Sembilan Korban Penumpahan Dibawa Kembali ke Daratan Dalam Insani
Pagi tadi, sembilan korban penumpahan kapal wisata phinisi yang mati mesin di tengah laut di Laut Sawu berhasil diselamatkan dan telah tiba di Pelabuhan Tenau Kupang. Kerugian dari insani ini terjadi akibat diterjang cuaca ekstrem, yaitu gelombang tinggi dan angin kencang yang mengakibatkan kapal wisata mati mesin dan mengalami kecelakaan di tengah laut.
Menurut Kepala SAR Kupang Mexianus Bekabel, sembilan korban tersebut berhasil diselamatkan dan telah tiba di Pelabuhan Tenau Kupang. "Sembilan korban itu berhasil diselamatkan dan sudah tiba di Pelabuhan Tenau Kupang," kata dia.
Kapal wisata yang mengalami kecelakaan tersebut memiliki tujuan untuk berlayar dari Kupang ke Ende. Namun, akibat cuaca ekstrem, kapal wisata tersebut kemasukan air laut dan berpengaruh pada mesin kapal dan keseimbangan kapal wisata.
Tim SAR yang berangkat dipimpin oleh Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Kupang Muhdar dengan menggunakan sejumlah personel serta kapal KN SAR Antareja 233. Selain itu, terlibat juga Bakamla Kupang, Balai Karantina Kesehatan Kelas 1 Kupang (BKK Kelas 1 Kpg), KSOP Kupang, dan SROP Kupang.
Pertolongan pertama dilakukan oleh kapal feri KMP Lakaan yang melintasi lokasi kejadian tersebut. Menurut Mexianus, proses pertolongan dan evakuasi juga tidak mudah karena gelombang tinggi di tengah laut.
Kepala SAR Kupang Muhdar berterima kasih kepada semua pihak yang membantu proses evakuasi para korban kapal wisata yang mati mesin. Ia menekankan bahwa keberhasilan penyelamatan ini adalah bukti nyata sinergi yang baik antara potensi SAR dan masyarakat maritim.
Lebih lanjut, Muhdar menekankan pentingnya keselamatan pelayaran, dimana setiap kapal wajib dilengkapi dengan alat keselamatan, terutama Radio EPIRB (Emergency Position Indicating Radio Beacon).
Pagi tadi, sembilan korban penumpahan kapal wisata phinisi yang mati mesin di tengah laut di Laut Sawu berhasil diselamatkan dan telah tiba di Pelabuhan Tenau Kupang. Kerugian dari insani ini terjadi akibat diterjang cuaca ekstrem, yaitu gelombang tinggi dan angin kencang yang mengakibatkan kapal wisata mati mesin dan mengalami kecelakaan di tengah laut.
Menurut Kepala SAR Kupang Mexianus Bekabel, sembilan korban tersebut berhasil diselamatkan dan telah tiba di Pelabuhan Tenau Kupang. "Sembilan korban itu berhasil diselamatkan dan sudah tiba di Pelabuhan Tenau Kupang," kata dia.
Kapal wisata yang mengalami kecelakaan tersebut memiliki tujuan untuk berlayar dari Kupang ke Ende. Namun, akibat cuaca ekstrem, kapal wisata tersebut kemasukan air laut dan berpengaruh pada mesin kapal dan keseimbangan kapal wisata.
Tim SAR yang berangkat dipimpin oleh Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Kupang Muhdar dengan menggunakan sejumlah personel serta kapal KN SAR Antareja 233. Selain itu, terlibat juga Bakamla Kupang, Balai Karantina Kesehatan Kelas 1 Kupang (BKK Kelas 1 Kpg), KSOP Kupang, dan SROP Kupang.
Pertolongan pertama dilakukan oleh kapal feri KMP Lakaan yang melintasi lokasi kejadian tersebut. Menurut Mexianus, proses pertolongan dan evakuasi juga tidak mudah karena gelombang tinggi di tengah laut.
Kepala SAR Kupang Muhdar berterima kasih kepada semua pihak yang membantu proses evakuasi para korban kapal wisata yang mati mesin. Ia menekankan bahwa keberhasilan penyelamatan ini adalah bukti nyata sinergi yang baik antara potensi SAR dan masyarakat maritim.
Lebih lanjut, Muhdar menekankan pentingnya keselamatan pelayaran, dimana setiap kapal wajib dilengkapi dengan alat keselamatan, terutama Radio EPIRB (Emergency Position Indicating Radio Beacon).