Empat sekolah di Kabupaten Aceh Jaya terenggut banjir hujan deras. Dalam empat hari terakhir, hujan turun secara bertubi-tubi dan menyebabkan sungai tidak mampu menampung debit air. Bahkan, genangan yang terbentuk mengancam keberadaan sekolah-sekolah tersebut.
"Kini ada tiga Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dilaporkan tergenang banjir," ungkap Mutawali, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Jaya. "Empat sekolah tersebut adalah SDN 2 Setia Bakti, SDN 3 Darul Hikmah, SDN 12 Sampoiniet, dan SMPN 3 Krueng Sabee."
Banjir mengancam kehidupan para siswa dan guru yang terpaksa berada di rumah. "Aktivitas belajar-mengajar menjadi terkendala," jelas Mutawali. Bahkan, genangan air mencapai 70 sentimeter di salah satu sekolah.
"Bencana banjir ini tidak hanya mengancam kehidupan sekolah, tetapi juga kehidupan masyarakat sekitar," kata Mutawali. "Kita berharap kepada semua guru dan murid untuk waspada terhadap bencana."
Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya melaporkan bahwa sebanyak 34 gampong dari delapan kecamatan di kabupaten tersebut terendam banjir luapan sungai. Banjir ini telah berdampak pada 1.776 Kepala Keluarga (KK) atau 5.465 jiwa setempat.
"Kini ada tiga Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dilaporkan tergenang banjir," ungkap Mutawali, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Jaya. "Empat sekolah tersebut adalah SDN 2 Setia Bakti, SDN 3 Darul Hikmah, SDN 12 Sampoiniet, dan SMPN 3 Krueng Sabee."
Banjir mengancam kehidupan para siswa dan guru yang terpaksa berada di rumah. "Aktivitas belajar-mengajar menjadi terkendala," jelas Mutawali. Bahkan, genangan air mencapai 70 sentimeter di salah satu sekolah.
"Bencana banjir ini tidak hanya mengancam kehidupan sekolah, tetapi juga kehidupan masyarakat sekitar," kata Mutawali. "Kita berharap kepada semua guru dan murid untuk waspada terhadap bencana."
Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya melaporkan bahwa sebanyak 34 gampong dari delapan kecamatan di kabupaten tersebut terendam banjir luapan sungai. Banjir ini telah berdampak pada 1.776 Kepala Keluarga (KK) atau 5.465 jiwa setempat.