Kita tidak lagi harus khawatir tentang stigma bahwa santri berpandangan kolot dan tertinggal. Karena, pada kenyataannya, banyak sekali pesantren yang telah mengalami perkembangan pesat dan dapat bersaing dengan dunia modern.
Menurut Said Abdullah, ketua DPP PDIP, konsep "deso" yang seringkali dikaitkan dengan santri tidak lagi relevan. Ia menyatakan bahwa banyak pesantren kini telah menjadi pusat wirausaha muda dan profesional di berbagai bidang. Jangan heran jika para santri saat ini dilengkapi dengan keahlian seperti komputer, bahasa asing, menjahit, atau bahkan jurnalisme.
Sedikitnya ada dua contoh pesantren yang berhasil membangun kemandirian ekonomi dan berinvestasi dalam berbagai industri. Pesantren Sidogiri di Pasuruan telah memiliki jaringan toko ritel yang tersebar di lebih dari 125 lokasi di Jawa dan Kalimantan. Sementara itu, Pesantren Lirboyo di Kediri berhasil mengembangkan usaha roti, pengolahan sampah plastik, dan depo air minum.
Said Abdullah menyatakan bahwa banyak sekali contoh pesantren yang telah menjadi pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial. Dengan demikian, konsep santri tidak lagi harus dianggap sebagai orang yang tertinggal atau berpandangan kolot.
Menurut Said Abdullah, ketua DPP PDIP, konsep "deso" yang seringkali dikaitkan dengan santri tidak lagi relevan. Ia menyatakan bahwa banyak pesantren kini telah menjadi pusat wirausaha muda dan profesional di berbagai bidang. Jangan heran jika para santri saat ini dilengkapi dengan keahlian seperti komputer, bahasa asing, menjahit, atau bahkan jurnalisme.
Sedikitnya ada dua contoh pesantren yang berhasil membangun kemandirian ekonomi dan berinvestasi dalam berbagai industri. Pesantren Sidogiri di Pasuruan telah memiliki jaringan toko ritel yang tersebar di lebih dari 125 lokasi di Jawa dan Kalimantan. Sementara itu, Pesantren Lirboyo di Kediri berhasil mengembangkan usaha roti, pengolahan sampah plastik, dan depo air minum.
Said Abdullah menyatakan bahwa banyak sekali contoh pesantren yang telah menjadi pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial. Dengan demikian, konsep santri tidak lagi harus dianggap sebagai orang yang tertinggal atau berpandangan kolot.