Rizki Nur Fadhilah, kiper muda dari Bandung ini dituduh menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja. Menurut Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Luthfi Olot, Rizki sudah berada di KBRI Phnom Penh untuk dilakukan pemeriksaan. Ia diperkirakan telah terjebak dalam skema perdagangan orang lintas negara.
Menurut Olot, kasus ini masih sedang diteliti dan para saksi yang diduga bersaksi dalam kasus ini adalah ayah, nenek, dan dua rekan dekat Rizki. Pihaknya, Polres Bandung dan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) sedang berusaha untuk segera memulangkan Rizki ke tanah air.
Sebelum Rizki diperkirakan terjebak dalam skema perdagangan orang, ia viral di media sosial setelah neneknya mengunggah video tentang kasus tersebut. Dalam video itu, nenek Rizki menerangkan bahwa cucunya telah ditipu oleh seseorang yang mengatasnamakan sebuah SSB bernama Sparta FC.
Rizki kemudian diterbangkan ke Kamboja oleh orang yang mengaku sebagai manajemen PSMS Medan. Belakangan, pihak PSMS membantah adanya seleksi pemain untuk tahun ini. Klub berjuluk Ayam Kinantan ini juga menegaskan bahwa orang yang mengaku sebagai manajemen klub dalam kasus ini pasti penipu.
Rizki diperkirakan dipaksa bekerja di bidang lain dan tidak bermain bola seperti yang dijanjikan oleh penipu. Ia juga tidak mampu mencapai target dan dipaksa untuk terlibat dalam skema penipuan daring yang menargetkan warga Tiongko.
Usai kasus Rizki viral, ia muncul dalam video pendek dan mengaku bahwa informasi yang beredar tidak benar. Ia menyatakan bahwa dirinya membuat cerita tersebut karena merasa tidak betah bekerja di Kamboja.
Menurut Olot, kasus ini masih sedang diteliti dan para saksi yang diduga bersaksi dalam kasus ini adalah ayah, nenek, dan dua rekan dekat Rizki. Pihaknya, Polres Bandung dan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) sedang berusaha untuk segera memulangkan Rizki ke tanah air.
Sebelum Rizki diperkirakan terjebak dalam skema perdagangan orang, ia viral di media sosial setelah neneknya mengunggah video tentang kasus tersebut. Dalam video itu, nenek Rizki menerangkan bahwa cucunya telah ditipu oleh seseorang yang mengatasnamakan sebuah SSB bernama Sparta FC.
Rizki kemudian diterbangkan ke Kamboja oleh orang yang mengaku sebagai manajemen PSMS Medan. Belakangan, pihak PSMS membantah adanya seleksi pemain untuk tahun ini. Klub berjuluk Ayam Kinantan ini juga menegaskan bahwa orang yang mengaku sebagai manajemen klub dalam kasus ini pasti penipu.
Rizki diperkirakan dipaksa bekerja di bidang lain dan tidak bermain bola seperti yang dijanjikan oleh penipu. Ia juga tidak mampu mencapai target dan dipaksa untuk terlibat dalam skema penipuan daring yang menargetkan warga Tiongko.
Usai kasus Rizki viral, ia muncul dalam video pendek dan mengaku bahwa informasi yang beredar tidak benar. Ia menyatakan bahwa dirinya membuat cerita tersebut karena merasa tidak betah bekerja di Kamboja.