasan di dunia nyata (in real life/IRL) berujung pada kekerasan luring (offline), seperti pemaksaan, kekerasan fisik, dan bahkan femisida - pembunuhan perempuan dan anak perempuan.

Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan 2025 akan menandai peluncuran kampanye UNiTE (25 November - 10 Desember) - sebuah inisiatif aktivisme selama 16 hari yang berakhir pada hari peringatan Hari Hak Asasi Manusia Internasional (10 Desember).

Kita semua bisa melakukan sesuatu untuk memberdayakan mereka yang terdampak, sekaligus mencegah dan mengurangi kekerasan gender, termasuk kekerasan digital. Gunakan tagar UN Women #NoExcuse dan sebarkan informasi ini di media sosialmu!
 
LOL AKU YANG PAH ITU LELAKI HAPUS!!! πŸ™„ SEHARGA NYA KITA BISA MENJADIKAN PEREMPUAN DAN ANAK PEREMPUAN SELARAS DENGAN KEBAKATAAN DAN HUKUMANYA! 🀝 KEKERASAN TERTERDAMPARKAN DI SEMUA ASPEK, DARI DIGITAL SAMPAI NYATA! πŸ“±πŸ’” KITA HARUS BAIK, KITA HARUS ADIL, KITA HARUS MEMBANTU MEREKA YANG TERDAMPAK! 😊
 
Aku pikir hal ini masih belum cukup banyak diberikan perhatian oleh kita semua, apalagi di Indonesia. Kekerasan terhadap perempuan tapi juga anak-anak di sini masih sangat umum dan seringkali tidak ada yang terlihat. Aku berharap kampanye ini bisa membuat orang-orang lebih sadar dan bergerak untuk memberdayakan mereka yang terdampak. Kita harus menjadi suara yang kuat sehingga semua orang tahu bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan tidak akan diterima lagi! πŸ™ŒπŸ’ͺ
 
omg sih, 1 dari 3 perempuan di dunia udah diculik/ dicemari/dicampuri... nggak aduh, itu kaya aja nyang bikin rasa tidak enak banget πŸ€•. tapi aku percaya kalau kalangan masyarakat di sini udah ramah banget sama perempuan, jadi biar lebih enak dihati kita ya berikan kesadaran dan dukungan kepada korban kekerasan terhadap perempuan πŸ’–. sih, kita semua bisa jadi waktunya utamanya! πŸ•°οΈ.
 
Gue pikir ini hal penting banget, tapi kabarnya banyak perempuan masih harus hidup dengan ketakutan sehari-hari. Gue bayangkan jika kamu adalah salah satu korban kekerasan terhadap perempuan, kamu pasti tidak bisa merasa aman saat berada di rumah atau jalan-jalan. Itu karena kekerasan ini sangat umum dan seringkali dilakukan oleh orang yang dekat dengamu.

Tapi, kalau kita semua bisa melakukan sesuatu untuk memberdayakan mereka yang terdampak, pasti lebih baik lagi! Gue setuju dengan kampanye UNiTE ini, karena itu memang cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah kekerasan terhadap perempuan. Gue akan membagikan informasi ini di media sosialku dan menggunakan tagar #NoExcuse juga! πŸŒŸπŸ’–
 
Mas, perlu diingat bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan bukan hanya masalah di negara maju, tapi juga di Indonesia. Banyak kasus kekerasan terhadap perempuan yang tidak pernah dilaporkan atau dimaklumasi publik. Ada banyak faktor yang menyebabkan kekerasan ini, seperti kurangnya kesadaran masyarakat, stigmata terhadap korban, serta ketidaksadaran pemerintah untuk menangani masalah ini.

Di kalangan pemuda, seringkali ada stereotip dan norma-norma gender yang kuat yang membatasi kebebasan perempuan. Mereka memiliki wawasan yang lebih luas tentang isu-isu digital dan media sosial, tapi kadang-kadang mereka tidak menggunakan kemampuan itu untuk memberdayakan perempuan dan anak perempuan.

Kita harus menjadi suatu hal yang baru di Indonesia, yaitu suatu masyarakat yang peduli dengan kekerasan terhadap perempuan. Kita harus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu ini dan memastikan bahwa korban tidak dilupakan atau diganggu gugat lagi.

Kita juga harus menjadi pihak yang aktif dalam menangani masalah ini, baik secara individu maupun sebagai komunitas. Gunakan media sosial untuk memberdayakan perempuan dan anak perempuan, serta untuk menyebarkan informasi tentang kekerasan terhadap perempuan. Jangan ragu untuk menghubungi korban jika mereka membutuhkan bantuan! πŸ˜ŠπŸ’–
 
Aku pikir sangat penting kita perhatikan isu kekerasan terhadap perempuan & anak perempuan, tapi aku malah khawatir, kalau kita fokus terlalu banyak pada hal ini, mungkin akan membuat kita lupa isu-isu lain yang sebenarnya masalahnya. Tapi sepertinya hari ini, kita semua harus bergerak bersama untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan di digital world. Kita harus lebih berhati-hati dengan media sosial dan konten online ya, agar tidak membantu memperkuat sistem diskriminasi yang ada. πŸ€”πŸ’»
 
gak sabarnya aja, 1 dari 3 perempuan global udah ngalami kekerasan fisik & seksual, itu trusuh dia aja, kenapa kita jadi ngomongin? kita harus tanya, apa yang kita lakukan buat mendingkatkan kesadaran publik tentang masalah ini? padahal di platform daring, banyak perempuan udah terluka oleh komentar & foto yang tidak pantas, itu trusuh dia aja, kita jangan malu ngomongin, kita harus tahu bagaimana cara menghentikan hal ini.
 
Kekerasan terhadap perempuan masih menjadi masalah serius di Indonesia, tapi udah ada yang berusaha untuk mengatasinya πŸ™Œ. Kampanye Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan ini memang penting, tapi kita harus jujur kalau ada banyak orang yang belum tahu tentang risikonya atau tidak mau terlibat dalam perdebatan tentang hal ini 😐. Kampanye online ini juga boleh menarik perhatian banyak orang, tapi kita harus ingat bahwa kekerasan terhadap perempuan itu tidak hanya di platform daring, tapi juga di dunia nyata 🌎. Kita harus melakukan apa yang bisa untuk mendukung mereka yang terdampak dan mencegah kekerasan gender ini berkembang. Mari kita semua berpartisipasi dalam kampanye UNiTE dan menggunakan tagar #NoExcuse untuk menyebarluaskan kesadaran tentang hal ini πŸ’–.
 
Saya tidak biasa ngomong hal ini, tapi ini gampang2 banget. Kekerasan terhadap perempuan di dunia nyata sgt serius, sih. Saya pikir kita harus lebih proaktif dalam menangani isu ini. Tapi, apa yang bisa kita lakukan? Bisa jadi kita hanya bisa memberikan dukungan dan sambutan kepada korban kekerasan. Kita harus bisa mengakui bahwa kekerasan terhadap perempuan bukanlah masalah pribadi, tapi masalah sosial. Saya pikir ini yang penting. 🀝
 
Aku pikir pesta ini wajib ada, tapi aku juga bingung apakah bisa mengubah tindakan yang sudah terjadi... Kekerasan terhadap perempuan di digital nih bisa banget berdampak, aku lihat banyak cerita perempuan yang ketinggalan di balik layar komputer. Mereka harus digunakan sebagai otoritas, bukan korban kekerasan. Aku setuju untuk menandang pelemahan ini dan membuat perubahan yang akan segera muncul. Kita semua harus menggunakan teknologi yang ada dengan bijak, jadi kita bisa membantu mereka yang terdampak kekerasan gender.
 
Aku jadi sibuk dengar kabar ini... Kekerasan terhadap perempuan masih masalah yang serius banget. Aku rasa kita harus lebih sadar dan berani bicara tentang isu ini. Di platform digital, aku melihat banyak korban kekerasan terhadap perempuan yang tidak mampu untuk meminta bantuan atau bahkan membicarakan isu ini karena takut akan reaksi dari orang lain. Aku pikir kita harus lebih peduli dan menolak berpartisipasi dalam kekerasan terhadap apa pun, termasuk gender. Kita bisa mulai dengan mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang isu ini... πŸ€πŸ’‘
 
Sudah lama perempuan Indonesia merasa tidak aman di masyarakat. Kekerasan terhadap perempuan harus dihentikan sekarang juga! πŸš¨πŸ’” Banyak sekali perempuan yang merasakan kekerasan secara fisik, seksual, dan bahkan online. Mereka tidak bersuara dan tidak bisa melawan. Kami semua harus berani mengucapkan "tidak lagi" terhadap kekerasan terhadap perempuan! πŸ™…β€β™€οΈπŸ’ͺ
 
πŸ™…β€β™‚οΈ Gue pikir tahun ini banyak ngobrol soal kekerasan terhadap perempuan, tapi masih banyak yang belum peduli. Kampanye hari internasional ini harus dilakukan dengan serius, bukan hanya sekedar peringatan aja. Kita harus ikut berbagi informasi dan membuat kesadaran tentang hal ini. Di Indonesia sendiri, banyak korban kekerasan yang tidak punya suara. Kita harus mendukung mereka dan membuat perubahan nyata. 🌟
 
Hari Internasional ini seru deh, tapi gak apa adanya di platform kita kan? Kekerasan terhadap perempuan masih bisa terjadi di Facebook, Instagram, dan Twitter. Gak ada yang bisa dilakukan ya? Saja kalau kita nggak punya pengaruh. Tapi, aku rasa kampanye ini kayaknya penting banget. Mari kita bantu dan berbagi informasi tentang kekerasan terhadap perempuan di platform daring. Aku akan share tagar #NoExcuse di media sosial-ku! πŸ“±πŸ’»
 
Gue pikir ini masih terlalu lama banget kayak ini untuk memperhatikan masalah ini πŸ€¦β€β™€οΈ. Kekerasan terhadap perempuan di platform daring itu kan sangat serius, tapi apa yang bisa kita lakukan kalau mereka tidak mau berbicara tentang hal ini? πŸ€” Gue rasa kampanye ini harus lebih cepat, jadi semakin banyak orang tahu dan peduli. Jangan sampai mereka dijadikan target kekerasan lagi 😩. Kita harus berani mengatakan "tidak ada alasan" untuk kekerasan terhadap perempuan. πŸ™Œ
 
Sudah waktunya kita ngobrolin tentang hal ini! Kekerasan terhadap perempuan itu jadi masalah yang harus dibatasi, tapi kadang-kadang aku masih merasa nggak bisa percaya dengan kebijakan yang ada. Misalnya, kementrian pendidikan kalau tidak serius mengantisipasi kasus kekerasan di sekolah atau halaman sekolah. Tapi, aku ari kalau kita terus berdiskusi dan memberdayakan perempuan untuk membantu satu sama lain. Aku juga senang lihat kampanye ini fokus pada ranah digital, tapi kita harus ingat bahwa itu bukan satu-satu masalahnya aja.
 
Kekerasan terhadap perempuan itu ngga masalah sini, tapi apa yang harus kita lakukan? Kita harus berani membicarakan hal ini. Kampanye Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan 2025 itu penting banget, tapi kita juga harus ingat bahwa kekerasan digital itu ngga cuma masalah perempuan, kayaknya semua kita harus waspada dan tidak boleh membantu-bantu korban.
 
kembali
Top