Pada hari keenam bulan Ramadan, kehilangan Alvaro kembali membakar dalam pikiran Tugimin. Sang cucu yang lahir dari ibu dan ayah yang harus menjalani pendidikan formal jauh dari tempat tinggalnya sekarang ini bermain bersama temannya di siang hari. Bahkan di bulan puasa, Alvaro rutin mengikuti pengajian di Masjid Jami Al-Muflihun. Namun saat malam mulai pekat dan Alvaro tidak kembali pulang, Tugimin mulai melakukan pencarian yang intensif.