Soeharto, 'Bapak Pembangunan' yang Membuat Nasionalisasi Semakin Dekat?
Dekorasi Soeharto sebagai pahlawan nasional terus menjadi topik perdebatan di kalangan masyarakat. Meski ada beberapa nama yang masuk daftar usulan tersebut, Soeharto langsung menjadi fokus perhatian karena dianggap telah mencapai syarat dan berkas usulannya sudah diserahkan ke Kementerian Kebudayaan.
Sekarang, Sarmuji, Sekretaris Jenderal Golkar, menyatakan pendapatnya tentang Soeharto. Menurut dia, Soeharto layak diangkat sebagai pahlawan nasional karena telah meninggalkan jejak sejarah yang sangat signifikan. Salah satunya adalah pengenalan swasembada pangan, suatu fenomena ekonomi yang unik dan menguntungkan bagi Indonesia pada saat itu.
Sarmuji juga menyebutkan kejadian teknologi yang dianggap membuat bangga masyarakat kala itu, yaitu kemajuan dalam bidang dirgantara. Dia percaya bahwa semua itu adalah hasil dari usaha-usaha Soeharto sebagai pemimpin Indonesia pada masa itu.
Sementara itu, Amnesty International Indonesia menolak pendapat Sarmuji dan menyatakan bahwa dekorasi Soeharto sebagai pahlawan nasional akan menjadi akhir dari reformasi yang telah berlangsung.
Dekorasi Soeharto sebagai pahlawan nasional terus menjadi topik perdebatan di kalangan masyarakat. Meski ada beberapa nama yang masuk daftar usulan tersebut, Soeharto langsung menjadi fokus perhatian karena dianggap telah mencapai syarat dan berkas usulannya sudah diserahkan ke Kementerian Kebudayaan.
Sekarang, Sarmuji, Sekretaris Jenderal Golkar, menyatakan pendapatnya tentang Soeharto. Menurut dia, Soeharto layak diangkat sebagai pahlawan nasional karena telah meninggalkan jejak sejarah yang sangat signifikan. Salah satunya adalah pengenalan swasembada pangan, suatu fenomena ekonomi yang unik dan menguntungkan bagi Indonesia pada saat itu.
Sarmuji juga menyebutkan kejadian teknologi yang dianggap membuat bangga masyarakat kala itu, yaitu kemajuan dalam bidang dirgantara. Dia percaya bahwa semua itu adalah hasil dari usaha-usaha Soeharto sebagai pemimpin Indonesia pada masa itu.
Sementara itu, Amnesty International Indonesia menolak pendapat Sarmuji dan menyatakan bahwa dekorasi Soeharto sebagai pahlawan nasional akan menjadi akhir dari reformasi yang telah berlangsung.