Rumah RK Digeruduk Usai Pernyataan Atalia Soal Ponpes Al-Khoziny
Puluhan santri Aliansi Forum Santri Nusantara Bandung Raya mendatangi kediaman mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan anggota DPR RI Komisi VII, Atalia Praratya. Mereka melakukan aksi menggeruduk rumah RK pada pukul 15.00 WIB menggunakan mobil komando. Santri dan santriwati membentangkan poster dengan tuntutan 'Pecat Atalia' dan 'Peduli Korban'.
Koordinator Aksi, Riki Ramdan Fadilah menyatakan bahwa pernyataan Atalia tentang wacana pembangunan ulang pesantren Al-Khoziny memicu pandangan buruk di kalangan pesantren. Ia mengatakan bahwa pernyataan Atalia seperti melempar isu, jika terjadi pelanggaran berat izin pesantren tersebut bisa dicabut.
Santri dan santriwati juga menuntut agar Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, meminta Atalia mundur dari Anggota DPR RI. Mereka dinilai pernyataan Atalia menimbulkan kegaduhan dan bertentangan dengan prinsip keadilan sosial serta konstitusi.
Selain itu, mereka juga meminta Atalia melakukan klarifikasi dan permintaan maaf terbuka kepada publik dan seluruh komunitas pesantren di Indonesia atas pernyataan yang menyinggung perasaan umat dan keluarga korban tragedi Al-Khoziny.
Kemudian, mereka mendesak pemerintah dan DPR untuk memastikan hak-hak korban tragedi Al-Khoziny. Mereka meliputi santunan keluarga korban, bantuan medis, dan psikososial bagi santri yang selamat.
Aparat kepolisian melakukan penjagaan ketat dengan mengerahkan personil gabungan selama demonstrasi santri.
Puluhan santri Aliansi Forum Santri Nusantara Bandung Raya mendatangi kediaman mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan anggota DPR RI Komisi VII, Atalia Praratya. Mereka melakukan aksi menggeruduk rumah RK pada pukul 15.00 WIB menggunakan mobil komando. Santri dan santriwati membentangkan poster dengan tuntutan 'Pecat Atalia' dan 'Peduli Korban'.
Koordinator Aksi, Riki Ramdan Fadilah menyatakan bahwa pernyataan Atalia tentang wacana pembangunan ulang pesantren Al-Khoziny memicu pandangan buruk di kalangan pesantren. Ia mengatakan bahwa pernyataan Atalia seperti melempar isu, jika terjadi pelanggaran berat izin pesantren tersebut bisa dicabut.
Santri dan santriwati juga menuntut agar Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, meminta Atalia mundur dari Anggota DPR RI. Mereka dinilai pernyataan Atalia menimbulkan kegaduhan dan bertentangan dengan prinsip keadilan sosial serta konstitusi.
Selain itu, mereka juga meminta Atalia melakukan klarifikasi dan permintaan maaf terbuka kepada publik dan seluruh komunitas pesantren di Indonesia atas pernyataan yang menyinggung perasaan umat dan keluarga korban tragedi Al-Khoziny.
Kemudian, mereka mendesak pemerintah dan DPR untuk memastikan hak-hak korban tragedi Al-Khoziny. Mereka meliputi santunan keluarga korban, bantuan medis, dan psikososial bagi santri yang selamat.
Aparat kepolisian melakukan penjagaan ketat dengan mengerahkan personil gabungan selama demonstrasi santri.